Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 1491 - Bab 1500

2722 Bab

Bab 1491

"Wira, kamu pergi ke mana? Ada menemukan sesuatu?" Setelah Wira mendekat, Arham dan Delmar baru bertanya kepadanya.Setelah ragu sejenak, Wira akhirnya menggelengkan kepalanya. Dia tahu dia sangat bersalah, tetapi hanya ada satu pemenang. Dia tidak ingin menyerahkan Julian kepada orang lain, sehingga hanya bisa menggunakan rencana ini."Aku tahu kamu nggak akan menemukan apa pun. Lagi pula, pohon prunus sudah ada di hadapan kita, mana mungkin ada pohon lainnya. Kita hanya perlu menunggu di sini dengan sabar dan mencari kesempatan saja."Delmar sangat yakin tidak ada cara lain. Selain itu, Juna juga tidak memberikan petunjuk lain dan menyuruh mereka mencari prunus saja. Sekarang, ada pohon prunus yang begitu besar di hadapan mereka dan pulau ini juga sangat kecil, pasti tidak mungkin ada pohon prunus lainnya lagi.Mendengar perkataan Delmar, Wira hanya menganggukkan kepalanya. Namun, Arham terus menatapnya hingga membuatnya merasa tidak nyaman. Dia berpikir apakah Arham tahu dia sudah b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 1492

Ozak pergi melihat apa yang sebenarnya mereka lakukan. Apakah mereka ada rencana lainnya atau mungkin menemukan sesuatu. Dia tetap menjaga jarak aman dan mengikuti mereka dengan sangat hati-hati, khawatir mereka akan menyadari keberadaannya.Sementara itu, Wira membawa kedua anak kecil itu ke hutan yang tidak jauh dari pohon prunus itu."Pemandangan di sini sangat indah, tapi coba kalian cium dengan baik. Apa kalian bisa mencium aroma buah yang samar-samar?"Dengan cara ini, Wira termasuk sedang mengajarkan keduanya beberapa keterampilan untuk bertahan hidup di alam liar. Bisa dibilang, ini sebagai ganti karena dia menyembunyikan pohon prunus itu dari mereka.Setelah mendengar perkataan Wira, Delmar dan Arham segera menutup mata mereka dan merasakan alam ini dengan hati. Memang benar, mereka bisa mencium aroma buah yang samar-samar dan sepertinya itu adalah pohon apel."Terus ikuti aku, masih ada banyak makanan enak di depan."Memang tidak banyak yang menghuni Pulau Tawang ini, tetapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 1493

Setelah itu, Wira langsung menancapkan sebatang kayu panjang yang kulitnya telah dikelupas ke tanah. Kemudian, dia menganyam tumbuhan merambat menjadi tali. Sekarang perangkapnya sudah siap, hanya tinggal beraksi."Sudah lihat barang-barang ini, 'kan? Ini adalah peralatan yang dibutuhkan untuk perangkap. Karena nggak terlalu akurat, jadi aku pakai ini sebagai gantinya dulu. Kalian perhatikan dengan baik."Setelah selesai berbicara, Wira segera mendekati binatang buas itu. Keduanya mengira dia pasti akan mati, tidak disangka dia hanya membangunkan salah satu dari binatang itu."Awuuu!"Setelah meregangkan tubuhnya, binatang buas itu melihat Wira dengan tatapan yang meremehkan, seolah-olah manusia hanya makanannya saja. Namun, manusia akan memberikannya banyak makanan dan memintanya untuk menjaga tempat ini. Binatang buas ini memiliki bentuk yang mirip macan tutul, tetapi tubuhnya jauh lebih besar daripada macan tutul."Kamu baru saja bangun, pasti sangat lapar, 'kan? Di sini nggak ada d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 1494

