Home / Romansa / Istri untuk Papa / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Istri untuk Papa: Chapter 81 - Chapter 90

97 Chapters

Bab 81 - Yang Selama Ini Dipendam

"Bukankah lebih baik jika kita juga ikut mencari tahu, tidak hanya mengandalkan para pengawal saja," ucap Sely, memberi saran.Sudah beberapa hari berlalu, namun para pengawal yang diberi tugas mencari tahu posisi Luna saat ini, masih belum membuahkan hasil. Selain itu, mereka berusaha melakukannya secara diam-diam. Mereka tidak ingin jika Brian sampai tahu, karena Brian pasti akan menghentikan semuanya.Saat ini, Brian jga masih harus dirawat di rumah sakit. Setelah melakukan pemeriksaan lengkap, ternyata Brian tidak benar-benar sehat seperti yang selama ini ia tunjukkan. Pola hidup yang benar-benar buruk perlahan melemahkan tubuhnya, jam tidur yang tidak teratur begitupula dengan jam makannya, menjadi faktor utama. Selain itu, Brian juga mengalami gangguan cemas meski tidak parah. Trauma karena sering ditinggalkan dengan orang-orang terdekatnya, menjadi faktor penyebabnya."Benar, itu akan jauh lebih baik. Selain itu, Brian tidak akan mudah curiga jika para pengawalnya berkurang atas
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Bab 82 - Sebuah Petunjuk

"Hei, kau!"Seorang perempuan menoleh, menatap takjub pada seorang pria yang berjalan menghampirinya. "Dia benar-benar pangeran," gumamnya."Bisa kita bicara!"Bella, perempuan itu masih diam. Ia cukup terkejut, tidak menyangka bahwa Adrian akan datang menghampirinya sekarang. Bella sampai menatap Adrian dari atas sampai bawah, memastikan kalau orang yang sekarang berdiri di hadapannya benar-benar Adrian yang manusia, bukan hanya halusinasinya."Apa kau memang punya kebiasaan diam seperti itu, aku bertanya. Apa kau tidak mendengarnya?" Adrian menjentikkan jarinya di depan wajah Bella, berharap Bella tidak lagi diam seperti orang bo*oh."Ah, iya, maaf. Ada apa?" tanya Bella, ragu."Ck, sepertinya kau benar-benar harus memeriksa kondisimu, kau punya kelainan!" decak Adrian.Padahal Bella hanya diam selama beberapa saat untuk mengagumi Adrian, setelah itu ia hanya mencoba memastikan kalau Adrian benar-benar manusi
last updateLast Updated : 2023-10-31
Read more

Bab 83 - Terungkap

Adrian berjalan dengan langkah kakinya yang begitu lebar, hingga Bella tertinggal jauh di belakang. Rahangnya mengeras dengan sorot mata tajam yang menghunus, kedua tangannya terkepal kuat.Adrian membuka pintu ruangan Brian dengan keras, hingga menimbulkan suara benturan yang juga terdengar keras. Semua orang yang berada dalam ruangan Brian sontak menoleh ke arahnya. Namun, tatapan mata Adrian hanya menyorot pada satu orang yang membuatnya kembali melangkah cepat, menghampirinya.Bugh!"Adrian!""Adrian, apa yang kau lakukan!"Brian dan Sely sontak berteriak, terkejut melihat Adrian yang baru saja membuat Dokter Rio tersungkur di lantai. Belum berhenti sampai di situ, Adrian masih menghajar Dokter Rio dengan membabi buta, hingga para pengawal datang melerai saat Brian dan Sely berteriak heboh."Ada apa denganmu!" teriak Dokter Rio yang ikut tersulut emosi. Ia mengusap bibirnya yang berlumuran darah, Dokter Rio bahkan dapat merasakan darah dalam indra pengecapnya."Adrian, ada apa?" ta
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more

