Share

Bab 1497

Author: Arif
Mendengar perkataan Ozak yang menyindirnya, Wira sama sekali tidak peduli. Saat ini, dia masih belum mengeluarkan seluruh kemampuannya, karena ada banyak orang yang menyaksikan pertarungan mereka. Jika dia sudah mengungkapkan kemampuannya yang sebenarnya, dia akan rugi nanti.

Justru karena pemikiran Wira yang seperti ini, Ozak baru berpikir Wira bukan tandingannya dan serangannya makin keterlaluan. Setiap kali saat menyerang Wira, dia selalu berniat untuk menghabiskan nyawa Wira dan membuat Wira sangat marah.

Wira berpikir ini hanya sebuah sayembara, tidak perlu sampai saling merenggut nyawa. Dia sekali lagi menendang Ozak hingga terbang, lalu berdiri di samping untuk memperbaiki kondisinya. Dia ingin meredakan suasana hatinya, tetapi Ozak tetap tidak berniat untuk berhenti dan menyerangnya. Mereka bertarung lagi dan Ozak tetap menantangnya dengan perkataan.

"Kami marah ya? Aku belum melakukan apa-apa. Jangan-jangan, kamu sudah menyadari niatku ya? Aku yakin sekarang kamu pasti berpiki
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Abdul Rahman
seru thor lanjut terus
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1498

    "Masih belum berakhir. Wira, pertarungannya baru saja dimulai!" Ozak berteriak, lalu menendang senjatanya sendiri dan menyerang Wira dengan tangan kosong.Wira tidak menyangka Ozak akan begitu keras kepala. Dia segera bergerak ke belakang Ozak dengan gesit dan langsung membidik pistolnya ke belakang kepala Ozak.Mendengar suara mekanis di belakangnya, tubuh Ozak langsung membeku dan tidak berani bergerak lagi. Bagaimanapun juga, dia sudah merasakan kekuatan senjata itu tadi. Dia benar-benar tidak menyangka Wira bisa berada di belakangnya hanya dalam beberapa detik saja dan mengarahkan senjata di kepalanya. Dalam hatinya, dia sudah bisa membayangkan berbagai cara Wira untuk menghukumnya. Jika dia bergerak sedikit saja, apakah Wira akan langsung meledakkan kepalanya dengan senjatanya itu?"Aku bersumpah, kalau kamu terus bergerak lagi, aku akan meledakkan kepalamu dengan ini dan darahmu akan berceceran di tempat ini!"Kata-kata Wira memang sangat tegas, tetapi mengapa terdengar seolah-ol

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1499

    Ozak tidak bisa berbuat apa-apa meskipun sikap Wira sangat keterlaluan. Orang-orang yang berkomentar di sekitar benar-benar membuat Ozak kesal."Wira hebat sekali. Sebenarnya, barang apa yang dia pegang? Kenapa begitu hebat?""Kudengar, Wira yang membuat barang itu sendiri dan hanya ada satu di dunia. Bahkan, barang itu sudah menjadi senjata ajaib yang legendaris!""Pantas saja. Kalau nggak, mana mungkin Wira yang punya kekuatan asterik menengah bisa menang melawan Ozak yang punya kekuatan asterik puncak?""Sejak kapan Ozak menjadi begitu lemah? Dia bahkan nggak bisa mengalahkan Wira. Bukannya dulu Ozak selalu menunjukkan kehebatannya? Akhirnya, sekarang ada yang bisa menaklukkannya!""Benar. Aku rasa Ozak memang harus diberi pelajaran. Kalau nggak, mungkin saja nanti dia akan melawan kita."Tentu saja, Wira mendengar komentar semua orang. Dia hanya menggeleng karena sebenarnya dia tidak berniat mempermalukan Ozak. Hanya saja, Ozak terus mencari masalah dengan Wira. Jadi, Wira yang mer

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1500

    Delmar dan Arham langsung menggeleng setelah mendengar ucapan Wira. Mereka sudah melihat kehebatan Wira, mana mungkin mereka masih berebutan wanita dengan Wira? Kemungkinan besar, nanti mereka akan mati tragis. Selain itu, Wira adalah orang yang setia kawan. Jadi, mengikuti Wira adalah keputusan yang cukup bagus.Kemudian, ada banyak murid lain yang datang untuk mengakui Wira sebagai kakak mereka. Wira tidak menyangka dirinya akan menjadi kakak dari para murid Sekte Langit setelah berkelahi dengan Ozak.Melihat murid lain juga berebutan untuk mengakui Wira sebagai kakak mereka, Delmar dan Arham memutuskan untuk menegaskan status mereka. Delmar dan Arham yang mencari Wira terlebih dahulu, jadi seharusnya kedudukan mereka lebih tinggi.Wira tidak ingin berdebat dengan mereka lagi. Dia pun beristirahat di samping.Untung saja, hari kedua berlalu dengan cepat. Saat hari ketiga, ada sedikit pergerakan pada pohon prunus. Ozak dan 2 pengikutnya yang menemukan hal ini terlebih dahulu, lalu Wir

