Home / Urban / Sang Dewa Perang Terkuat / Chapter 461 - Chapter 470

All Chapters of Sang Dewa Perang Terkuat : Chapter 461 - Chapter 470

504 Chapters

42. Alasan James

Bibir William terangkat ke atas sekali lagi, membentuk sebuah senyuman hangat.“James, tanpa aku menjelaskannya, kau … pasti tahu sendiri kan?” William berkata pelan.Setelah itu sang lelaki tua yang dulu pernah menjadi seorang prajurit terkuat di kerajaan itu pun menepuk punggung belakang James dan kemudian pergi meninggalkan James yang termenung.Pria muda itu menelan ludah secara susah payah. Tiba-tiba saja dia teringat semua hal tentang Riley, lebih tepatnya persahabatan mereka yang telah mereka jalin sejak awal.Semua kenangan-kenangan itu kembali muncul. Salah satu kenangan yang mengusiknya adalah ketika mereka masih belum resmi dilantik menjadi prajurit. Saat itu dia kesal dan mengambil keputusan bodoh dan nekad yakni menyerang musuh sebagai pembuktian bahwa dia berbeda dari sang ayah. Lalu, satu-satunya orang yang benar-benar peduli terhadapnya adalah Riley. Dialah yang mengorbankan diri untuk menyelamatkannya. Pada waktu itu, dia dan Riley sama-sama berstatus sebagai seoran
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

43. Peraturan

“Pasti bisa, Diego,” jawab James.“Dia pasti bisa menunggu,” James mengulang lagi dengan penekanan.Diego justru terlihat tidak yakin mendengar jawaban James.James biasanya enggan menjelaskan terlalu detail tentang apa yang dia pikirkan. Namun, Diego adalah salah satu sahabat baiknya sehingga dia pun tidak ingin membuat sahabatnya bingung.Maka, James pun berkata, “Dia bukan orang yang mudah dikalahkan, Diego. Dan … ada satu hal yang perlu kau tahu.”“Apa itu?” Diego bertanya dengan alis naik sebelah.“Ayahnya sendiri, maksudku Jenderal Mackenzie berkata padaku bahwa putranya … tidak akan mati dengan mudah,” jelas James.Diego tercengang sampai tidak berani membalas.James seketika yakin tugasnya menjelaskannya telah selesai, tapi dia tetap menambahkan, “Kalau seorang jenderal besar dan terkuat yang pernah ada di Kerajaan Ans De Lou saja mengatakan demikian, bukankah kemungkinannya memang sangat besar kalau Riley masih hidup di luar sana.”Diego terdiam selama beberapa saat.Tetapi,
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

44. Apa yang Aneh?

Alen tidak langsung menjawab pertanyaan seorang senior sekaligus teman baiknya itu. Dia terlihat berpikir sejenak sebelum akhirnya memberikan sebuah jawaban, “Kau seperti tidak mengenal James saja.”“Apa maksudmu?” Shin membalas sambil berkedip-kedip.Alen mendengus dengan tidak sabar, “Shin, James itu tidak bisa ditebak. Kau juga pasti tahu kalau kadang kala dia bisa melakukan apa yang tidak pernah orang pikirkan. Jadi, mana bisa aku menebak apa yang mungkin dia lakukan?”Shin pun terhenyak. Pria muda itu tersenyum masam, “Sialan, kau benar soal itu. Dia memang sulit diprediksi.”Pada akhirnya kedua orang itu tidak melontarkan pertanyaan tentang apa yang mereka bahas tersebut pada James. Ketika pemakaman telah selesai digelar, mereka semua kembali ke tempat mereka masing-masing. Namun, tidak dengan James Gardner. Pria muda yang merupakan jenderal perang Kerajaan Ans De Lou saat itu malah terlihat berjalan menuju ke arah kediaman Xylan Wellington.Tentu saja hal itu menimbulkan berb
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

