“Kau telah memaksaku menggunakan kekuatan ini. Tak akan ada satupun yang terlewat bila Mata Dewaku ini menghendaki kematian!” ucap Liong Yun dengan nada dingin.Lelaki berpakaian merah bergidik mendengar ucapan Liong Yun, ia sadar ucapan itu bukan ucapan kosong. Ketegangan merasuki tubuhnya saat ia menyadari betapa berbahayanya pemuda di hadapannya. Dia berusaha mengumpulkan sisa-sisa kekuatannya, namun tubuhnya masih terpaku oleh cahaya jingga yang mengelilinginya.Liong Yun, dengan penuh perbawa tinggi, membentangkan tangan kanannya ke depan dan berseru, "Tapak Dewa Kematian!" Sebuah telapak tangan berwarna jingga melesat dengan kecepatan kilat ke arah lelaki berpakaian merah yang pucat wajahnya. Tapak Dewa Kematian merupakan wujud dari penggabungan kekuatan Gerbang Penglihatan, Gerbang Perasa, Pengecap, tiga gerbang indra manusia yang menimbulkan kehampaan dan perasaan ketakutan. Lelaki Berpakaian Merah merasakan betapa kekuatan Tapak Dewa Kematian benar-benar mengerikan. Ia yang
“Serang!!!”Lelaki berpakaian hitam dengan topeng Iblis Merah berteriak memerintahkan serangan, dan serentak ratusan orang itu mengepung Liong Yun. Saat itu, Liong Yun yang sudah menarik kekuatan Ilmu Tujuh Gerbang Dewanya, dan kembali matanya terpejam. Lalu pemuda itu menggunakan tenaga inti api untuk menghadapi orang-orang yang mengeroyoknya.Kekuatan inti api putih yang dikerahkannya menyebarkan hawa sangat panas, mengubah sekitarnya menjadi medan pertempuran yang menakutkan. Angin panas yang memancar dari tubuhnya membuat orang-orang yang mengepungnya merasa seolah tengah berada di dekat pusaran api yang berkobar.Para pengeroyoknya merasakan hawa di sekeliling mereka menjadi sangat panas, membuat mereka melenguh dan berusaha untuk melindungi diri dari panas yang tak tertahankan. Beberapa di antara mereka mulai berkeringat dan merasakan rasa terbakar di kulit mereka. Sementara, Liong Yun tetap tenang, menunjukkan perbawanya pada energi yang mengalir melalui dirinya.Liong Yun kemu
Liong Yun melangkahkan kakinya dengan gagah menuju sebuah bangunan besar yang berada tepat di tengah-tengah Pulau Hong. Kemunculannya di tempat itu menarik perhatian siapa saja yang dilintasi atau yang berpapasan dengannya. Ada yang memberikan senyuman ramah namun ada juga yang bersikap waspada seperti melihat seorang musuh.Pusat pemerintahan Pulau Hong memang berada di tengah-tengah Pulau itu. Jarak antara pesisir pantai dan juga hutan yang dilewati oleh Liong Yun tadi memang cukup jauh dari pusat pemerintahan itu. Sehingga apa yang terjadi di pesisir pantai ataupun dalam hutan tempat Liong Yun mengamuk tadi belum tentu diketahui oleh orang-orang yang berada di sana.Dua orang lelaki berpakaian seorang pendekar namun dihiasi beberapa buah gelang berwarna keemasan di kedua lengannya menghampiri Liong Yun. Mereka memberi hormat lalu salah satunya berkata, “Salam anak muda! Sepertinya kau bukan penduduk pulau Hong ini. Dan aku lihat kau juga bukan bagian dari tuan Ma. Entah apa yang
Lelaki misterius itu terus berjalan dengan pergerakan sangat cepat, namun Liong Yun terus mengikuti di belakang menjaga jarak tidak mendahului. Kaki mereka menapak dengan ringan di atas tanah, dan dalam hitungan detik, mereka telah melintasi jarak yang cukup jauh. Orang tua itu tersenyum melihat pergerakan Liong Yun. Ia menyangka pergerakan pemuda itu memang sudah sampai batas kemampuan yang dimilikinya. Lelaki misterius itu mencoba bergerak lebih cepat lagi, menciptakan angin deras yang melanda sekitarnya. Namun, keadaan tidak berubah, Liong Yun tetap menjaga jaraknya dengan jarak tetap dan stabil. Matanya terfokus, dan dia tampak sepenuhnya terhubung dengan gerakan orang itu, seperti sebuah bayangan yang terus mengikuti raga asli pemiliknya. Orang itu memang sedang menguji kemampuan Liong Yun, dan semakin lama, ia semakin terkejut. Ternyata kemampuan pemuda itu benar-benar istimewa. Ia sama sekali tidak merasakan getaran energi yang ditingkatkan saat pemuda itu mempercepat gerakan
