All Chapters of RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU): Chapter 61 - Chapter 70

125 Chapters

Part 47 A

Part 47"Ambar pamer cincin berlian seharga enam juta," kata Asih pada Diah."Sudah biasa," kata Diah."Kamu jadi bendahara saja habis ini, ya?" tanya Ambar."Tergantung kalau teman-teman menunjuk. Tapi tidak bisa sekarang dong. Nunggu SK turun," kata Diah."Berapa bulan lagi?""Paling cepet tiga bulan,"Sejak Diah diterima, Sela sangat gencar mendekatinya. Terlihat sekali kalau ia berusaha menaklukkan hati Diah. Namun, Diah tetap tidak terpancing.'Bukan tentang sebuah permusuhan. Namun, ini adalah harga diri yang harus tetap kujaga. Jangan mendekatiku hanya karena sudah terpojok,' kata Diah dalam hati.*Setelah berbagai proses dilalui, akhirnya hari itu Diah bisa bernapas lega. Secara resmi, pemerintah telah mengeluarkan surat keputusan kelulusan seleksi CPNS. Ia menangis gembira dan haru. Meski sudah tahu sebelumnya, tetapi baru lega setelah benar-benar keluar pengumuman resmi itu.“Aku akan menjaga amanahMu ini dengan baik ya Allah,” tekad Diah.Rencana Allah adalah yang terbaik.
last updateLast Updated : 2023-05-06
Read more

Part 47 B

‘Kuatkan dan sabarkan aku dalam menerima cobaanMu yang lain ya Allah,’ katanya dalam hati.“Lha Diah ini bagaimana, Rizal? Kok tidak mau? Dia lulus berkat doa banyak orang lho. Jangan lupakan itu.”“Ehem ….” Diah sengaja berdehem dan masuk kamar.“Pak, kita sambung besok ya?” kata Rizal lalu mengakhiri telepon.“Kok kesannya aku seperti kacang lupa kulitnya ya, Mas? Tapi yang sebenarnya sih, orang-orang yang menganggap paling berjasa, mereka adalah orang selalu menghina saat aku terjatuh. Dan jika ada orang yang pantas dianggap paling berjasa adalah orang tuaku. Mereka mendoakan tanpa kuminta dan tanpa mengungkit. Memberikan support saat aku gagal dan terjatuh tanpa merendahkan. Dan tidak pernah mengharapkan apapun terhadapku. Ibarat aku kacang, orang tuaku adalah kulitnya. Yang selalu melindungi tanpa pamrih dan tanpa banyak bicara.” Diah berkata demikian dan langsung membuat Rizal menundukkan wajahnya.“Maaf jika kamu terganggu dengan sikap orang tuaku.” Untuk pertama kalinya Rizal
last updateLast Updated : 2023-05-06
Read more

Part 48 A

Part 48“Aku bahagia. Terima kasih telah menjadikanku wanita yang halal bagimu,” kata Ambar sambil menatap lekat dua bola mata yang juga tengah memandangnya.“Kamu tidak meragukan cintaku lagi, ‘kan?” Sela balik bertanya.Ambar tersenyum dan menggelengkan kepala. “Kalau seperti ini ‘kan, saat kita bersama berdua, tidak berdosa. Tinggal menunggu Mas Catur menceraikanku secara resmi menurut agama, dan kita bisa meresmikan hubungan ini,” ujarnya penuh percaya diri.“Aku tidak terlalu paham agama, apakah ini bukan suatu dosa?” tanya Sela.“Bukan, Sayang. Ini bukan suatu dosa. Karena Mas Catur sudah tidak menafkahiku lahir dan batin sejak lama, maka aku sudah bukan istrinya lagi. Aku berharap, kamu juga tidak akan tidur bersama dengan istrimu. Dan entah kapan, kamu akan berani menceraikan dia ….”“Iya. Aku akan tidak akan menggauli Indah lagi. Demi kamu.”Sebuah tempat wisata menjadi tujuan bulan madu mereka. Menghabiskan waktu dengan bercumbu dan juga menghabiskan uang untuk foya-foya. To
last updateLast Updated : 2023-05-07
Read more