45. Kau Memang Bodoh!

“Tentu saja begitu. Kalau tidak, mana mungkin bisnis kafenya itu sukses?” sahut Diego yang terlihat seakan puas dengan hasil yang dicapai oleh James, sahabat baiknya.Reiner semakin tertarik, “Bagaimana caranya? Maksudku … kau tahu dia kan … yah, tidak bisa sopan dan cenderung selalu membuat orang jengkel. Lalu, perubahan yang dia lakukan?”Diego terlihat akan segera menjawab, tapi Shin tiba-tiba berkata dengan nada tidak percaya, “Oh, tunggu dulu. Dia mengelola bisnis kafe itu bersama dengan ibunya kan? Ah, aku yakin para pelanggannya itu ke tempatnya karena ibunya yang baik.”Ben mengangguk setuju, “Aku memang belum pernah bertemu dengan ibu James, tapi … mengingat James yang sifatnya seperti itu, aku lebih percaya ucapan Shin.”Diego langsung memasang ekspresi masam, terlihat agak jengkel. Sebab, ternyata teman-temannya sendiri rupanya tidak terlalu mengenal James dengan baik.Akan tetapi, dialah yang menjadi saksi tentang bagaimana perubahan besar yang terjadi pada James sehingga
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

46. Menyulitkan Raja?

Mendengar jawaban Gary Davis, Xylan Wellington sontak mengernyitkan dahi.Apa benar ini pemuda yang sama yang selalu memberikan solusi-solusi bagus kepadaku? Xylan membatin.Sang calon raja tersebut semakin dalam menatap Gary dan akhirnya mengangkat alis kanan ketika dia sadar dia telah berpikir sesuatu yang bodoh.Semakin lama Xylan semakin menyadari bahwa Gary Davis mungkin memang cerdas dan cekatan serta memiliki pengetahuan yang cukup luas. Tapi, seseorang yang cerdas seperti itu juga bisa saja memiliki sifat polos seperti yang baru saja ditunjukkan oleh pemuda itu pada dirinya.“Yang Mulia, mengapa Anda tidak menjawab pertanyaan saya? Apakah saya-”“Lupakan saja!” Xylan memotong cepat.Gary pun menggaruk belakang telinganya karena kebingungan.Xylan menghela napas dan berujar, “Gary. apa kau cemas menunggu pengumuman perubahan staf dan pejabat istana nanti?”Gary berjengit, cukup terkejut dengan pertanyaan Xylan.Pemuda itu membuka mulut dan terbata-bata berkata, “Yang Mulia, sa
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

47. Pemberontakan

Gary Davis pun menjawab dengan ekspresi serius, “Yang Mulia, saya mohon maaf jika perkataan saya Anda anggap lancang, namun ….”“Katakan saja! Katakan semua yang ingin kau katakan!” Xylan memerintah.Dari nada suaranya, Xylan jelas terdengar sudah tidak sabar. “Aku siap mendengarkan! Dan … aku tidak akan marah kepadamu, jangan khawatir!” Xylan menambahkan setelah dia melihat raut wajah Gary yang terlihat ragu-ragu.Xylan berpikir mungkin Gary takut jika dia akan dihukum jika mengatakan apa yang ada di dalam kepalanya sehingga salon calon raja tersebut harus meyakinkan Gary agar pria muda itu menjadi lebih berani.Gary mengangguk, terlihat lega. Setidaknya dia memiliki sebuah jaminan bahwa dia tidak akan dihukum. “Yang Mulia, Anda … akan diangkat menjadi raja baru Kerajaan Ans De Lou. Anda masih sangat muda dan Anda sendiri juga pasti sudah bisa menebak bahwa … itu … saya ….”Xylan mendecak lidah dengan tidak sabar, “Katakan saja! Aku tidak masalah. Tenang saja!”Sekali lagi Gary kem
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

48. Tapi, Tidak denganku

Hening.Gary Davis terdiam, namun tampak terlihat sedang berpikir serius.“Apa lagi yang kau pikirkan, Gary?” Xylan Wellington berkata dengan nada terdengar sangat lelah. Dia bahkan juga memperlihatkan ekspresi yang tidak sabar.Hal tersebut membuat Gary meringis. “Yang Mulia, tapi Jenderal Gardner hanyalah seorang Jenderal Perang pengganti. Apakah-”“Iya, iya kau benar. Dia memang seorang jenderal pengganti,” Xylan memotong perkataan Gary cepat-cepat.Gary mendengarkan, tidak berniat menyela dan malah menunggu Xylan menjelaskan lebih lanjut.Xylan mendesah pelan, “Tapi … dia juga bukan orang yang bisa dianggap remeh. Semua orang menghormatinya. Terlebih lagi dialah yang menyelamatkan kerajaan kita. Dia memenangkan peperangan yang bahkan kakak iparku tidak bisa melakukannya.”Pria muda itu membasahi bibir sebentar dan melanjutkan sembari mengerutkan dahi, “Dengan prestasi yang besar itu, aku sangat yakin tidak akan ada yang berani menentangnya. Dan aku … akan aman selama dia menjadi
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