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1501

    Aroma buah prunus ini benar-benar kuat, membuat kepala mereka terasa pusing, sampai tidak sabar untuk memakan semuanya."Aku nggak tahan lagi! Aku akan mencobanya duluan!" seru Arham yang tidak bisa menunggu lama lagi. Dia langsung mengambilnya dan memasukkannya ke mulut.Wira pun mengamati dengan tenang karena ingin tahu ada efek samping apa setelah memakannya. Setelah Arham melahap buah prunus, dia merasakan energi di tubuhnya pulih sedikit, bahkan basis kultivasinya juga meningkat sedikit dan otot-otot di tubuhnya menjadi makin kuat!"Buah ini memang luar biasa!" seru Arham. Begitu melihat ini, Delmar pun memakan satu dan mulai merasakan perubahan pada tubuhnya.Dengan begitu, ketiganya memakan cukup banyak buah prunus hingga hampir menerobos ke basis kultivasi selanjutnya.Sesudah merasa kenyang, mereka baru teringat bahwa ada misi yang harus diselesaikan. Selain itu, entah bagaimana situasi di luar sana sekarang.Jadi, mereka masing-masing mengambil satu buah prunus untuk diberika

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1502

    Setelah mengunyah dengan pelan, ular piton itu akhirnya menelan buah prunus. Kemudian, dia menggunakan ekornya untuk menyapu tubuh sendiri dan sebuah sisik terjatuh ke tanah. Sesudah itu, dia menjilat tubuhnya karena merasa sakit.Ketika melihat situasi ini, Wira sepertinya mengerti alasan ular piton ini tidak ingin memakan buah prunus. Ternyata karena mencabut sisik terasa sakit.Setelah mengambil sisik tersebut, Wira memberi hormat dan membawa kedua temannya itu berlari ke atas gunung.Tidak lama setelah Wira dan lainnya pergi, Ozak dan kedua temannya tiba. Sekujur tubuh mereka dipenuhi luka, membuat mereka tampak cukup menyedihkan."Ular piton, silakan makan buah prunus ini!" seru Ozak sembari mempersembahkan buah prunus di hadapan ular piton itu.Namun, ular piton itu bahkan tidak meliriknya dan menguap lebar hingga akhirnya tertidur. Hal ini membuat Ozak dan lainnya terperangah. Situasi macam apa ini? Apa mungkin ada kesalahan?"Kak, apa yang terjadi? Kenapa dia nggak mau makan bu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1503

    "Kenapa kalian baru sampai? Kami sudah menunggu lama. Kalau bukan karena harus masuk ke labirin bersama, kami mungkin sudah mengambil lencananya dari tadi," ucap Delmar dengan sorot mata mengejek sambil meregangkan pinggang.Ozak sungguh murka mendengarnya. Dia tidak menduga dirinya akan kalah dari mereka yang basis kultivasinya lebih rendah, bahkan dihina oleh mereka."Sialan!" Niat membunuh Ozak telah bangkit. Dia mengeluarkan pedangnya, berniat untuk bertarung mati-matian tanpa peduli pada lukanya.Namun, Ishrat segera menghentikannya dan berbisik, "Kak, sekarang bukan waktu yang tepat untuk bertarung. Kamu masih ingat senjata rahasia yang dimiliki Wira, 'kan? Kalau nggak berwaspada, kita bisa mati di sini!"Ishrat menasihati Ozak agar tidak menimbulkan masalah untuk sekarang. Sesudah dibujuk, amarah Ozak pun mereda. Namun, Ozak telah bertekad akan membunuh mereka setelah memasuki labirin.Beberapa orang itu berdiri bersama dan akhirnya berhasil membuka pintu labirin. Di dalamnya ge

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1504

    Untung saja, Wira bereaksi dengan cepat. Dia melemparkan tubuhnya ke arah Delmar dengan bantuan pilar di samping. Begitu meraih pinggang Delmar, Wira membawanya kembali ke tempat semula.Seluruh proses ini hanya berlangsung selama beberapa detik. Kini, patung-patung itu kembali mematung tanpa bergerak lagi."Kak, gimana ini? Patung-patung itu terlalu besar, bahkan begitu cekatan. Kita mungkin mati kalau langsung main terobos," ucap Arham.Wira mengeluarkan pistolnya sambil merenung sesaat. Jika menembak sembarangan, belum tentu akan mengenai patung-patung besar itu.Sementara itu, Ozak hanya bersembunyi di belakang mereka, ingin melihat bagaimana mereka menerobos rintangan tersebut.Di belakang patung tersebut adalah sebuah rumah yang terkunci. Kuncinya pun terbuat dari emas, seharusnya ada barang berharga di dalamnya. Kalau tidak, mana mungkin pintunya terlihat semewah itu.Jika tebakan mereka tidak salah, seharusnya lencana yang mereka butuhkan ada di dalam sana. Wira mengelus daguny

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1505

    "Wira, hati-hati! Mereka terus membuntuti kita sejak tadi. Mereka sudah di tangga, mereka akan menyusulmu!" seru Delmar dengan sekuat tenaga. Karena tidak mampu melanjutkan kompetisi lagi, mereka hanya bisa menyuruh Wira untuk lebih berwaspada.Wira pun menoleh, lalu mendapati Ozak dan lainnya berada di belakangnya. Orang-orang ini benar-benar mengganggu."Wira, sudah kubilang aku nggak akan melepaskanmu begitu saja. Ini kesempatan bagus. Meskipun membunuhmu, kami nggak akan disalahkan. Kami bisa bilang kamu terjatuh karena pijakanmu nggak tepat," ucap Ozak.Selesai berbicara, Ozak mengeluarkan senjatanya dan mulai menyerang Wira. Kecepatannya sungguh tinggi, serangannya terus mengincar kaki Wira.Namun, Wira bukan orang lemah. Dia mengeluarkan pistol dari sakunya, lalu menembak bahu kanan Ozak.Sebelum Wira sempat beristirahat, Ishrat sudah melancarkan serangan. Kipas lipat di tangannya pun berubah menjadi pisau yang sangat tajam.Ishrat yang tampak acuh tak acuh sebenarnya sangat tel

Pinakabagong kabanata

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status