Untung saja, Wira bereaksi dengan cepat. Dia melemparkan tubuhnya ke arah Delmar dengan bantuan pilar di samping. Begitu meraih pinggang Delmar, Wira membawanya kembali ke tempat semula.Seluruh proses ini hanya berlangsung selama beberapa detik. Kini, patung-patung itu kembali mematung tanpa bergerak lagi."Kak, gimana ini? Patung-patung itu terlalu besar, bahkan begitu cekatan. Kita mungkin mati kalau langsung main terobos," ucap Arham.Wira mengeluarkan pistolnya sambil merenung sesaat. Jika menembak sembarangan, belum tentu akan mengenai patung-patung besar itu.Sementara itu, Ozak hanya bersembunyi di belakang mereka, ingin melihat bagaimana mereka menerobos rintangan tersebut.Di belakang patung tersebut adalah sebuah rumah yang terkunci. Kuncinya pun terbuat dari emas, seharusnya ada barang berharga di dalamnya. Kalau tidak, mana mungkin pintunya terlihat semewah itu.Jika tebakan mereka tidak salah, seharusnya lencana yang mereka butuhkan ada di dalam sana. Wira mengelus daguny
Last Updated : 2024-10-29 Read more