"Setelah kamu pergi bersama mereka, apa yang sebenarnya telah terjadi? Bagaimana mungkin hal ini terjadi?""Benar. Apa yang sebenarnya telah terjadi? Cepat ceritakan apa yang telah kamu lihat."Kedua orang itu terus mendesak Ozak menceritakan apa yang telah terjadi setelah dia mengikuti Wira dan yang lainnya pergi. Ozak menceritakan semua yang telah dia lihat hingga keduanya tercengang."Wira mengalahkan macan tutul istimewa itu sendirian? Dia benar-benar hanya tahan asterik menengah, 'kan? Kenapa aku merasa kemampuannya jauh di atas itu? Apa dia menggunakan senjata tersembunyinya itu?"Saat ini, semua orang sudah mengetahui Wira memiliki sebuah senjata tersembunyi yang sangat hebat dan bisa mengalahkan musuh yang jauh ataupun dekat."Nggak. Saat itu, aku melihat dari samping. Dia hanya memanfaatkan perangkap untuk menangkap macan tutul istimewa. Orang ini sangat cerdik. Kalau kita ingin merekrutnya atau menipunya, pasti nggak akan berhasil."Awalnya Ozak tidak memedulikan Wira. Setela
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 1495

Saat mendengar suara perut keroncongan Ozak dan kedua orang lainnya, Wira melihat ke arah mereka. Namun ketiganya justru memilih untuk mengalihkan pandangan mereka. Jika mereka tidak berniat untuk mendekat, dia tentu saja tidak akan inisiatif berbicara dengan mereka dan mencari masalah yang tidak perlu.Beberapa saat kemudian, macan tutul yang begitu besar itu sudah dinikmati semua orang dan hanya tersisa sedikit. Wira menyimpan sisa daging itu."Sungguh nggak disangka. Kak Wira, sepertinya kelak kita akan terus mengikutimu. Tak disangka, kemampuan bertahan hidupmu begitu kuat saat berada di situasi yang sangat genting seperti ini." Saat mengatakan itu, Delmar masih sedang mengelus perutnya yang kenyang dan tatapannya sangat mengagumi Wira.Saat ini, Arham juga berpikir demikian. Awalnya, dia tidak terlalu suka dengan Wira, sekarang dia menyadari dia bukan tandingan Wira. Meskipun kultivasinya mungkin lebih tinggi dibandingkan Wira, tetapi sekarang Wira juga sudah mengejar kultivasinya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 1496

Begitu tiba di Pulau Tawang, kekuasaan keluarga tidak berguna lagi. Hanya kemampuan pribadi saja yang berguna. Arham memelototi Ozak, tetapi tidak bertindak gegabah. Dia segera berlari ke samping Delmar untuk membantu Delmar berdiri dan memeriksa lukanya. Untungnya, hanya luka luar dan tidak terlalu serius.Melihat Wira tidak menjawabnya, Ozak maju dua langkah, lalu langsung berdiri di depan Wira dan saling memandang. Postur tubuhnya lebih tinggi dan menonjol dibandingkan Wira, sehingga Wira harus mengangkat kepala untuk melihatnya. Namun pada saat ini, dia baru menyadari tatapan Wira sangat muram dan bahkan sedikit dingin."Wira, kamu marah ya? Demi dua sampah ini? Mereka bukan pilihan yang bagus untukmu. Kalau kamu ingin bertahan hingga akhir, lebih baik bergabung dengan kami. Kamu harusnya mengerti pemikiran kami, tetapi kami jamin kamu akan bertahan hingga akhir. Pada saat itu, kita baru bersaing dengan adil, cara ini masuk akal, 'kan?"Saat mengatakan itu, terpancar keangkuhan Oza
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 1497

Mendengar perkataan Ozak yang menyindirnya, Wira sama sekali tidak peduli. Saat ini, dia masih belum mengeluarkan seluruh kemampuannya, karena ada banyak orang yang menyaksikan pertarungan mereka. Jika dia sudah mengungkapkan kemampuannya yang sebenarnya, dia akan rugi nanti.Justru karena pemikiran Wira yang seperti ini, Ozak baru berpikir Wira bukan tandingannya dan serangannya makin keterlaluan. Setiap kali saat menyerang Wira, dia selalu berniat untuk menghabiskan nyawa Wira dan membuat Wira sangat marah.Wira berpikir ini hanya sebuah sayembara, tidak perlu sampai saling merenggut nyawa. Dia sekali lagi menendang Ozak hingga terbang, lalu berdiri di samping untuk memperbaiki kondisinya. Dia ingin meredakan suasana hatinya, tetapi Ozak tetap tidak berniat untuk berhenti dan menyerangnya. Mereka bertarung lagi dan Ozak tetap menantangnya dengan perkataan."Kami marah ya? Aku belum melakukan apa-apa. Jangan-jangan, kamu sudah menyadari niatku ya? Aku yakin sekarang kamu pasti berpiki
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 1498