Bab 84 - Bertemu Dengan Keluarga Besar

"Apa Anda benar-benar ingin menemuinya sekarang? Anda masih dalam keadaan belum sehat sepenuhnya, bagaimana jika nanti saja," saran Adrian.Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju kediaman keluarga Besar Brian. Rumah sang kakek yang menjadi tempat tinggal Bibi Megan, juga beberapa keluarga besarnya yang masih berada di sana. Ini kali pertama Brian menginjakkan kakinya kembali di rumah ini, setelah sang Ayah meninggal."Lihat, siapa yang datang!" "Aku tidak salah lihat 'kan? Sepertinya aku harus memeriksa kesehatan mataku.""Hei, Bro. Kau tidak sedang bermimpi 'kan? Keajaiban apa yang telah terjadi hingga membawamu sampai di sini?""Lihatlah, Apakah ini adalah CEO kita? Aku pikir dia sudah tidak ingat dengan keluarganya, dia bahkan memasukkan pamannya sendiri ke dalam jeruji besi hanya karena kesalahan sepele."Brian tidak mempedulikan ocehan dari para sepupu serta bibinya yang ternyata sedang bersantai di taman depan rumah. Brian melaluinya begitu saja, karena tujuan Brian buka
last updateLast Updated : 2023-11-02
Read more

Bab 85 - Apa yang Harus Dilakukan?

"Maaf, karena Bibi kau harus merasakan semua ini," ujar Bibi MeganBrian berjalan menuruni tangga sendirian, kata-kata Bibi Megan seakan masih terputar di kepalanya. Brian merasa itu sudah cukup. Brian sudah menemukan jawabannya, tapi entah mengapa ia jadi merasa tak enak hati. Seolah ada sesuatu yang mengganjal di hatinya."Apa kau kemari untuk membuat Bibi Megan berhenti bekerja? Kau benar-benar ingin melihat kami mati kelaparan?"Salah satu sepupunya menghalangi langkah kaki Brian. Mendengar apa yang dikatakan Brian sebelum menemui Bibi Megan, membuat ia berpikir kalau Brian akan membuat Bibi Megan berhenti bekerja."Ck, mengganggu saja!" decak Brian yang kini merasa kesal. Rasa mengganjal yang tadi dirasakannya menguap begitu saja setelah melihat wajah tengik sepupunya itu. Belum lagi sepupu serta bibinya yang lain memandangi mereka dari jarak cukup jauh, mereka seolah menunggu apa yang akan dikatakan Brian."Berapa usiamu sekarang?"
last updateLast Updated : 2023-11-03
Read more

Bab 86 - Keberadaan Luna

Di lain tempat, seorang perempuan tampak menyeka keringatnya karena sudah terlalu lama duduk. Meski begitu, ia tidak juga beranjak dari tempatnya. Ia menunggu kedatangan seseorang."Nak, lebih baik kau istirahat dulu. Suamimu masih belum pulang, tunggulah di rumah," seorang wanita paruh baya menegur perempuan tersebut yang sekarang duduk di halte, menunggu kedatangan sang suami."Aku akan menunggu di sini saja, Mak. Lagipula, di sini juga terasa lebih sejuk," jawabnya sembari mengusap permukaan perutnya yang sudah besar. "Kau ini, sangat sulit diberitahu," decaknya. Wanita paruh baya itu lalu menghampiri Luna, menemaninya sembari mengusap-usap perut Luna. Iya, perempuan itu adalah Luna."Sebentar lagi kau akan melahirkan, dan suamimu masih berada di kota. Seharusnya dia mengambil cuti dulu dan menemanimu," ucapnya."ini baru masuk delapan bulan Mak, masih ada satu bulan lebih," jelas Luna."Tetap saja, kita tidak bisa
last updateLast Updated : 2023-11-04
Read more

Bab 87 - Menemukanmu

"Papa! Papa mau kemana?" Bintang terus mengikuti langkah kaki Brian yang berjalan ke sana-kemari."Bintang, apakah Bintang sudah memberitahu Ayah dokter kalau hari ini Bintang tidak ke sekolah?" tanya Brian yang justru balik bertanya pada Bintang, tanpa menjawab pertanyaan Bintang.Ini masih sangat pagi, dan seharusnya Bintang sudah berangkat ke sekolah. Namun, yang ada adalah Bintang yang datang ke rumah Brian dan terus mengikutinya.Brian dan Dokter Rio memang sudah menjadi tetangga saat Bintang tidak ingin jauh dari Brian, jadi satu-satunya cara yang bisa dilakukan Dokter Rio saat itu adalah, membeli rumah yang ada di dekat rumah Brian. Meskipun harganya jadi tiga kali lipat lebih mahal, namun itu demi Bintang yang juga tidak mau jauh dari Papanya.Karena itulah, Adrian terkadang merasa kesal saat mendengar Brian menyebut-nyebut mengenai jadwal untuk dia bertemu Bintang. Padahal mereka bisa bertemu setiap harinya, Brian hanya perlu membuka paga
last updateLast Updated : 2023-11-05
Read more

