Home / Romansa / CEO Dingin Itu Ayah Anakku / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of CEO Dingin Itu Ayah Anakku: Chapter 161 - Chapter 170

405 Chapters

Taktik Berlian

Alea merasa hidupnya hancur setelah kedatangan berlian. Apa yang diinginkannya dan diimpikannya pula hancur seketika setelah wanita itu kembali datang dan hadir di kehidupan Jonathan pria yang pernah menjadi calon tunangannya. Dendam pun kian membara ketika karirnya pun hancur saat dirinya terekspos sedang mempermalukan berlian di tempat umum. Ia ingin membuat berlian kapok, tapi malah ia yang terkena imbasnya.Alea mengambil mobil dan mengendarai menuju gedung di mana tempat berlian di sekap. Ia sudah membayangkan bagaimana hancurnya perasaan Jonathan saat itu jika tahu wanita yang dicintainya sudah ternoda. Jarak rumah kontrakan mereka tak jauh dari gedung itu. Alea pun sampai dalam beberapa menit. Alea memarkirkan mobil itu jauh dari gedung agar tidak ada yang curiga. Ia pun langsung masuk dan melangkah ke dalam. "Sial kenapa ponselku tertinggal." Beberapa orang lari menghampiri Alea. Mereka adalah anak buah yang di bayar sang ayah untuk menculik Berlian. "Ada apa Nona datang
last updateLast Updated : 2023-08-03
Read more

Pelarian yang gagal

"Sialan, kenapa dia bisa kabur?" Alea yang terkejut saat melihat ketiga pesuruhnya itu sedang terkapar tak berdaya di tanah apa lagi ia melihat si botak yang terikat dengan tali yang mengikat berlian dan kini sudah tubuhnya."Bodoh, apa bisa kabur?" Salah satu pria yang berjalan dengan pincang akibat tertembak oleh berlian pun menceritakan kejadian semula. Mereka yang awalnya akan menunggu Alea tapi tergiur oleh ucapan si botak dan menjalani misi tanpa bosnya itu.Si botak pun sudah dilepaskan oleh si pincang tertembak kakinya. Alea Kembali menyuruh mereka untuk mencari berlian yang sudah lama kabur. "Cepat cari!" perintah Alea dengan penuh emosi. Harusnya ide itu tak ia jalankan jika akan berujung kesialan seperti ini."Baik bos."Tiga penculik itu kewalahan mencari berlian karena jejak wanita itu begitu cepat menghilang pasca berlian menusuk dan menembak para penculik itu. Pisau dan tembakan itu pun mereka temukan hanya saja berlian tidak mereka temukan. Sementara Alea mengusap w
last updateLast Updated : 2023-08-04
Read more

Pertolongan terlambat

Alea kembali ke rumahnya dengan membawa Berlian yang sudah pingsan. Dirinya senang karena takdir masih berpihak kepadanya. Berlian kembali lagi padanya, ladang uangnya. Dengan bersusah payah dirinya kembali menemukan berlian, ia tidak akan melepaskannya lagi dengan mudah.Pak Ibnu kaget melihat sasaran utama mereka ke rumah. Padahal yang ia tahu Berlian ada di gedung tidak jauh dari kontrakan mereka. Dirinya heran mengapa Alea membawa wanita itu ke rumahnya?"Pa, bantu berat," ujar Alea. Ia tengah memapah Berlian.Pak Ibnu segera membantunya, ia berada di sisi kiri Berlian ikut memapahnya menuju kursi. Tak lupa keduanya juga segera mengikat Berlian. Tak ingin jika kesalahan Alea terulang kembali.Alea juga segera mengambil lakban untuk menutup mulut Berlian, berjaga-jaga jika nanti wanita itu sadar takut membuat keributan. Itu sangat membahayakan mereka berdua nantinya.Pak Ibnu masih heran pada Alea, mengapa Berlian bersamanya? Dan dibawa ke kontrakan mereka?"Bagaimana bisa Berlian
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more

