Home / Romansa / Setelah Suami Selingkuh / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Setelah Suami Selingkuh: Chapter 61 - Chapter 70

99 Chapters

Bagian 61

Malam semakin larut, Peter sudah siap membaringkan badan di atas ranjang untuk mengukir mimpi. Naik ke atas ranjang, Peter menata bantal dan menggelar selimut lalu berbaring. Baru saja memasang badan miring, di luar sana terdengar seseorang mengetuk pintu.Peter yang memang sudah merasa ngantuk, menendang selimutnya dengan kesal. "Siapa sih!"Ketukan pintu terdengar kembali."Peter, kau belum tidur kan?" teriak Chloe dari balik pintu.Peter berdecak. Kakak perempuannya itu sudah membuat hati merasa kesal karena dengan santainya bercerita tentang hubungannya dengan Stela di saat waktu yang menurut Peter belum tepat."Ada apa?" tanya Peter sinis saat pintu sudah terbuka.Chloe menyerobot masuk begitu saja tanpa peduli ekspresi wajah Peter. "Jangan marah padaku. Harusnya kau berterimakasih karena aku sudah memberi tahu ayah dan ibu.""Berterimakasih kau kata!" salak Peter sambil menutup puntu cukup keras. Peter melangkah menyusul Chloe yang kini sudah duduk di tepi ranjang. "Untu
last updateLast Updated : 2023-06-01
Read more

Bagian 62

Pagi harinya, Stela enggan beranjak pergi dari kamarnya. Dia malas jika harus bertemu muka dengan Alex. Namun, karena Stela tidak mungkin terus berada di dalam kamar, akhirnya keluar juga.Baru saja membuka pintu, perasaan Stela sudah tidak enak. Seperti ada sesuatu yang akan membuatnya kesal. Dan ketika kaki melangkah keluar, Stela menjerit kecil tatkala melihat Alex sudah bersandar pada dinding dekat pintu."Se-sedang apa kau di sini?" sungut Stela yang kaget.Alex berdiri tegak dan beralih ke hadapan Stela. "Tentu saja menunggumu."Stela melihat ke sekitar, tidak ada siapapun. Stela yakin, Alex bisa berada di sini tampa diketahui ayah dan ibu."Tidak perlu," jawab Stela acuh. "Sebaiknya kau pulang."Alex meraih tangan Stela. "Aku akan pulang jika kau ikut pulang."Stela berdecak tidak suka kemudian menarik tangan. "Di sana ada Emma, kau tidak boleh ada di sini. Dia pasti mencarimu."Alex terdiam untuk sesaat."Aku tidak mau mendapat masalah karena Emma lagi, jadi tolong k
last updateLast Updated : 2023-06-01
Read more

Bagian 63

Sebelum berangkat, Stela lebih dulu menghampiri sang ibu."Bu, pesananku semalam apa sudah ibu beli?" tanya Stela usai mengecup punggung telapak tangan ibunya."Oh, maaf sayang." Janete mendaratkan satu tangan di dada. "Semalam ibu lupa, ibu baru teringat sesampainya di rumah. Maafkan ibu."Stela tersenyum. "Tidak apa-apa, Ibu. Nanti aku beli sendiri saja." Stela beralih mencium punggung telapak tangan ayah."Kau begitu aku pamit dulu," kata Stela."Kau hati-hati."Stela melambaikan tangan sambil berlari kecil meninggalkan rumah."Pesanan apa yang tadi kalian maksud?" tanya David."Oh itu, Stela semalam minta dibelikan coklat?""Coklat?" David membelalak.Tahu kalau suaminya terkejut, Stela hanya menghela napas."Dia baik-baik saja kan?" tanya David."Iya, kau tenang saja suamiku."Di perjalanan, Stela berhenti dulu di sebuah minimarket. Karena cokelat pesanannya tidak ia dapatkan, terpaksa Stela membelinya sendiri. Hatinya begitu gundah, mungkin akan sedikit merasa tenan
last updateLast Updated : 2023-06-03
Read more

