Semua Bab Istri Sempurna Sang Pewaris : Bab 91 - Bab 100
183 Bab
Sentakan
Eva merasakan sentakan listrik.Eva tahu jawaban dari pertanyaan Aiden, tetapi keberanian Aiden mengejutkannya, matanya membelalak. Dia tidak percaya Aiden akan mengatakan 'hal itu' di sini. Eva juga tidak mengerti kenapa Aiden ingin bercinta dengannya dan mengirim permintaan pertemanan di media sosial ketika Aiden jelas-jelas mencintai Rachel. Ya kan? Setidaknya itu yang Eva tangkap dari obrolan Aiden dan Rebecca yang sebelumnya tidak sengaja ia dengar.Eva mendesah. Sepertinya Aiden bisa terangsang oleh semua wanita. Aiden sepertinya selalu menginginkannya. Eva bertanya-tanya dari mana asal rumor yang mengatakan kalau Aiden tidak tertarik pada wanita. Jelas-jelas itu adalah omong kosong. 'Senjata' Aiden bahkan sekeras ini."Kenapa tidak, Suamiku?" Jawab Eva, dia tersenyum dengan semua pesona yang bisa dikerahkannya.Eva melihat melewati bahu Aiden ke arah Alfred yang berdiri di sudut, "Apa kau mau bergabung dengan kami, Tuan Alfred?""Aku tidak akan … aku … aku tidak," Alfred menjad
Baca selengkapnya
Pebinor dan Sisi Manisnya
"Apakah kau tertarik pada wanita itu, Sebastian?" tanya Steven menuntut.Sebastian mencoba menghindar dengan cara menunduk tetapi file-file itu tetap menghantam kepalanya, "Tidak.""TIDAK?" Steven bertanya dengan tidak percaya.Dia tidak percaya anaknya. Jika Sebastian tidak tertarik pada Eva, dia tidak akan pernah melakukan hal bodoh seperti berbohong kepada Aiden Malik. Jika tersiar kabar bahwa Sebastian mencoba merayu salah satu istri pasiennya, seluruh rumah sakit akan hancur. Keluarga kaya dan berkuasa tidak akan pernah menginjakkan kaki di rumah sakit Lewis lagi."Katakan padaku, Sebastian, kenapa Eva memakai cincin nenekmu?" dia bertanya."Jadi bagaimana jika dia memang memakai cincin itu?" kata Sebastian."Apa yang kau pikirkan, Sebastian?" Steven berkata, dengan marah, "Itu adalah pusaka keluarga kita dan itu dimaksudkan untuk calon istrimu. Dapatkan cincin itu kembali!"Sebastian mengenang kegembiraan dan kepuasan yang dia rasakan saat melihat cincin itu melingkar di jari Ev
Baca selengkapnya
Mungkin Dia Hanya Sedang Bosan
Ferrari hitam berhenti di depan mansion Malik. Bangunan yang cerah membuat kontras yang bersinar dengan tanah yang gelap. Pelayan telah diberitahu kalau Aiden akan pulang, dan mereka telah membentuk barisan rapi di depan pintu untuk menyambutnya.Alfred membukakan pintu mobil untuk Aiden, "Tuan Aiden, Hokkaido Cheese sudah dipanaskan dan siap disantap."Eva keluar dari mobil, dia mendengar kata-kata Alfred.Tadi malam Aiden ingin makan pasta yang kubuat lalu sekarang dia akan makan Hokkaido Cheese yang kubuat juga, pikirnya, Ada pepatah yang mengatakan kalau cara mendapatkan hati seorang pria adalah melalui perutnya, tetapi masa iya Aiden jatuh cinta padaku karena makanan yang sudah kumasak?Pikiran itu membuat Eva ngeri. Eva tahu dia memiliki bakat alami untuk memasak, tapi bakatnya itu tidak seberapa dibandingkan dengan koki bintang lima yang bekerja di dapur Malik. Eva berharap kalau Aiden hanya sedang bosan saja dengan masakan para koki hebat itu dan menikmati kebaruan rasa makanan
Baca selengkapnya
Seleraku Yang Lain