Pencarian yang Nihil

Alva memperhatikan anting itu lagi, jika itu memang bukan milik Berlian. Ia sangat yakin akan hal itu. Dirinya mematahkan spekulasi dari Jonathan."Ini bukan anting Berlian, Berlian tak menggunakan anting seperti ini," ujar Alva.Jonathan menoleh, ia kembali melihat anting tersebut. Birunya begitu familiar dengan anting itu.Jonathan terus memperhatikannya, tetapi dirinya yakin jika pernah melihat anting seperti itu sebelumnya. Namun, ia tak mengingatnya. "Aku pernah melihatnya," ujar Jonathan. Ia sangat yakin tidak mungkin dirinya salah, jika bukan milik Berlian lantas milik siapa benda itu?Jonathan terus memperhatikan benda itu, ia seperti mengenalinya, tetapi lupa di mana."Coba kau ingat-ingat lagi siapa tahu itu adalah jalan kita untuk menemukan Berlian," ujar Alva. Alva meminta Jonathan mengingat kali saja bisa tahu di mana keberadaan Berlian. Kini mereka benar-benar buntu tidak menemukan petunjuk apapun selain anting dan ponsel milik Berlian.Jonathan mendapat telepon dari p
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more

Titik Terang

"Kita cari sarapan dulu keluar," ujar Jonathan.Semalaman juga dirinya tidak bisa tidur, bahkan beberapa kali pak Hardian menelponnya karena Cinta yang terus merengek menanyakan keberadaan ibunya. Mungkin dirinya tertidur karena terlalu lelah hanya sekitar 2 sampai 3 jam saja setelahnya ia mencoba mencari informasi mengenai keberadaan Berlian lewat sosial media siapa tahu dari mereka ada yang melihatnya.Masih dengan pakaian yang sama, mereka hanya mandi lalu memakai baju yang kemarin lagi. Memang tak ada niatan untuk menginap jadi mereka tidak membawa baju ganti."Ayo."Kali ini Alva yang membawa mobil. Sudah seharian penuh kemarin Jonathan membawa mobil untuk mencari keberadaan Berlian.Pagi hari ini mereka mencari makan sembari mencari kembali keberadaan Berlian. Siapa tahu keajaiban datang dan membawa mereka bertemu dengan Berlian. Mereka sarapan di tukang bubur ayam. Setelah sarapan keduanya kembali berdiskusi lagi mengenai Berlian yang belum diketahui posisinya."Aku ingin menc
last updateLast Updated : 2023-08-06
Read more

Sonia

Jonathan mengikat mereka bertiga, lalu berbicara di luar dengan Alva. Ia bingung harus melakukan apa untuk ketiga preman itu. Tenaganya sudah terkuras habis untuk menjatuhkan mereka semua. Memang tidak membutuhkan waktu cukup lama, tetapi cukup menguras tenaga mereka berdua.Alva masih mengatur napasnya yang masih ngos-ngosan, badan mereka semua cukup besar. Untuk mendudukkan mereka dan mengikatnya saja sangat sulit."Aku harus apa? Langsung bertanya tentang siapa yang membayar mereka saja?" tanya Jonathan.Alva setuju ia mengangguk, dirinya sangat penasaran tentang siapa dalang dari semua ini. Apakah pak Ferdinand ataukah ada pihak lainnya. Tak akan segan-segan untuk memberikan perhitungan yang setimpal kepada dalang dari penculikan Berlian tersebut."Pasti mereka akan membuka mulut jika kita kasih uang atau bisa kita ancam akan habisi saja mereka bertiga," ujar Alva. Biasanya para preman itu mereka melakukan suatu kriminal atas perintah orang, yang mereka sebut dengan bos yang bera
last updateLast Updated : 2023-08-06
Read more

Pemilik Anting

Samar samar Berlian terbangun dari pingsannya, ia mendengar percakapan antara Alea dan sang ayah. Gini matanya sudah terbuka yang mulai mengamati ke sekeliling ruangan dirinya berada di sebuah kamar. Berlian mulai mengingat-ingat apa yang sebelumnya terjadi kepada dirinya. Ia mulai mengeluh merasakan sakit di area punggung. Mengingat kejadian malam sebelum dirinya pingsan, tentang Alea yang memukulnya dari belakang. Dirinya juga yakin jika Alea lah yang juga membawanya ke tempat ini."Cepat hubungi pak Hardian dan segera meminta tebusan."Pak Ibnu sudah tidak sabar, ia ingin segera menjadi orang kaya. Dirinya tidak ingin menjadi orang miskin terus-menerus seperti ini. Satu-satunya harta yang dirinya punya adalah Berlian sebagai pusat kekayaan dirinya. Lelaki itu sudah tersenyum, membayangkan jika sebentar lagi dirinya akan segera memiliki uang dan bangkit lagi dari kebangkrutan. Ia ingin membuat istrinya menyesal karena sudah meninggalkannya dalam keadaan bangkrut seperti ini.Alea te
last updateLast Updated : 2023-08-07
Read more