Bagian 64

Karena sudah ingin sekali bertemu dengan Stela, Peter melajukan mobilnya menuju sebuah apartemen yang juga ditinggali teman bisnisnya. Peter ingat betul saat Stela mengatakan bertemu dengan sang kakek di sana.Sesampainya di halaman apartemen, Peter tidak memasukkan mobilnya ke parkiran. Ia hanya menepi tak jauh sebelum jalan masuk. Ia tidak keluar melainkan tetap duduk di dalam mobilnya."Apa sebaiknya aku telpon dia lagi?" gumam Peter. "Tapi sepertinya akan mengganggu. Dia sedang bicara penting dengan kakeknya."Peter urung menelpon dan memilih duduk berdiam diri menunggu Stela keluar sambil mendengarkan musik."Kakek hanya ingin tahu bagaimana perasaanmu saat ini pada Alex." Bill duduk di sofa sambil bersandar memandang ke arah Stela yang duduk menyilang.Wajah Stela terlihat sendu. Menyangkut soal perasaan, Stela yakin sudah tidak ada rasa cinta untuk Alex. Hanya saja, Stela masih merasa kecewa dan sakit hati. Rasa itu yang masih menempel erat pada diri Stela."Aku ingin men
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

Bagian 65

Peter dan Stela sudah berada di sebuah restoran untuk makan siang sesuai rencana. Mereka mulai menikmati hidangan yang ada sebelum membuka obrolan di menit berikutnya."Apa kau begitu lapar?" cibir Peter sambil tertawa kecil."Kenapa memangnya?" Stela mendongak.Peter tersenyum sambil diikuti dengusan lirih lalu mengambil tisu yang berada di tengah meja."Bibirmu belepotan.""Eh!" Stela terpekik saat tib-tiba Peter mengusap ujung bibirnya."Ada saus di bibirmu. Kau makan seperti anak kecil."Wajah Stela terlihat memerah menahan malu dan gugup. Rasa lapar ternyata bisa membuat orang lupa situasi, termasuk tidak sadar kalau sedang makan bersama seorang pria."Aku memang sangat lapar," kata Stela kemudian sambil memasukkan daging steak terakhir.Jika punya Stela sudah habis, punya Peter masih tinggal setengah. Menunggu Peter yang masih menikmati makan siangnya, diam-diam Stela curi-curi pandang menatap wajah Peter yang begitu menikmati makanannya."Dia tampan," batin Stela. "Wa
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

bagian 66

Peter terpaksa berhenti di pertengahan jalan. Ia tidak akan fokus menyetir kalau sedari tadi Stela terus menangis."Berhentilah menangis," kata Peter lirih. "Aku minta maaf karena sudah mengacaukan semuanya."Stela menggeleng. "Dia yang sudah mengacaukan semuanya.""Aku antar kau pulang saja.""Tidak. Aku tidak mau pulang!" tolak Stela dengan kuat.Peter meraup wajahnya lalu menyugar rambut ke belakang. Ia beberapa kali mendesah karena bingung dan juga khawatir melihat keadaan Stela."Aku khawatir padamu," kata Peter kemudian saat Stela masih menutup wajah dan menangis."Bawa aku ke rumah lamamu." kata Stela. "Aku ingin di sana."Peter kemudian mengiyakan permintaan Stela. Namun sebelum melajukan mobilnya, Peter lebih dulu meminta Stela berjanji untuk berhenti menangis."Aaargh, sial!"Sesampainya di kantor dan masuk ke ruang kerjanya, Alex langsung berteriak kencang dan menggebrak meja. Ia kini mengepalkan kedua tangannya sambil mengeraskan rahang dan sederetan gigi putihny
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

Bagian 67

Alex pulang masih dengan perasaan dongkol. Wajahnya masam dan terlihat kacau. Sampai di dalam kamar, ia bahkan terlihat melempar tas kerjanya dengan cukup keras di atas ranjang. Ia bertambah dongkol tatkala teringat Emma yang selalu menghilang di saat jam makan siang. Sekarang pun Alex tidak tahu keberadaan Emma, coba ditelpon tapi tak kunjung ada jawaban.Sekitar pukul delapan barulah Emma muncul, ketika Alex baru saja berganti pakaian."Halo, Sayang." Emma meletakkan tasnya lalu menghampiri sang suami yang sedang menutup lemari.Bukannya senang, Alex langsung menyingkirkan tangan Emma yang mencoba melingkarkan di pinggangnya. Emma yang kaget sampai mundur satu langkah."Dari mana saja kau?" tanya Alex bernada membentak."Aku, tentu saja dari kantor," jawab Emma sedikit gugup."Kenapa aku tidak menemukanmu saat aku mau pulang?"Emma berpikir sejenak untuk mencari jawaban yang pas. "Perutku mules, sepertinya aku terlalu banyak makan pedas tadi siang. Saat jam pulang, aku pergi
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

