All Chapters of ILMU TUJUH GERBANG DEWA: Chapter 81 - Chapter 90
144 Chapters
Bab 81. Tenaga Inti Api Berhadapan Dengan Tenaga Inti Halilintar
Bummmmm!Lelaki misterius itu melancarkan serangan yang sangat dahsyat. Bukan hanya kekuatan serangan yang sangat luar biasa, namun kecepatannya pun sangat sulit untuk dihindari. Hanya Liong Yun yang berhasil menghindari serangan itu dengan mudah dengan melakukan pergerakan yang sangat cepat. Sementara Pendekar Kipas Emas terlempar karena pantulan kekuatan serangan itu masih mengenainya meskipun ia sudah menghindari dengan kekuatan dan kecepatan maksimal yang ia miliki.Beruntungnya Pendekar Kipas Emas tidak mengalami luka dalam. Ia hanya sedikit merasakan sakit pada bagian punggungnya yang terkena gelombang pantul serangan lawan. Meski begitu ia pun sangat menyadari bahwa musuh memiliki kekuatan yang berada jauh di atasnya.Setelah diamati dengan jelas ternyata orang itu menggunakan pakaian hitam keabu-abuan. Ia menggunakan topeng kulit yang membuat wajahnya susah dikenali. Ilmu meringankan tubuhnya sangat tinggi, karena mampu berada di atas dalam waktu yang cukup lama.Lelaki mister
Read more
Bab 82. Ilmu Tujuh Gerbang Iblis
“Siapa kau sebenarnya anak muda?” tanya lelaki berpakaian abu-abu itu, mulai diliputi rasa penasaran oleh kemampuan menakjubkan yang dimiliki Liong Yun.Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Liong Yun merespon ucapan musuh dengan serangan cepat seperti kilat. Serangan itu bukan hanya cepat namun mematikan. Tubuhnya bergerak dalam harmoni kecepatan tanpa batas, tanpa meninggalkan jejak, namun nyata setiap pergerakannya.Lelaki berpakaian hitam keabu-abuan begitu kaget karena tiba-tiba saja Liong Yun sudah berada di hadapannya dan menyerang. Ia pun terpaksa menangkis dengan kekuatan penuhnya.Bummmmm!Ledakan terjadi. Lelaki berpakaian hitam keabu-abuan terlempar dari tempatnya. Serangan Liong Yun benar-benar dahsyat. Beruntung tenaganya masih besar sehingga tidak sampai membuatnya terluka akibat serangan Liong yun tadi.Serangan-serangan Liong Yun datang bertubi-tubi, dengan pukulan-pukulan kuat dan gerakan-gerakan lincah yang menyulitkan lawan untuk mengantisipasinya. Lelaki berpakaian
Read more
Bab 83. Ilmu Iblis Yang Terkunci Kekuatan Dewa
Bab 80. Lelaki berpakaian hitam keabu-abuan terkejut saat menyadari bahwa Liong Yun tidak terpengaruh dengan kekuatan Gerbang Iblis pengendali geraknya. Matanya yang curiga terus memperhatikan pemuda itu yang seolah-olah memiliki kekebalan terhadap kekuatan mengerikan itu. Tidak ada yang istimewa dari pemuda itu dalam pandangannya.“Aku tidak melihat adanya reaksi kekuatan apapun dari tubuh pemuda itu. Tapi apa yang menyebabkan ia kebal terhadap ilmu ini? Menurut kitab Ilmu Tujuh Gerbang Iblis hanya Ilmu tujuh Gerbang Dewa yang mampu menangkal kekuatan ini,” gumam lelaki berpakaian hitam keabu-abuan itu.Namun, yang tidak ia ketahui adalah bahwa Liong Yun sendiri sebenarnya sempat terkena imbas dari kekuatan itu. Setiap serangan sinar Mata Iblis Pembeku Nadi yang mengenai dirinya, Liong Yun merasakan ketidakberdayaan yang luar biasa. Namun, setiap kali serangan itu hampir menjatuhkannya, Ilmu Tujuh Gerbang Dewa yang selama ini menjadi kekuatan andalannya dengan cepat merespon dari da
Read more
Bab 84. Pembantaian Di Kediaman Pendekar Pedang Guntur
