Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1841 - Chapter 1850

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1841 - Chapter 1850

2714 Chapters

Bab 1841

Huben duduk di depan meja, lalu menuangkan dua gelas arak dan meneguk habis salah satunya. "Kamu nggak perlu merendahkan dirimu di depanku. Aku sudah mendengar semua tentangmu. Kamu memang sangat berbakat, punya ambisi yang besar, dan mampu memenangkan hati para rakyat. Aku juga tertarik padamu, jadi aku datang ke sini. Sebenarnya aku hanya ingin bertemu denganmu, tapi masih nggak punya kesempatan itu. Setelah sekarang bertemu denganmu, kamu memang seperti yang kubayangkan, benar-benar orang berbakat yang langka!"Wira segera mengambil gelas anggur yang satunya lagi dan meneguknya hingga habis juga. Pria itu sudah begitu sungkan padanya dan memberinya penilaian yang tinggi, dia tidak boleh begitu tidak tahu diri. Dia selalu mengingat perkataan Osmaro bahwa Huben memiliki bakat untuk menstabilkan negara dan pengetahuan tentang strategi militer yang luar biasa. Jika bisa membawa orang seperti ini ke sisi mereka, akan sangat menguntungkan mereka baik dalam masa damai ataupun saat peperang
Read more

Bab 1842

"Apa kamu tahu ada berapa banyak kabupaten dan jumlah populasi penduduk di sekitar Provinsi Lowala?"Perkataan Huben membuat Wira tertegun sejenak. Dia memang tidak jelas dengan apa yang ditanya Huben karena dia menyerahkan semua hal seperti itu pada Osmaro dan Fransco.Huben melanjutkan, "Jadi, bagaimana kamu bisa menjadi seorang penguasa yang kompeten? Hal pertama yang aku inginkan darimu adalah memahami keadaan rakyatmu. Kamu lihat daerah ini."Saat mengatakan itu, Huben menunjuk ke salah satu tempat di peta."Kota Limaran. Kota ini dinamai demikian karena kota ini dikelilingi lima sungai dan dulu merupakan kota penting di Provinsi Lowala. Tapi, aku menyadari kamu nggak peduli tempat ini dan sekarang perkembangan tempat ini makin tertinggal. Aku sudah menyelidiki hal tentangmu. Aku tahu kamu sangat cerdas dan juga tahu banyak hal yang nggak diketahui orang lain.""Kamu bahkan mengungkit teori bahwa ada kerajaan lain selain sembilan provinsi ini. Sejujurnya, dulu aku sudah punya kecu
Read more

Bab 1843

"Jangan khawatir. Saat kamu sudah berhasil, kamu nggak perlu mencariku pun aku akan muncul di depanmu. Kemudian, aku akan memberitahumu syarat kedua," kata Huben sambil tersenyum dengan percaya diri.Wira menganggukkan kepala. Tampaknya pria ini adalah seseorang yang misterius. Jika begitu, dia harus mencari cara untuk merekrut Huben ke pihaknya untuk bekerja untuknya. Jika Huben menjadi musuhnya, kelak pasti akan menjadi masalah yang sangat mengerikan.Dalam sekejap, Wira dan Huben sudah berpisah.Setelah kembali ke rumah, Wira segera mengumpulkan Wulan dan yang lainnya untuk membahas tentang Kota Limaran."Sayang, kamu bersiap-siap menuju Kota Limaran ya? Sekarang kamu sudah menjadi penguasa Provinsi Lowala, ditambah lagi kamu sudah punya begitu banyak bawahan yang luar biasa. Lebih baik serahkan masalah ini pada mereka. Baik Tuan Osmaro atau Tuan Fransco, keduanya adalah ahli!" kata Wulan langsung setelah mengetahui pemikiran Wira.Wulan tentu saja tidak ingin berpisah dengan Wira j
Read more

