Aku sudah pasrah jika memang ini adalah akhir dari hidupku. Yang jelas sebelum semuanya seperti ini, aku sudah melakukan hal yang benar, mengungkap kebenaran dan melepaskan semua yang menjadi beban. Entah akhirnya Tuhan akan menerima kebaikanku atau tidak, itu sudah bukan lagi kuasaku. Tidak ada tawar-menawar jika sudah berurusan dengan takdir. Baik atau sebaliknya, aku sudah siap.Aku memejamkan mataku, menunggu mobil mana yang lebih cepat mendekat padaku, atau mungkin aku akan diapit sampai nyawaku benar-benar berpisah dari ragaku? Semakin menunggu, rasa ingin tetap hidup malah semakin besar.'Aku ingin selamat, aku ingin selamat dengan cara apapun Tuhan mengirimkan bantuan-Nya untukku.'Tiba-tiba aku merasa seseorang menarik tanganku, membuat aku dengan spontan membuka mata. Meski dalam gelap, sinar rembulan dan lampu yang menyoroti kami, aku tahu jika itu adalah Pak Anggara.Tanpa ada perkataan apa-apa, dia langsung membawaku masuk ke dalam mobil.'Inikah cara Tuhan menyelamatkan
Baca selengkapnya