Bagian 68

Pagi sudah datang, para penghuni kamar mulai membuka mata bergantian. May, Angela, mereka justru sudah terlihat rapi di kamar mereka masing-masing. May pagi ini harus mengecek beberapa barang yang baru datang, sementara Angela ada jadwal bertemu seseorang yang hendak menyewa keahliannya dalam bermake up.Sampai di ruang makan, tepatnya pukul setengah tuju, Angela terdengar mendengkus tatkala melihat meja kosong--tiada makanan yang tersaji. Sudah sejak Stela pergi dari rumah ini, rumah nampak terlihat berdebu, tidak pernah ada sarapan maupun makan malam."Setiap pagi selalu saja begini," keluh Angela sambil menuang air putih dari poci ke dalam gelas. "Coba kalau ada Stela, semua pasti beres. Shit! Bisa dikataka aku merindukan wanita itu.""Siapa yang kau rindukan?" tanya May yang baru muncul. Ia ikut mendesah berat seperti Angela sebelumnya saat melihat tidak ada apapun di atas meja."Tidak ada," jawab Angela usai meneguk habis air putih.Angela mengamati raut wajah ibunya yang t
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

Bagian 69

Setelah mengantar Stela pulang, Peter langsung kembali ke kantornya. Ia dapat telpon dari Paula katanya seseorang yang ingin bertemu. Karena Paula tidak menjelaskan siapa orang itu, Peter jadi berpikir orang itu kemungkinan adalah Alex.Sampai di kantor, Peter buru-buru berjalan menuju ke ruangannya. Ia sudah geram dan siap menghajar orang itu jika memang tebakannya benar.Tidak jauh dari depan pintu, wajah Paula dan Glen terlihat khawatir. Wajah mereka membuat Peter semakin penasaran, dan tanpa menyapa kedua rekan kerjanya Peter langsung masuk ke ruang kerjanya"Mau apa lagi kau kesini!" salak Peter saat itu juga.Saat orang itu memutar badan, Peter membelalak lalu menelan saliva susah payah. Kedua kaki Peter mendadak susah untuk di gerakkan hingga orang itu terlihat berjalan menghampiri Peter"Tidak sopan sekali, aku baru datang langsung kau sembur!"Peter spontan bergidik dan berkedip cepat. "Maaf, aku kira orang lain."Pletak!"Dasar bocah bandel!"Satu jitakan mendarat s
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

Bagian 70

Satu bulan sudah berlalu. Hari demi hari Stela lewati dengan hubungan yang masih menggantung. Alex yang masih bersikeras meminta Stela kembali, sudah mencoba berbagai cara, tapi selalu gagal. Terkadang cara Alex yang kasar justru membuat Stela semakin merasa kecewa.Alex selalu menuduh Stela telah berselingkuh dan pernah juga menyebutnya wanita murahan. Namun, harusnya kalimat itu Alex lontarkan untuk diri sendiri.Kesedihan dan kesabaran pada diri Stela, sebentar lagi akan membuahkan hasil. Surat perceraian sudah turun dan Stela maju lebih dulu meski tanpa persetujuan dari Alex. Stela pada akhirnya dimudahkan karena semua bukti tentang perselingkuhan Alex jelas adanya"Aku masih penasaran dengan siapa yang mengirim semua rekaman itu padaku?" tanya Stela tatkala sedang mengobrol dengan keluarganya di ruang tengah."Apa kau tidak bisa menebak-nebak kira-kira siapa orangnya?" tanya Janete. "Mungkin teman baikmu.""Mana mungkin," tepis Stela. "Orang terdekatku hanya jacob, tidak ada
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status