Rasa keju yang creamy memenuhi mulut Aiden. Dia cukup terkejut saat mengetahui kalau dia benar-benar menikmati masakan Eva. Eva mencoba memberinya potongan kue lagi, tetapi Aiden mendorong garpu itu.Eva mengerutkan dahi, "Kupikir kau ingin aku menyuapimu, suamiku sayang.""Aku sudah kenyang, sayang. Tapi, kalau kau ingin memenuhi seleraku yang lain, kau bisa melakukannya nanti malam," bisiknya.Kesal dengan rayuan itu, Eva bangkit mencari sebotol anggur putih untuk menemaninya makan malam. Dokter Benjamin Walker memasuki ruang makan lalu melihat ke arah Aiden untuk persetujuan. Aiden mengangguk sebagai tanda mengizinkan dokter itu untuk mendekat."Ini tentang obat-obatan, Tuan Aiden," bisik Benjamin.Aiden segera mengangkat tangan untuk memberi isyarat agar Benjamin berhenti berbicara lalu menatap Eva dalam-dalam."Kita bicara di ruang kerja saja," perintahnya.Eva tidak mendengar kata-kata Benjamin atau melihat ekspresi rumit Aiden, jadi dia berasumsi kalau mereka pergi dengan terges
Baca selengkapnya
Menjilatinya
"Loki berasal dari keluarga Jonas, tapi dia tidak membiarkan Nona Rebecca mendekatinya. Nona Rebecca sudah mencoba, tapi Loki selalu menggeram padanya sampai-sampai Nona Rebecca harus menjaga jarak dari Loki."Eva mendengarkan dengan penuh perhatian dia tiba-tiba merasakan sesuatu yang panas dan basah di telapak tangannya. Eva menunduk dan melihat kalau Loki menjilati tangannya. Detik berikutnya Loki melompat dan menjilat wajah Eva. Meskipun Loki sakit, anjing itu masih besar dan kuat. Hal itu membuat Eva tersandung ke belakang dan jatuh."Loki," kata Eva, tapi Loki terus menjilatinya. Telapak tangan Eva terasa sedikit gatal karena kepala berbulu Loki."Kurasa itu karena aroma Nyonya Eva mungkin agak mirip dengan Tuan Aiden," kata seorang pelayan.Eva mulai tertawa. Aiden telah memeluk dan menyentuhnya sepanjang hari untuk mencoba memulai rumor kalau hubungan mereka berkembang dengan baik. Aiden memiliki aroma berbeda yang melekat pada semua yang dia sentuh dan miliki, bahkan saat pria
Baca selengkapnya
Jenius
Daging sapi mentah mendarat di tubuh Eva, yang berteriak lalu mencoba menarik daging berdarah itu dari tubuhnya."Maaf, Nyonya Eva saya tidak sengaja," pelayan itu meminta maaf sambil berdiri.Pelayan itu mencoba membantu Eva, tetapi dia berhenti saat melihat ekspresi agresif di wajah Loki. Merasa ketakutan, membuat pelayan itu perlahan mundur.Mulut Loki yang besar dan merah terbuka, memperlihatkan semua giginya. Ada darah di matanya, dan dia menatap tajam ke arah Eva. Para pelayan lainnya melihat tatapan Loki yang brutal dan meringkuk ketakutan, mereka tahu tidak ada yang bisa dilakukan untuk Eva.Eva juga takut. Mungkin saja Loki tadi menerimanya karena aromanya seperti Aiden, tapi sekarang baunya seperti darah segar. Eva menarik daging dari tubuhnya untuk mencoba melempar daging itu ke arah Loki saat dia berjalan ke arahnya. Daging sapi itu seperti hidangan pembuka untuk anjing besar itu, aroma darah yang kuat membuatnya tersentak.Loki perlahan berjongkok untuk memusatkan semua ke
Baca selengkapnya
Campuran Suara
Aiden bergegas memeriksa luka Eva."Apakah kau terluka, Eva?" dia bertanya, "Kau tidak apa-apa kan?"Eva merasa pusing, campuran suara kesal dan khawatir Aiden sepertinya datang dari tempat yang sangat jauh.Apakah Aiden mengkhawatirkanku? Eva bertanya-tanya.Eva tidak menjawab.Dengan putus asa, Aiden meninggikan suaranya, "Aku bertanya padamu, Eva, apakah kau terluka? Jawab aku, Eva! Katakan kalau kau baik-baik saja!"Aiden terdengar seperti orang gila, dia berputar pada pelayan lalu berteriak, "Apa yang kalian semua lakukan, hah? Kenapa cuma berdiri di sana? Panggil dokter cepat!"Eva perlahan tersadar dari keterkejutannya yang membuat shock.."Tidak apa-apa, Aiden. Loki tidak menyakitiku," bisiknya.Loki tidak menyerang Eva, anjing itu datang untuk mengambil daging sapi yang ada di tangan Eva. Setelah itu, Loki mundur darinya. Terguncang oleh serangan Loki, Eva mengambil korek api dari saku lalu melambaikan api di wajahnya untuk mencegah Loki mendekatinya lagi. Eva tahu kalau hewa