Part 48 B

Ponselnya berdering berkali-kali. Ternyata dari orang tua Sela.“Indah, Bapak sakit dan harus masuk ke rumah sakit. Tapi kami tidak punya uang. Bagaimana ini?” Di seberang telepon, ibu Sela menangis.Ini adalah yang kesekian kalinya orang tua meminta bantuan pada Indah. Keluarga Sela termasuk pas-pasan dan sering Indah mengulurkan bantuan uang saat butuh.“Mas Sela tidak di rumah, Bu,” kata Indah santai.“Kemana dia?”“Sedang liburan,”“Kenapa kamu tidak ikut?”“Tidak akan mengajak aku, Bu. Karena dia liburan dengan seorang wanita,” kata Indah.“Maksud kamu apa, Indah?”“Mas Sela punya selingkuhan, Bu. aku sudah terbiasa ditinggal dia pergi liburan. Seperti malam ini. Makanya, Bu, maaf, besok saja menunggu Mas sela pulang ke rumah sakitnya.”“Indah, bapak kamu sudah tidak tahan. Masa menunggu Sela pulang?”Indah menjauhkan telepon. “Bapak kamu? Hemh,” katanya dengan senyuman sinis.“Kalau begitu, Ibu telpon Mas Sela saja. Aku takut dimarahi selingkuhannya,” saran Indah. “Maaf, Bu, bag
last updateLast Updated : 2023-05-07
Read more

Part 49 A

Part 49Sela berdiri sambil bersandar pada tembok. Pikirannya benar-benar kacau karena pesan yang ada dalam grup sekolahnya. Kebahagiaan dan kenyamanannya mulai terusik. Cemas melanda hati karena dari uang sekolahlah ia bisa memanjakan dan memberikan kemewahan untuk Ambar.Permasalahan ibunya yang sedang menunggu transferan saja belum dia sampaikan pada Ambar. Ditambah lagi dengan masalah di sekolah yang siap menghadang.Dengan langkah gontai Sela berjalan menuju meja Ambar. Perempuannya itu sedang asyik selfie dengan berbagai gaya.“Mas, aku nemu tempat makan yang high class lagi nih. Besok kita kesana ya?” tanya Ambar sambil memasang senyum termanis.Sela menatap Ambar dengan tatapan sayu. Ia akan menyampaikan perihal orang tuanya lebih dulu.“Kamu kenapa, Mas? Wajahmu kusut begitu?” tanya Ambar.“Ambar, maaf, ada yang ingin aku minta dari kamu. Kuharap kamu akan bisa memahami posisiku,” kata Sela ragu.“Apa itu?” Wajah Ambar terlihat penasaran.“Bapakku sakit. Ibu minta uang sama a
last updateLast Updated : 2023-05-07
Read more

Part 49 B

Jarinya lincah mengetik beberapa status di media sosial. Tanpa sadar, jika status-status itu akan menjadi salah satu jalan menjatuhkannya.Bisanya cuma menyalahkan saja.Ya gini ini jadi bendahara, sudah capek, dituduh pula. Dikira uang tinggal keluar dari bank tanpa dibuat persyaratan yang seabrek?Ealah, orang kalau tidak punya etika yang seperti itu. Tidak bermartabat dan bisanya menyalahkan.Diah menatap sambil tersenyum rentetan status Ambar. Ada perasaan marah juga karena teman-temannya disindir demikian. Namun, ia menjadi tahu jika Ambar begitu ketakutan. Keberaniannya untuk maju menggantikan bendahara kian bertambah.Tidak lupa ia menyecreenshot status Ambar dan mengirimkan ke grup rahasia yang telah mereka buat.Ali: Jangan gentar.Nanang: Lawan, Mbak Diah!Darma: Jangan dilawan. Kita main cantik saja. Sudah ada pembukaan masalah di grup sebelah. Besok sore saya akan menemui Pak Tri di rumahnya. Yang penting kalau pas rapat, Mbak Diah sudah siap menggantikan.Diah tidak menja
last updateLast Updated : 2023-05-07
Read more

Part 50 A

Part 50Sela mengendarai mobil dalam keadan membisu. Pun dengan Ambar. Wanita itu memilih menikmati pemandangan dengan sambil mengambil beberapa posisi yang bagus lalu mengunggah di media sosial. Bukan Ambar namanya, kalau tidak pamer meski dalam keadaan genting sekalipun.“Ada kabar apa di grup sekolah, Mas?” tanya Ambar memecah sunyi di tengah deru mobil.“Tidak. Belum maksudnya.”“Alah, palingan Cuma menggertak saja,” kata Ambar lagi.Sela diam. Ia sudah takut dan cemas, tetapi wanita di sampingnya masih terlihat santai.“Mas, aku mau beli oleh-oleh batik buat Ibu dan bapak. Nanti mampir depan ya?” kata Ambar lagi.Sela menepikan mobil.Lagi, Ambar memosting dimana ia berada saat ini dengan caption, borong batik dulu untuk mengakhiri liburan.Sontak hp nya menjadi ramai dengan chat.Sela yang sudah tidak berselera memilih duduk di teras toko sambil merokok. Ponselnya berdering. Ibunya menelpon.“Sel, Bapak harus dioperasi,” kata ibunya.“Harus sekarang, Bu?”“Ya besok. Kamu dimana
last updateLast Updated : 2023-05-09
Read more

