Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 2851 - Bab 2860

2934 Bab

Bab 2851

Osman mengangkat gelas anggurnya dan bersulang dengan sopan. Siapa pun bisa melihat bahwa suasana hati Osman sedang tidak baik.Bagaimanapun, jika masalah banjir tidak diselesaikan, masalah ini akan merembet ke mana-mana. Akibatnya akan sangat fatal. Dia tidak ingin melihat hasil seperti itu. Faktanya, masalah yang sedang dihadapi oleh Osman juga adalah masalah yang sedang dihadapi oleh Wira.Untuk menuntaskan bencana banjir ini, mereka membutuhkan sejumlah besar uang. Namun, jika menggunakan kas negara, mereka akan kehabisan uang saat perang terjadi. Pada akhirnya, mereka akan kalah telak.Bagaimanapun, tanpa persediaan makanan dan perlengkapan yang tidak lengkap, bagaimana pasukan bisa berperang? Ketika saat itu tiba, bukankah mereka hanya bisa menyerah?Makan malam berakhir. Suasana hati Osman sangat tidak baik. Dalam perjalanan kembali ke kamarnya, dia terus mencari solusi.Trenggi terus menemani. Osman bisa naik takhta berkat Trenggi. Itu sebabnya, Trenggi adalah orang kepercayaan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

Bab 2852

Di sisi lain, setelah Wira mengantar Agha ke kamar, dia menuju ke kamar Lucy lagi.Begitu tiba di depan pintu, Wira langsung mencium aroma obat tradisional yang kuat. Setelah buka pintu, dia melihat Arifin sedang sibuk memasak obat untuk Lucy.Cedera Lucy terlalu parah. Meskipun sudah membaik sedikit, seseorang masih harus terus menjaga dan merawatnya agar kondisinya tidak memburuk."Dokter Arifin, kamu sudah makan belum? Aku baru dari perjamuan makan malam. Tadi aku ingin mengajakmu, tapi kamu tidurnya sangat nyenyak. Aku merasa nggak enak hati mengganggumu," ujar Wira. Setelah menutup pintu, dia menghampiri Arifin.Arifin tersenyum dan melambaikan tangannya. "Tadi sudah ada yang mengantarkan makanan untukku. Aku sudah makan kok. Kamu nggak usah mengkhawatirkanku.""Selain itu, kita sudah sangat akrab. Kamu nggak usah memanggilku dokter lagi. Panggilan ini terdengar aneh sekali. Panggil saja aku paman."Wira mengangguk. Ada bagusnya juga. Dengan begini, hubungannya dengan Arifin akan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

Bab 2853

"Ya sudah kalau begitu." Arifin tidak menolak. Sebagai seorang dokter, dia tentu tahu kondisi tubuh sendiri. Jika terus memaksakan diri di sini, takutnya tubuhnya tidak tahan.Lagi pula, Wira masih muda. Bergadang beberapa malam bukan masalah besar baginya.Setelah menyuapi Lucy obat, Arifin berpamitan dengan Wira dan menuju ke kamarnya. Wira pun berjaga di samping ranjang.Sepanjang malam, Wira sama sekali tidak memejamkan mata. Dia terus memantau kondisi Lucy karena takut kondisinya memburuk. Untungnya, malam berlalu tanpa masalah.Keesokan pagi, Arifin dan Agha memasuki kamar Lucy. Agha membawakan sarapan untuk Wira."Kak Wira, jangan bilang kamu nggak tidur semalaman?" tanya Agha saat melihat kantung mata Wira yang hitam. Dia merasa tidak tega melihatnya."Kalau tahu begini, aku pasti menemanimu semalam. Jadi, kamu nggak usah begitu susah payah," ujar Agha sambil menaruh makanan ke atas meja.Wira duduk di depan meja. Sambil menyantap makanannya, dia menggeleng dan menyahut, "Tidur
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