Liong Yun dan Pendekar Kipas Emas kembali ke kediaman Patriark Thio si Pendekar Pedang Guntur. Entah mengapa ada rasa kekhawatiran dari keduanya akan keadaan Patriark Thio. Walau sebelumnya Liong Yun sudah berhasil mengobati sang pendekar sakti, pemuda itu tetap merasa tidak tenang dan merasakan adanya sesuatu yang tidak beres.Hal itu kemudian juga mulai dirasakan Pendekar Kipas Emas. Perasaan tidak enak mulai merayap di dalam hati keduanya. Dari kejauhan, mereka mencium bau anyir darah yang menguar dari jarak seratus tombak menuju kediaman Patriark Thio.Keduanya segera menggunakan ilmu lari cepat, meluncur seperti angin yang menimbulkan bergoyangnya pohon yang mereka lintasi. Keduanya bergegas menuju tempat itu. Mereka merasakan sesuatu yang mengerikan telah terjadi. Ketika mereka tiba di sana, pemandangan yang mereka temukan begitu mengerikan. Pintu gerbang yang megah telah hancur berkeping-keping, dan mayat penjaga berserakan di seluruh halaman.Keduanya kemudian masuk ke dalam
Read more
Bab 85. Jebakan Maut Di Tengah Lautan
Liong Yun dan Pendekar Kipas Emas saling pandang, penuh kekhawatiran. Mereka tahu bahwa Patriark Thio, sang Pendekar Pedang Guntur yang legendaris, seharusnya tidak mampu menggunakan kekuatannya saat ini. Namun, petunjuk yang ada menunjukkan bahwa teknik Pedang Guntur telah digunakan dalam serangan ini. Pertanyaan mereka pun semakin rumit. Siapa yang bisa mengendalikan teknik ini jika bukan Patriark Thio?Keduanya kemudian memiliki kesepakatan untuk berpencar mencari informasi apa yang sebenarnya terjadi. Mereka akan bertemu lagi satu purnama kedepan. ***"Paman, apa bisa mengantarkan aku ke pulau seberang?"Sebuah perahu kecil melintas di hadapan Liong Yun. Pemuda itu pun langsung meminta pemilik pemilik perahu itu mengantarkannya ke pulau seberang yang terlihat kecil di tengah laut dari pesisir tempat Liong Yun berdiri itu.Beberapa waktu yang lalu Liong Yun sempat mendapatkan sebuah petunjuk keberadaan Pendekar Pedang Guntur. Saat itu ia memutuskan untuk mengikuti petunjuk itu tan
Read more
Bab 86. Tenaga Inti Api dari Nadi Dewa
Elang Api tidak menyangka Liong Yun memiliki kesaktian yang begitu luar biasa. Meskipun ia mendengar tentang kehebatan sang Pendekar Bayangan Maut dengan Ilmu Tujuh Gerbang Dewanya, namun ia tidak menyangka Liong Yun akan dapat mengambang di udara dan bergerak cepat mendahuluinya bagaikan terbang. “Entah ada urusan apa kau denganku, hingga berniat menghabisiku di tempat ini, yang pasti dapat ku tebak kau ada hubungannya dengan Pendekar Pedang Guntur yang menghilang atau bahkan ada hubungannya dengan orang-orang yang telah menghabisi keluargaku. Kalau kau tidak mengatakan sesuatu tentang itu, kujamin ini adalah hari terakhir kau melihat dunia.”Bagaikan Malaikat Maut yang terbang di udara yang bersiap mengambil nyawa seseorang, perbawa Liong Yun benar-benar mengerikan. Kekuatan yang terpancar dari tubuhnya begitu menakutkan. Jin Li Hong benar-benar dibuat ciut nyalinya. Tapi ia juga tidak mungkin menjawab pertanyaan pemuda itu. Ada ancaman lebih kejam yang menantinya apabila itu ia l
Read more
Bab 87. Pewaris Ilmu Gerbang Neraka
Para penjaga pantai yang tadi sempat ragu, akhirnya mengikuti perintah pemimpin mereka yang terlihat tidak bersemangat. Mereka membentuk formasi, berusaha menyerang Liong Yun. Namun, begitu mereka mendekat, Liong Yun bergerak dengan kecepatan yang luar biasa. Seperti bayangan yang meluncur di atas air, dia mampu menghindari setiap serangan dengan mudah.Liong Yun tidak ingin melukai mereka secara fatal, jadi dia menggunakan teknik bertarung yang lebih banyak menghindar dari pada melakukan serangan. Karena apabila ia menyerang sudah dapat dipastikan para penjaga itu akan tewas. Meski begitu gerak cepat yang ia lakukan benar-benar membuat para penjaga semakin frustasi.Dalam hitungan detik, Liong Yun telah melumpuhkan semua penjaga pantai. Mereka tergeletak di pasir pantai, tak berdaya. Mereka merasa tidak terluka sedikitpun sehingga mengira tidak terjadi apa-apa. Namun setelah para penjaga pantai itu melakukan pengerahan tenaga barulah mereka tahu bahwa mereka sudah dicacati. Nadi bel