49. Tekad James

Dengan begitu santainya James menjawab, “Tidak ada apa-apa.”Gary tentu saja tidak percaya. Pria muda itu menatap James dengan tatapan penuh ingin tahu.Dikarenakan tidak ingin membuat Gary curiga, James pun berkata, “Aku hanya tidak menyangka kalau kau … ternyata begitu sangat dekat Pangeran Xylan.”“Sudah berapa lama kau melayani Pangeran Xylan?” James menambahkan.“Baru beberapa tahun, Jenderal Gardner. Kurang lebih tiga tahun,” jelas Gary.James manggut-manggut. Sang jenderal perang tersebut langsung berpikir serius. Tapi, kali itu dia mencoba menggali sesuatu dari Gary Davis sehingga dia memilih untuk melempar sebuah pernyataan untuk asisten pribadi Xylan Wellington yang mencurigakan itu.“Kau bukan berasal dari kalangan pejabat istana, juga tidak memiliki latar belakang yang menakjubkan tapi … Pangeran Xylan begitu sangat percaya kepadamu. Kau … pasti memiliki kelebihan yang lain sampai Pangeran Xylan memilihmu,” kata James dengan nada senormal mungkin agar Gary tetap tidak wasp
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

50. Keterkejutan

“Silakan, Yang Mulia,” James berujar pelan pada sang raja muda itu.Xylan Wellington pun mengangguk penuh kelegaan.Dengan keberanian yang memang selalu dimilikinya, Xylan mulai memberikan sambutan pertamanya sebagai raja Kerajaan Ans De Lou.Pemuda itu tampak luwes dan bahkan sangat karismatik. Dengan sangat lancar dia menyampaikan seluruh pidatonya. Tidak sekalipun dia tersendat-sendat. Begitu banyak orang yang langsung mengaguminya. Tidak hanya para pejabat dan staf istana saja yang terkesan akan kemampuan berpidato Xylan, tapi sebagian besar penghuni istana itu juga terlihat menyukai Xylan.“Dia memang masih sangat muda, tapi aku yakin dia akan bisa menjadi raja yang baik, seperti ayah dan kakeknya,” kata salah seorang pelayan perempuan di istana besar itu.Seorang teman yang berdiri di sebelahnya menanggapi, “Dia tidak hanya memiliki wajah yang sangat tampan, tapi juga sangat berwibawa. Aku … sampai tidak percaya rasanya kalau pangeran kecil itu sekarang telah resmi menjadi raja
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

51. Para Menteri

Rupanya Ashton tidak tersinggung meskipun Philip berkata kepadanya dengan nada sinis.Ashton malah tersenyum menenangkan, “Aku tidak mungkin menertawakan seniorku, Perdana Menteri.”Usia Ashton memang lima belas tahun lebih muda daripada Philip. Selain usianya yang jauh di bawah Philip, Ashton juga memiliki lebih sedikit pengalaman dibandingkan Philip.Ashton Rowles baru menginjakkan kakinya di istana itu sekitar dua belas tahun lalu, tepat di saat dia berusia 30 tahun. Dia diangkat sebagai Menteri Pendidikan 4 tahun yang lalu di saat usianya baru 38 tahun.Dia memang salah satu menteri termuda yang pernah ada di Kerajaan Ans De Lou, tapi jika dibandingkan dengan Philip Crawford yang telah mengabdikan diri di istana selama lebih dari dua puluh tahun, tentu saja dia tidak sebanding.“Lalu, kenapa?” Philip bertanya, masih dengan nada sebal.Ashton pun menjawab, “Raja Xylan menghargai orang lain. Aku … sangat yakin bila dia akan mempertahankan kau, Perdana Menteri.”Philip terpana, “Kenap
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more
PREV
1
...
4546474849
...
51
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status