Bab 2854

"Tapi, aku sangat penasaran, gimana kamu bisa terluka? Siapa yang melukaimu sampai separah ini?" tanya Wira.Lucy termasuk ahli bela diri. Wira tahu kemampuannya. Apalagi, ada banyak orang yang mengikuti Lucy. Orang-orang itu tidak mungkin membiarkan Lucy terjebak dalam bahaya dan berakhir seperti ini."Sebentar, aku periksa denyut nadinya dulu." Sebelum Lucy berbicara, Arifin mengangkat tangannya dan menyuruh Wira bergeser. Dia maju untuk menggenggam pergelangan tangan Lucy.Sesaat kemudian, Arifin mengangguk dengan puas. Dia juga menyunggingkan senyuman.Wira lantas maju dan bertanya, "Paman, dari ekspresimu, sepertinya kondisi Lucy membaik ya?"Arifin terkekeh-kekeh dan menimpali, "Aku juga nggak nyangka tekadnya akan begitu kuat. Dia baru makan obat beberapa kali, tapi kondisinya sudah berkembang pesat. Kalau memberinya sedikit waktu lagi, dengan tekadnya yang kuat itu, aku rasa luka luarnya juga akan sembuh dengan cepat."Orang yang sakit bukan hanya cuma membutuhkan dokter yang a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

Bab 2855

Krek! Wira mengepalkan pergelangan tangannya dengan kuat. Tatapannya menjadi suram."Jadi, ada yang membocorkan gerak-gerik kalian? Makanya, orang-orang wilayah barat menyerang kalian?" tanya Wira.Jarak mereka cukup jauh dari wilayah barat. Tidak ada hubungan di antara mereka. Tentu merepotkan jika ingin menyerang wilayah barat.Namun, Lucy terluka sampai separah ini gara-gara mereka. Wira tidak mungkin berpangku tangan. Dia harus memberi Lucy keadilan. Tidak peduli siapa pun yang menyerang Lucy, orang itu harus menanggung konsekuensi yang setimpal!Lucy menggeleng dan menyahut, "Ini bukan karena aku bawahanmu, tapi karena aku dari sembilan provinsi. Orang wilayah barat sepertinya sangat membenci orang-orang seperti kita. Makanya, mereka berprasangka buruk kepada kita.""Mereka menggunakan ilmu sihir. Kalau bukan karena para bawahan melindungiku dan memaksaku untuk pergi, aku nggak mungkin sampai di Kerajaan Nuala dengan selamat. Mungkin sekarang aku sudah mati."Ketika membahas tenta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Bab 2856

Wira merasa terharu. Ternyata Lucy punya pemikiran seperti itu. Pantas saja, tekadnya begitu kuat. Meskipun lemah dan kesakitan, dia tetap ingin memberi tahu segalanya tentang wilayah barat.Semua bawahan Wira memang bukan orang sembarangan. Mereka bukan hanya kompeten, tetapi juga setia."Jangan putus asa. Racun ini memang sulit untuk dinetralisasi, tapi bukan berarti nggak ada cara. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meracik penawar racunnya.""Lagi pula, aku memang harus menemukan cara untuk menetralisasi racun ini. Kalau nggak, mungkin dalam waktu dekat ini aku harus mengobati orang yang lagi duduk di depanmu itu." Arifin mengerlingkan matanya dengan kesal.Wira pun menyeringai. Arifin memang memahaminya. Tanpa Wira mengatakannya, Arifin tahu Wira bertekad untuk pergi ke wilayah barat.Bukan hanya untuk membalaskan dendam Lucy, tetapi juga untuk menyelidiki segala hal tentang wilayah barat. Wira juga harus mencari cara untuk mengalahkan Panji. Dia tidak mungkin duduk diam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Bab 2857

"Ya sudah, aku turuti apa katamu saja. Nggak usah marah-marah." Agha berjalan ke samping, merasa agak tidak nyaman. Dia jelas-jelas memikirkan kepentingan Wira, tetapi Wira malah marah padanya. Bagaimana mungkin dia tidak merasa sedih?Namun, Wira adalah kakaknya, satu-satunya keluarga yang dimilikinya di dunia ini. Agha hanya bisa menahan diri. Jika itu orang lain, Agha mungkin sudah meledakkan kepala mereka!Setelah melihat Agha mengurungkan niatnya, Wira beralih menatap Arifin dan berkata, "Paman, sekarang kami cuma bisa menaruh harapan padamu. Setelah kamu menemukan cara untuk mengatasi racun aneh itu, aku akan pergi ke wilayah barat untuk memeriksa keadaan orang-orangku.""Seperti yang dibilang Lucy, sekalipun mereka gugur, aku harus membawa jenazah mereka pulang. Mereka harus balik ke kampung halaman."Wira merasa kecewa dan sedih. Semua anggota jaringan mata-mata adalah ahli hebat. Mereka telah melalui berbagai pelatihan. Namun, kali ini jaringan mata-mata malah menderita kerugi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Bab 2858