Part 50 B

Dengan langkah gontai, Sela masuk ke dalam rumahnya. Sesekali tubuhnya hendak limbung. Ia menatap Indah dengan tatapan minta dikasihani.“Ayah ….” Si Kecil Naisa berlari memeluk tubuh Sela yang kotor. “Ayah kemana saja, sih, kenapa tidak pulang dari kemarin-kemarin?” tanyanya.“Maaf, Nai, Ayah ada kerjaan. Ayah capek mau mandi,” kata Sela.Gemuruh emosi dalam dada Indah hendak melompat. Namun ia sadar dan ingat Sela pernah berkata sesuatu hal padanya.“Jika kamu mau merdeka perasaanmu, maka caranya mudah saja. Kamu boleh menceraikan aku dan aku tidak akan mempersulit jalanmu untuk pisah sama aku. Masalah anak, akan kita asuh bersama.”Indah tidak mau kalah begitu saja sebelum menghancurkan Sela secara perlahan, maka ia memilih untuk meredam semua gejolak itu. “Sudah pulang, Mas?” tanyanya sambil tersenyum. “Mandilah, akan aku siapkan teh hangat untuk kamu,” katanya lagi.Sela menatap Indah dengan tatapan sendu. Berbeda dengan biasanya yang cuek.Setelah mandi, Sela berbaur dengan anak
last updateLast Updated : 2023-05-09
Read more

Part 51 A

Part 51Diah sejujurnya merasa lelah karena harus terus berkonflik dengan Ambar, juga Sela. Sore itu ia merenung dan membayangkan apa yang akan terjadi jika keuangan sekolah berpindah ke tangannya. Namun, tidak membayangkan jika pertarungan keduanya akan lebih dahsyat dari perselisihan pertamanya. Ia menatap layar ponsel yang menampilkan status kemarahan Ambar. Kepala Diah berkali-kali digelengkan. Benar-benar tidak habis fikir, ada seorang guru yang sikapnya demikian adanya. Marah-marah di media sosial atas sesuatu yang bukan haknya.Dasar iri, dengki, sirik, hatinya penuh duri. Hanya orang-orang yang berhati busuk yang sukanya mengusik ketenangan orang lain.Status pertama.Jangan sampai dalam hatiku tumbuh bibit-bibit kedengkian yang menyesatkan. Iri, dengki dan sukanya berprasangka buruk adalah ciri-ciri penghuni neraka jahanam.Status kedua.Guru itu digugu dan ditiru. Tingkah tanduknya harus mencerminkan sebagai pendidik dan orang yang sudah terdidik, jadi, tunjukkanlah diri se
last updateLast Updated : 2023-05-09
Read more

Part 51 B

Sela menarik nafas dan menghembuskan perlahan. Begitu yang dilakukan berkali-kali saat sebelum membuka ucapan.“Assalamualaikumwarohmatullawabarokatuh ….” Suara Sela sudah bergetar. “Saya akan melaporkan keadaan keungan sekolah. Untuk diketahui teman-teman bahwa BOS keluar dalam tiga tahap setiap tahunnya. Tahap pertama, sekolah kita mendapatkan enam puluh juta sekian. Tahap kedua delapan puluh juta dan tahap ketiga enam puluh juta.”“Wah, banyak ternyata uang BOS. Selama ini kami tidak pernah tahu,” kata Nanang.Suara bisik-bisik mulai terdengar di telinga Sela. Semua guru merasa kaget dengan pendapatan yang diterima oleh sekolah mereka yang memiliki jumlah siswa cukup banyak. “Pantes jalan-jalannya tiap minggu,”“Uang sebanyak itu, penghapus saja tidak punya.”“Ya Allah, gila ternyata sekolah ini uangnya banyak.”Bisik-bisik itu terdengar juga oleh Sela. Membuat lelaki yang aslinya memiliki sifat penakut itu semakin ketakutan.“Untuk penggunaan secara rincinya silakan dilihat pada
last updateLast Updated : 2023-05-09
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status