Ingatan Salwa berputar pada Elvis, saat di dalam mobil menuju apartment. Pria itu memintanya menjelaskan semua masalah yang menimpanya, hingga gadis itu memilih kabur. "Tepati janjimu, kamu bilang akan memberikan apa pun. Jika tidak aku akan melaporkan pada pihak pesantren."'Pandai sekali laki-laki ini mencari kelemahan orang lain!' Salwa merutuk dalam hati. Meski kesal dengan ancaman itu, akhirnya Salwa bicara panjang lebar. "Wah, mengerikan sekali. Kupikir hanya mafia yang berebut kekuasaan, rupanya dalam pesantren juga ada yang seperti itu." Elvis merespon cerita Salwa. "Hem, betul. Ini bukan hanya soal keluarga kami. Tapi juga nama pesantren dan ribuan santri yang ada di dalamnya.""Kalau, begitu aku yakin. Paklekmu bukan hanya bergerak sendiri. Pasti ada orang luar yang berpengaruh seperti pejabat atau pengusaha kaya yang mendukung.""Entah, aku tidak yakin. Yang jelas, sekarang aku tidak bisa ada di dekat paklek tanpa Abi dan Bang Rofik." Salwa mengucap lesu. "Kalau begitu
Terakhir Diperbarui : 2023-05-10 Baca selengkapnya