Bab 1844

"Kalau nggak ada yang bersedia, aku akan memilih secara acak ya?" kata Wira sambil tersenyum. Perkataannya itu membuat para istri merasa cemas.Tepat pada saat itu, Wulan menjadi yang pertama berdiri dan berkata sambil tersenyum, "Sayang, mereka semua memanggilku Kakak dan hubungan kita biasanya juga sudah seperti saudari, jadi aku sebagai Kakak mereka tentu saja harus mengalah. Kalau harus ada yang tinggal di sini, akulah pilihannya."Wulan memang memiliki sikap kepemimpinan yang hebat, sehingga bersedia inisiatif maju di saat seperti ini.Setelah saling memandang sebentar, Dewina dan yang lainnya merasa terharu dan juga bersalah. Selama ini, setiap kali Wira pergi, Wulan selalu ditinggal. Ini memang terasa tidak adil bagi Wulan. Meskipun Wulan adalah kakak mereka, bukan berarti Wulan harus selalu mengalah. Mereka juga harus melakukan sesuatu untuk Wulan. Jika tidak, sama saja mereka menindas Wulan."Kamu benar-benar siap tinggal di sini?" kata Wira sambil menatap Wulan dengan terseny
Read more

Bab 1845

Biantara yang terlebih dahulu berbicara. Semua informasi berada di bawah kendalinya dan dia juga sudah mengatur semuanya dengan baik.Wira tersenyum dengan puas. "Ada kamu bersamaku, aku jadi seperti punya sepasang mata tambahan. Aku nggak perlu melihat apa pun, tapi bisa mengetahui semuanya."Tak lama kemudian, mereka tiba di depan gerbang kota. Tak jauh dari sana, semua orang sudah menunggu di depan gerbang kota dan semua mata tertuju pada Wira dan yang lainnya.Biantara menunjuk pada orang yang berdiri di barisan paling depan dan memperkenalkan pada Wira, "Dia adalah Yusup, gubernur Kota Limaran. Orangnya rendah hati, tapi nggak punya prestasi yang besar. Aku sudah menyelidikinya. Orang ini nggak menekan warga dengan kekuasaannya, termasuk seorang penjabat yang bersih."Wira menganggukkan kepala dan sudah memiliki rencana di pikirannya. Jika Yusup ini nggak punya prestasi yang besar, orang ini harus diganti. Dia juga menyadari Kota Limaran ini sangat penting. Sebelumnya dia tidak me
Read more

Bab 1846

"Tuan berencana untuk tinggal di sini selama beberapa hari ya?" tanya Yusup secara refleks saat pesta dimulai. Sebenarnya, dia lebih ingin tahu apa tujuan Wira datang ke sini.Wira mengangkat gelas araknya, lalu perlahan-lahan berkata, "Aku setidaknya akan tinggal di sini selama tiga bulan."Mata Yusup membelalak saat mendengar Wira akan tinggal selama tiga bulan, bahkan tidak percaya dengan apa yang sudah didengarnya. Wira malah berencana untuk tinggal di sini begitu lama?"Boleh tahu kenapa Tuan ingin tinggal di sini begitu lama? Apa ada hal penting yang ingin ditangani?" tanya Yusup lagi.Namun kali ini, Wira belum sempat berbicara, Biantara sudah tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Apa maksudmu? Apa kamu sudah melakukan kesalahan, jadi nggak berani membiarkan Tuan tinggal di sini begitu lama dan mengusir kami?"Dalam sekejap, Yusup merasa seluruh tubuhnya merinding. Dia tentu saja mengenali pria yang berbicara itu adalah Biantara, tangan kanan Wira yang memiliki kedudukan
Read more

Bab 1847

"Nggak bisa dibilang begitu juga. Saat itu kamu yang mereformasi agar semua pejabat bisa selangkah demi selangkah mencapai tahap ini dengan kemampuan mereka sendiri yang sebenarnya. Kalau dilihat dari sisi ilmu, Yusup memang punya kemampuan yang luar biasa. Bukankah kamu menyangkal keputusanmu sendiri?" kata Wulan sambil tersenyum.Wira menggelengkan kepala dengan tak berdaya. Sebelumnya dia memang mereformasi sistem pemerintahan, tetapi dia melakukan itu agar para warga miskin bisa berguna. Namun, dia mengabaikan satu hal yaitu orang yang cerdas dalam bidang sastra belum tentu berbakat dalam memerintah. Sastra adalah keahlian mereka."Kelak aku harus mereformasi sistem ini lagi agar benar-benar sempurna," kata Wira dengan kesal."Semua orang ingin menjadi seorang penguasa, tapi mereka baru tahu penguasa juga punya penderitaannya sendiri setelah mereka benar-benar menjadi penguasa. Semuanya nggak semudah yang mereka bayangkan. Kalau setiap hari hanya bersenang-senang saja, dia akan men
Read more

