“Saya nggak ada waktu membalas chat mbak Lili yang nggak penting, ada perasaan istri saya juga yang harus saya jaga.” tandas Dirham tajam.Mendengar kata istri, perasaan Lili agak tersentil, betapa beruntungnya istri Dirham, dicintai lelaki serupawan ini. tak tahu saja Lili ini, badai apa yang telah dilewati istrinya Dirham, hingga pria yang ia taksir begitu enggan ,enatap kearahnya.“Kita makan siang dulu, Mas. kita sudah lama nggak makan sama-sama.” Pinta Lili lagi, rugi rasanya, jauh-jauh datang ke lokasi proyek, tapi tidak bisa bicara berdua dengan Dirham.“Oke, kita pakai mobil mbak Lili saja,” sahut Dirham cepat.“Oke, kamu yang bawa, Mas.”“Mbak Lili aja yang bawa.”“Oke, kita makan dimana? Aku belum terlalu tahu tempat makan di daerah sini.”“Kita, ke hotel.” ucap Dirham, sambil memasang sabuk pengaman.“Eh-apa, ma-maksudnya gimana, Mas.”“Cari hotel yang terdekat.”“Ya,”Lili berdebar bukan main, mendengar permintaan Dirham. Bayangan yang iya-iya langsung berkelebat di benak
Last Updated : 2024-10-29 Read more