Kerisauan Alea

"Aku yakin sekali jika itu milik Alea. Pantas saja sepeti pernah melihat benda itu. Sial, jadi selama ini dia di balik semuanya. Menggunakan nama Sonia untuk menutup kebusukannya." Jonatan mengepalkan tangan, emosinya begitu menggebu-gebu. Ia berniat akan memperlihatkan foto Alea pada tiga penjahat itu untuk memastikan. Alva mengangguk saat Jonathan mengatakan hal itu, lalu mereka menghampiri polisi untuk memberi tahu tentang temuan itu.Polisi itu pun memperbolehkan Jonathan menemui kembali penculik itu untuk memastikan benar atau tidaknya Alea adalah Sonia. "Ini," ujar Jonathan. Jonathan memperlihatkan wajah Alea pada roa botak, lalu dia menoleh ke arah temannya seolah-olah memastikan apa benar foto itu sama dengan wanita yang menyuruh mereka. Temannya mengangguk, lalu si botak pun kembali menatap Jonathan dan mengiyakan jika wanita itu adalah Sonia. "Dia memakai jasa kami.""Yakin?" tanya Alva. "Yakin, tapi dia selalu memakai jubah, tapi saat datang kembali dia tak menggunak
last updateLast Updated : 2023-08-07
Read more

Siasat Dua Pria Pelindung

"Ada apa Jo." Alea kembali bertanya dengan gugup.Pasalnya baru kali ini Jonatan kembali menghubunginya. Ia merasa takut karena dirinya sedang menyembunyikan Berlian. Apalagi yang di lakukan olehnya sudah menjurus ke kriminal. Sudah pasti Jonathan akan melakukan hal seperti melaporkan ke polisi. "Aku ingin bertemu, sepertinya aku harus meminta maaf sama kamu karena sebelumnya aku membuat kegaduhan dengan membatalkan pertunangan kita." Alea terdiam, ia merasa heran. Sempat berpikir apa Jonathan tahu dirinya sedang menyekap Berlian makanya menghubungi dirinya. Akak. tetapi, ia menggeleng karena menurutnya dirinya dan sang ayah sudah bermain cantik walau sempat salah haluan. Lagi pula dirinya sudah mengubah dan menyamarkan identitas, tidak mungkin Jonathan tahu semua itu. Alea melebarkan senyum, mungkin Jonathan sadar dengan kesalahannya. Mungkin dengan bertemu dengan Jonathan, dirinya bisa membujuk pria itu dan ayahnya tak akan marah padanya lagi. "Hei, kamu masih di sana?" tanya J
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

Masih Tak Mau mengakui

[Maaf, Alea. Tiba-tiba ada meeting. Bagaiman kalau kamu menunggu di ruangan kantorku. Aku enggak bisa ke kafe]Begitulah bunyi pesan masuk dari Jonathan, walaupun sebenarnya Alea sangat kecewa karena dirinya sudah sampai di cafe itu. Namun ada rasa senang dan bahagia saat dirinya di persilahkan masuk ke ruangannya sepeti dulu. Ia pun mengetik balasan pada pria itu.[Oke. Wait, Beb]Alea kembali memasukkan ponsel miliknya ke tas. Lalu gegas membayar dan ke luar kafe dengan terburu-buru. Setibanya di parkiran, wanita itu sedikit heran karena ada dua pria berbaju hitam-hitam menghadangnya. "Bu Sonia, kami di minta teman kami yang kemarin Anda pakai jasanya untuk meminta sisa uang yang belum Anda transfer." Alea gugup karena ia tak memiliki uang yang di janjikannya karena semua ada di sang ayah. Kedua pria itu masih berada di hadapannya dan tak akan pergi."Anda diam, ada apa?" Salah satu pria bertato dan berotot besar mulai mendekatinya. Sontak Alea pun mundur dan meminta pria itu men
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
41
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status