"Dia bukan hanya bisa menyembuhkan Nona Lucy, tapi juga membantu kalian mencari cara untuk mengatasi racun wilayah barat. Gimana kalau kamu coba temui dia?"Setelah mendengar ada orang seperti itu, Wira tentu saja tidak akan melewatkan kesempatan untuk bertemu dengannya. Nyawa Lucy ada di tangan orang itu!Wira segera bertanya, "Apa kamu punya hubungan dengan orang itu?Osman menggeleng dan menyahut dengan tak berdaya, "Aku memang penguasa Kerajaan Nuala, tapi nggak punya hak untuk bicara di hadapan orang itu. Dia juga orang dunia persilatan. Dia nggak pernah ikut campur soal urusan istana.""Sebelumnya aku pernah mengutus orang ke tempatnya, tapi dia nggak pernah menampakkan diri. Aku saja nggak tahu dia pria atau wanita. Aku cuma tahu ada orang seperti itu di Kerajaan Nuala."Ternyata begitu. Sepertinya orang ini punya kepribadian yang aneh. Wira sering berurusan dengan orang-orang seperti ini.Contoh saja, orang-orang yang bergabung dengan Gedung Nomor Satu. Mereka semua memiliki ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Bab 2859

"Baiklah," sahut Agha dengan kesal.Wira hanya belasan tahun lebih tua darinya. Kenapa cerewet sekali? Menyebalkan!Namun, Agha hanya punya satu kakak di dunia ini. Dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Jika tidak, dia pasti malas mendengarkan omelan Wira.Dalam waktu kurang dari sejam, keduanya tiba di kaki gunung. Tempat ini adalah gunung yang terbengkalai. Gunungnya tidak terlalu tinggi karena puncaknya bisa terlihat jelas. Di lereng gunung memang terdapat sebuah rumah jemari."Orang yang mau kita cari seharusnya di sana," ujar Wira sambil menunjuk ke arah rumah jerami itu. Untungnya, informasi dari Osman tidak salah.Agha mengangguk, lalu tersenyum dan berkata, "Ya sudah, ayo kita ke sana. Omong-omong, kita perlu buat persiapan nggak? Orang itu pintar menggunakan racun. Dia bisa membunuh tanpa jejak!"Jika Agha sendirian, dia tidak akan takut. Namun, karena Osmaro dan lainnya yang terus mengomel di sampingnya, dia menjadi takut Wira kenapa-napa. Bagaimanapun, status Wira sangat ting
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 2860

Dengan usia dan penampilan seperti ini, Wira merasa agak bingung. Bagaimana bisa wanita seperti ini suka meneliti racun? Hobi setiap orang memang berbeda-beda.Wanita itu berujar dengan dingin, "Kalau begitu, kamu boleh masuk."Ketika Agha hendak mengikuti Wira, wanita itu langsung menghentikannya. "Aku cuma mengizinkan dia masuk. Kamu nggak boleh! Keluar dari halamanku sekarang juga!"Sungguh kepribadian yang aneh. Agha hanya bisa menggertakkan giginya. Wajahnya merah karena marah. Namun, setelah melihat pandangan Wira, dia hanya bisa mundur dengan pasrah.Sambil berdiri di depan, Agha mulai menggerutu, "Kalau bukan karena kakakku, aku nggak mungkin membiarkannya begitu saja. Beraninya dia membentakku! Kalau orang-orang tahu, reputasiku sebagai jenderal akan tercoreng. Tunggu saja kamu. Aku pasti akan mencari kesempatan untuk membalasmu!"....Saat ini, di dalam rumah jerami.Setelah masuk, Wira mengamati sekeliling. Dekorasi tempat ini sangat elegan. Meskipun dipenuhi bahan obat, rum
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
284285286287288
...
294
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status