“Revania, hati-hati jatuh nak!” Tegur Mbak Wenda yang melihat putrinya sedang mencoba menaiki tangga.Segera Mbak Wenda beranjak dari sofa dan bergegas menggendong putrinya yang berusia dua tahun. Tak lupa dia menutupnya dengan pagar kecil agar putrinya tidak menaikinya lagi.“Biarkan aja mbak.” Jawabku santai sambil menyeruput secangkir teh hangat.“Eh, ya gak gitu. Nanti kalau jatuh, kamu mau tanggung jawab Ri!” sewotnya.“Maksudku, mbak biarkan aja Revania naik tangga, gak papa. Nah, mbak jagain dari belakang.” Jelasku dengan tersenyum.“Lah, masalahnya aku lagi ngadepnya sama kamu, tante manyun!” Gerutunya sambil mengarahkan Revania ke tempat perosotan mini di ruang tengah.“Hahahha…” Aku tertawa lepas.“Nte Antik… No no no!” ucap Revania dengan gemesnya mencucu.“Tante cantik ya sayang ya. Bunda bilang tante manyun itu salah ya. Harusnya cantik ya?!” ucapku meyakinkannya sambil nyengir berseri.“Oya, udah ketemu mama papa?” tanya Mbak Wenda yang menoleh sebentar padaku lalu fokus
Terakhir Diperbarui : 2023-04-11 Baca selengkapnya