Liong Yun melihat keraguan dalam mata Li Cheng, dan dengan tegas ia berkata, "Kakak Li, aku mengerti bahwa kau mungkin merasa ragu terhadap kemampuanku. Namun, aku ingin kau tahu bahwa aku bukanlah tipe orang yang suka merepotkan orang lain, apalagi bekerjasama dengan orang lain. Aku suka bergerak sendiri, jadi semua tentang rencanamu kau tidak perlu khawatir aku akan merusaknya."Li Cheng masih terlihat ragu, tetapi Liong Yun terus meyakinkannya. Setelah mendengar kata-kata Liong Yun dan melihat ketulusannya, Li Cheng akhirnya mengangguk. "Baiklah, Pendekar Bayangan Maut. Aku setuju dengan keputusanmu. Tapi ingat, aku tidak akan bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu yang merugikanmu. Kau harus berhati-hati dan menjaga dirimu sendiri dalam melawan Sekte Iblis Pulau Neraka, sekalipun kau berada di ujung maut, aku tidak akan muncul untuk membantumu!”Liong Yun tersenyum dan mengangguk sebagai tanda persetujuan. Keduanya pun berpisah dengan rencana mereka masing-masing. Mereka tidak
Berbahaya sekali! Hampir saja penyamaranku ketahuan!” Terdengar helaan nafas lega dari lelaki berpakaian serba hitam. “Entah dimana sekarang tuan muda Liong Yun berada. Guru mengatakan bahwa ia datang ke pulau ini, namun sampai saat ini aku belum menemukannya!”Lelaki berpakaian serba hitam itu kemudian bersandar di bawah pohon tepat dimana Liong Yun bersembunyi di atasnya. Pemuda itu mengerutkan keningnya merasa mengenali lelaki berpakaian serba hitam. Namun dari atas, ia hanya sedikit melihat bagaimana wajah orang itu, dan ia merasa tidak pernah mengenalnya.Dari gumaman lelaki berpakaian serba hitam itu, menunjukkan orang itu seperti sangat mengenali Liong Yun. Hal ini membuat pemuda itu berpikir keras, siapakah sebenarnya orang yang berada di bawahnya itu. Meski begitu, ia tidak langsung ingin menunjukkan diri karena tidak ingin bertindak gegabah.Beberapa saat kemudian, nampak pergerakan beberapa orang yang memiliki kemampuan cukup tinggi melesat ke arah tempat itu. Lagi-lagi, Li
Liong Yun diam berfikir sejenak mencermati kata-kata si pelayan. Ia merasa pelayan ini memiliki informasi yang dapat membantu memecahkan teka-teki yang telah mengelilinginya selama ini. Liong Yun yakin saat ini keadaan pulau Hong tidak baik-baik saja. "Dengarkan paman," kata Liong Yun dengan serius sedikit berbisik, "Saya ingin tahu lebih banyak tentang Pulau Hong, Entah mengapa paman merasa keadaan saat ini adalah bom waktu yang siap meledak. Apakah sebenarnya yang terjadi di Pulau ini?" Pelayan itu masih ragu-ragu, tetapi melihat tekad di mata Liong Yun, dia akhirnya mengangguk. "Tuan Muda, Pulau Hong adalah tempat yang penuh misteri. Ada banyak hal yang terjadi di balik tirai kegelapan yang tidak semua orang tahu. Konflik dan ketegangan bersembunyi dalam ketenangan yang diperlihatkan penduduk pulau ini, dan tidak semua orang di sini dapat dipercaya." Liong Yun mengangguk paham. "Saya mengerti. Sekarang, saya butuh bantuan Anda. Saya tidak tahu bagaimana cara mencari kapal yang ak
Dengan pergerakan yang sangat cepat Liong Yun mengantar kembali pelayan yang tadi ia bawa untuk dimintai keterangan. Dengan kecepatan yang ia miliki tentu saja tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang ia lakukan saat itu. Pelayan yang dibawa dengan kecepatan luar biasa yang belum pernah ia lihat itu membuatnya merasa dibawa terbang dengan kecepatan kilat.Setelah sampai ke tempat yang cukup aman dan dekat dengan penginapan tempat pelayan itu bekerja, Liong Yun pun langsung meninggalkan pelayan itu. Ia tidak lagi meninggalkan pesan atau apapun karena ia anggap sebelumnya sudah cukup untuk memberikan peringatan kepada pelayan itu. Pelayan itu sendiri memegang teguh janjinya untuk tidak membacakan keberadaan Liong Yun di Pulau Hong. Ia juga berjanji akan mengatakan kepada orang-orang yang bertanya kepadanya bahwa pemuda itu sudah meninggalkan pulau dan ia sendiri yang membawa ke pantai untuk mencari kapal.Dan benar saja belum selang sehari semenjak Liong Yun meninggalkan pengin