Read more
Bab 88. Dua Pendekar Yang Sangat Misterius
“Kau telah memaksaku menggunakan kekuatan ini. Tak akan ada satupun yang terlewat bila Mata Dewaku ini menghendaki kematian!” ucap Liong Yun dengan nada dingin.Lelaki berpakaian merah bergidik mendengar ucapan Liong Yun, ia sadar ucapan itu bukan ucapan kosong. Ketegangan merasuki tubuhnya saat ia menyadari betapa berbahayanya pemuda di hadapannya. Dia berusaha mengumpulkan sisa-sisa kekuatannya, namun tubuhnya masih terpaku oleh cahaya jingga yang mengelilinginya.Liong Yun, dengan penuh perbawa tinggi, membentangkan tangan kanannya ke depan dan berseru, "Tapak Dewa Kematian!" Sebuah telapak tangan berwarna jingga melesat dengan kecepatan kilat ke arah lelaki berpakaian merah yang pucat wajahnya. Tapak Dewa Kematian merupakan wujud dari penggabungan kekuatan Gerbang Penglihatan, Gerbang Perasa, Pengecap, tiga gerbang indra manusia yang menimbulkan kehampaan dan perasaan ketakutan. Lelaki Berpakaian Merah merasakan betapa kekuatan Tapak Dewa Kematian benar-benar mengerikan. Ia yang
Read more
Bab 89. Dua Sekte Besar Yang Bergabung Dengan Sekte Iblis
“Serang!!!”Lelaki berpakaian hitam dengan topeng Iblis Merah berteriak memerintahkan serangan, dan serentak ratusan orang itu mengepung Liong Yun. Saat itu, Liong Yun yang sudah menarik kekuatan Ilmu Tujuh Gerbang Dewanya, dan kembali matanya terpejam. Lalu pemuda itu menggunakan tenaga inti api untuk menghadapi orang-orang yang mengeroyoknya.Kekuatan inti api putih yang dikerahkannya menyebarkan hawa sangat panas, mengubah sekitarnya menjadi medan pertempuran yang menakutkan. Angin panas yang memancar dari tubuhnya membuat orang-orang yang mengepungnya merasa seolah tengah berada di dekat pusaran api yang berkobar.Para pengeroyoknya merasakan hawa di sekeliling mereka menjadi sangat panas, membuat mereka melenguh dan berusaha untuk melindungi diri dari panas yang tak tertahankan. Beberapa di antara mereka mulai berkeringat dan merasakan rasa terbakar di kulit mereka. Sementara, Liong Yun tetap tenang, menunjukkan perbawanya pada energi yang mengalir melalui dirinya.Liong Yun kemu
Read more
Bab 90. Lelaki Misterius Yang Mengetahui Penyamaran Liong Yun
Liong Yun melangkahkan kakinya dengan gagah menuju sebuah bangunan besar yang berada tepat di tengah-tengah Pulau Hong. Kemunculannya di tempat itu menarik perhatian siapa saja yang dilintasi atau yang berpapasan dengannya. Ada yang memberikan senyuman ramah namun ada juga yang bersikap waspada seperti melihat seorang musuh.Pusat pemerintahan Pulau Hong memang berada di tengah-tengah Pulau itu. Jarak antara pesisir pantai dan juga hutan yang dilewati oleh Liong Yun tadi memang cukup jauh dari pusat pemerintahan itu. Sehingga apa yang terjadi di pesisir pantai ataupun dalam hutan tempat Liong Yun mengamuk tadi belum tentu diketahui oleh orang-orang yang berada di sana.Dua orang lelaki berpakaian seorang pendekar namun dihiasi beberapa buah gelang berwarna keemasan di kedua lengannya menghampiri Liong Yun. Mereka memberi hormat lalu salah satunya berkata, “Salam anak muda! Sepertinya kau bukan penduduk pulau Hong ini. Dan aku lihat kau juga bukan bagian dari tuan Ma. Entah apa yang
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
DMCA.com Protection Status