Bab 1848

Tidak mungkin untuk menarik beberapa orang berbakat dari Provinsi Lowala ke sini lagi. Bagaimanapun juga, Provinsi Lowala juga membutuhkan perkembangan."Untuk saat ini, aku masih nggak punya orang yang bisa direkomendasi. Aku sungguh sudah mengecewakan kepercayaan Tuan," kata Yusup dengan segera."Baiklah, aku akan mempertimbangkannya lagi. Setelah ini, aku pasti akan menemukan seseorang yang cocok untuk posisi ini. Kalau nggak ada masalah lagi, kamu juga boleh pergi dulu," kata Wira.Yusup segera merespons dan langsung pergi. Hatinya akhirnya merasa lega karena kelak tidak perlu berada di dekat Wira lagi. Semua penguasa itu mengerikan, dia hanya ingin hidup lebih lama lagi. Meskipun tidak berprestasi, yang penting dia bisa bertahan hidup saja.....Pada saat yang bersamaan, di dalam Kerajaan Beluana. Selama beberapa saat ini, Wira tetap sibuk untuk mengembangkan provinsinya, tetapi Ciputra malah terus mempelajari Meriam Darmadi dan juga senjata tersembunyi yang Wira taruh di dalam ko
Read more

Bab 1849

Di sisi Kota Limaran. Sejak Wira tiba di sana, ada banyak perwakilan rakyat yang inisiatif datang mencarinya dan berharap bisa menjalin hubungan yang lebih dekat dengannya. Namun, dia selalu menolak untuk bertemu dengan mereka. Dia memiliki urusan yang lebih penting yaitu segera mengembangkan Kota Limaran. Huben adalah bakat yang langka dan dia harus bisa merekrutnya agar dia bisa tenang.Dua hari berlalu, Wira terus mengurung dirinya di dalam kamar. Selama itu, hanya Wulan yang terus mengantarkan makanannya, sedangkan yang lainnya sulit untuk bertemu dengannya. Begitu juga dengan Biantara.Hingga pada petang ini, Wira baru keluar dari kamarnya dan berteriak dengan keras, "Akhirnya berhasil!""Sayang, apa yang kamu lakukan selama beberapa hari ini? Aku lihat kamu terus mengurung diri di dalam kamar, bahkan aku pun nggak berani mengganggumu. Cepat ceritakan padaku, apa ada rencana besar lagi?" Setelah mendengar suara itu, Wulan adalah orang pertama yang berlari keluar dari kamar sebelah
Read more

Bab 1850

"Hal yang kuserahkan padamu sudah selesai?" tanya Wira sambil mengangkat cangkir teh dan menatap Biantara.Biantara menggelengkan kepala dan berkata, "Aku terus mencari orang yang kompeten, tapi hal ini nggak semulus yang kita pikirkan. Ada yang berbakat, tapi sulit untuk mengerti pemikirannya. Intinya, nggak ada yang benar-benar cocok ...."Wira juga menganggukkan kepala. Setelah dipikirkan lagi, sebenarnya memang benar juga. Bukan hal yang mudah untuk menemukan seseorang yang andal dan berpengetahuan. Waktu dua hari sangat tidak cukup."Begini saja, kamu terus mencari orang yang tepat. Lagi pula, aku akan tetap di Kota Limaran ini selama beberapa hari ke depan ini. Aku akan menangani urusan di sini untuk sementara. Tapi sebelum itu, aku masih ada satu hal yang perlu bantuanmu. Bantu aku untuk mencari beberapa pekerja untuk membantuku membuat jalur sungai," perintah Wira.Biantara menyetujuinya dan langsung pergi ke luar ruangan.Setelah menghabiskan dua hari di dalam kamar dan sekara
Read more
PREV
1
...
183184185186187
...
272
DMCA.com Protection Status