Bab 88 - Di Bawah Tangisan Semesta

Hari sudah berganti, dan Luna masih melakukan hal yang setiap harinya ia lakukan. Duduk di halte, menunggu. "Luna, bukankah Baim tidak akan datang dalam waktu dekat? Mengapa masih menunggunya, lebih baik pulanglah ke rumah, sebentar lagi akan turun hujan." Seorang perempuan yang baru pulang dari ladang datang menghampiri Luna."Kamu terus duduk di sini setiap hari, apa kamu tidak capek? Lebih baik istirahat di rumah saja, kalau kamu merasa bosan karena tidak ada teman ngobrol, kamu datang saja ke warung, adik perempuan aku selalu ada di sana.."Sumber mata pencaharian utama penduduk di desa ini adalah dari hasil berkebun dan juga menanam tanaman jangka pendek di ladang. Sehingga, mereka lebih banyak menghabiskan waktu bekerja di kebun atau di ladang dari pada di rumah."Tidak apa-apa Lis, aku lebih suka di sini saja, lebih sejuk," jawab Luna."Yasudah, aku pulang dulu. Ingat, cepat balik ke rumah. Sebentar lagi akan turun hujan, langit u
last updateLast Updated : 2023-11-06
Read more

Bab 89 - Cerita Kita

Brian mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang ada di dalam rumah, meski terlihat sederhana, namun di sini benar-benar nyaman. Akan tetapi, bukan itu yang sekarang mengganggu pikiran Brian. Kemana saja Brian selama ini, membiarkan istrinya tinggal sendirian, merasakan kesulitan sendirian, di saat Luna tengah mengandung anaknya. Brian benar-benar dipenuhi rasa bersalah.Seandainya Brian tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan sempat menaruh rasa benci pada Luna, semua ini pasti tidak akan terjadi. Luna tidak akan menderita sendirian, karena Brian pasti akan menemukannya saat itu juga. 'Semua ini, salahku!' pikir Brian."Brian!""Brian!"Brian terkejut, sontak ia menoleh ke arah Luna yang duduk di dekatnya. Padahal mereka hanya berjarak beberapa sentimeter, mengapa Luna harus berteriak segala."Aku bicara padamu! Mengapa hanya diam saja." Luna melotot, kesal saat ia bercerita panjang lebar tapi Brian hanya diam, sibuk dengan pikirannya sendiri."Maaf, sayang. Aku tidak menden
last updateLast Updated : 2023-11-07
Read more

Bab 90 - Sangsi

Suasana di rumah pemangku adat sedang ramai-ramainya, para warga berkumpul untuk memastikan berita burung yang sudah menyebar.Luna, perempuan yang baru pindah ke kampung mereka, diberitakan melakukan pelanggaran adat. Tantu saja hal ini menjadi buah bibir yang mengantarkan banyak warga menuju rumah pemangku adat, untuk memastikan bagaimana kebenarannya.Luna memang sudah dikenal oleh beberapa orang, termasuk orang tuanya, mengingat Luna dan orang tuanya pernah tinggal di kampung ini sewaktu Luna masih kecil. Dan Luna baru kembali lagi menampakkan diri selama beberapa bulan ini, dengan Luna yang berstatus sebagai istri dari Baim yang bekerja di kota."Jadi, Nak Luna bisa jelaskan dulu, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya sang pemangku adat, "apakah berita itu benar, bahwa kamu selingkuh disaat suami kamu sedang bekerja di kota?""Kami tidak selingkuh, dia istri saya!" tegas Brian.Brian tidak suka mendengar nama Luna disertakan sebagai istri dari pria lain, karena Luna hanyalah istrin
last updateLast Updated : 2023-11-08
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status