"Masih belum berakhir. Wira, pertarungannya baru saja dimulai!" Ozak berteriak, lalu menendang senjatanya sendiri dan menyerang Wira dengan tangan kosong.Wira tidak menyangka Ozak akan begitu keras kepala. Dia segera bergerak ke belakang Ozak dengan gesit dan langsung membidik pistolnya ke belakang kepala Ozak.Mendengar suara mekanis di belakangnya, tubuh Ozak langsung membeku dan tidak berani bergerak lagi. Bagaimanapun juga, dia sudah merasakan kekuatan senjata itu tadi. Dia benar-benar tidak menyangka Wira bisa berada di belakangnya hanya dalam beberapa detik saja dan mengarahkan senjata di kepalanya. Dalam hatinya, dia sudah bisa membayangkan berbagai cara Wira untuk menghukumnya. Jika dia bergerak sedikit saja, apakah Wira akan langsung meledakkan kepalanya dengan senjatanya itu?"Aku bersumpah, kalau kamu terus bergerak lagi, aku akan meledakkan kepalamu dengan ini dan darahmu akan berceceran di tempat ini!"Kata-kata Wira memang sangat tegas, tetapi mengapa terdengar seolah-ol
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 1499

Ozak tidak bisa berbuat apa-apa meskipun sikap Wira sangat keterlaluan. Orang-orang yang berkomentar di sekitar benar-benar membuat Ozak kesal."Wira hebat sekali. Sebenarnya, barang apa yang dia pegang? Kenapa begitu hebat?""Kudengar, Wira yang membuat barang itu sendiri dan hanya ada satu di dunia. Bahkan, barang itu sudah menjadi senjata ajaib yang legendaris!""Pantas saja. Kalau nggak, mana mungkin Wira yang punya kekuatan asterik menengah bisa menang melawan Ozak yang punya kekuatan asterik puncak?""Sejak kapan Ozak menjadi begitu lemah? Dia bahkan nggak bisa mengalahkan Wira. Bukannya dulu Ozak selalu menunjukkan kehebatannya? Akhirnya, sekarang ada yang bisa menaklukkannya!""Benar. Aku rasa Ozak memang harus diberi pelajaran. Kalau nggak, mungkin saja nanti dia akan melawan kita."Tentu saja, Wira mendengar komentar semua orang. Dia hanya menggeleng karena sebenarnya dia tidak berniat mempermalukan Ozak. Hanya saja, Ozak terus mencari masalah dengan Wira. Jadi, Wira yang mer
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 1500

Delmar dan Arham langsung menggeleng setelah mendengar ucapan Wira. Mereka sudah melihat kehebatan Wira, mana mungkin mereka masih berebutan wanita dengan Wira? Kemungkinan besar, nanti mereka akan mati tragis. Selain itu, Wira adalah orang yang setia kawan. Jadi, mengikuti Wira adalah keputusan yang cukup bagus.Kemudian, ada banyak murid lain yang datang untuk mengakui Wira sebagai kakak mereka. Wira tidak menyangka dirinya akan menjadi kakak dari para murid Sekte Langit setelah berkelahi dengan Ozak.Melihat murid lain juga berebutan untuk mengakui Wira sebagai kakak mereka, Delmar dan Arham memutuskan untuk menegaskan status mereka. Delmar dan Arham yang mencari Wira terlebih dahulu, jadi seharusnya kedudukan mereka lebih tinggi.Wira tidak ingin berdebat dengan mereka lagi. Dia pun beristirahat di samping.Untung saja, hari kedua berlalu dengan cepat. Saat hari ketiga, ada sedikit pergerakan pada pohon prunus. Ozak dan 2 pengikutnya yang menemukan hal ini terlebih dahulu, lalu Wir
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
148149150151152
...
273
DMCA.com Protection Status