Baca selengkapnya
Mengizinkan Untuk Dekat
Loki perlahan berlari ke arah Aiden lalu menggosok kakinya. Aiden memerintahkan dokter hewan untuk memeriksa lukanya dengan hati-hati. Dengan kehadiran Aiden, Loki menjadi penurut saat diperiksa."Selain bekas bulu yang dibakar di sekitar leher, dia baik-baik saja," kata dokter hewan, "Loki terkena virus dan telah diberi suntikan, tetapi tampaknya nafsu makannya sudah kembali lagi."Aiden memerintahkan dokter hewan dan pelayan untuk meninggalkan ruangan. Dia berlutut untuk menggosok kepala anjing itu."Kenapa kau tidak membiarkan dokter hewan memeriksamu sebelumnya, Loki?" Aiden bertanya pada anjing itu."Tuan Aiden, saya sudah menyiapkan videonya," kata Alfred.Alfred merasa aneh kalau Loki bisa bersikap begitu lembut di sekitar Eva.Apakah ini anjing yang sama yang menggeram dan menggonggong pada semua orang selain Aiden? pikir Alfred, Loki bahkan tidak mengizinkanku untuk dekat dengannya. Tapi, herannya Loki membiarkan Nyonya Eva menyentuhnya.Aiden membuka aplikasi di ponsel lalu m
Baca selengkapnya
Kau Sangat Baik
Rebecca menggigit bibir bawahnya dan matanya menggelap."Jika itu benar untuk Rachel, maka aku tidak akan melakukan apa pun untuk menghalangi," kata Rebecca, "Rachel adalah saudara perempuanku lagipula aku juga sangat peduli pada Aiden. Aku bersedia memberi mereka berdua kesempatan untuk bahagia satu sama lain."Bagi Rebecca, keluarganya akan diuntungkan jika Rachel menikahi Aiden. Agak menyakitkan kalau Aiden lebih memilih saudara perempuannya, tetapi Rebecca tidak akan mengakuinya kepada Victoria Malik."Kau sangat baik, Rebecca. Kau benar-benar memenuhi harapanku," gumam Victoria.Wanita tua itu meletakkan cangkir lalu memberi isyarat agar Rebecca mendekat. Dia membisikkan sesuatu ke telinga gadis itu hingga mata Rebecca membelalak."Apakah nenek mengatakan yang sebenarnya tentang Aiden yang tidak ingin Eva hamil?"Victoria mengangguk dengan pasti. "Ya, aku mendengarnya ketika Aiden dan suamiku berbicara di ruang kerja sewaktu Dokter Sebastian datang untuk memeriksa Eva waktu itu.
Baca selengkapnya
Cuplikan
Kabar Eva mengambil alih Hotel Empire meledak dalam semalam. Menjelang fajar, kerumunan orang telah berkumpul di luar gerbang hotel. Para penjual gosip dan jurnalis saling bahu-membahu, mereka sangat ingin mendapatkan berita.Berita tentang Empire Hotel berganti pemilik dalam semalam sudah cukup mengejutkan, tetapi berita bahwa Eva Malik tidak pernah bekerja atau bahkan mempelajari manajemen hotel membuat semua orang heboh. Kerumunan tampaknya sangat ingin menyaksikan kegagalan manajemen hotel dan banyak yang bertaruh berapa lama Empire Hotel akan tetap buka di bawah manajemen Eva. Beberapa bertaruh itu akan bertahan setahun, yang lain mengatakan mereka ragu itu akan bertahan seminggu lagi."Dia di sini," teriak seseorang.Kerumunan berbalik untuk menonton Ferrari merah berhenti di depan hotel. Penjaga pintu membuka pintu mobil dan Eva keluar dengan setelan kuning cerah. Kerumunan melonjak ke arahnya, lalu jurnalis mengarahkan mikrofon dan kamera ke wajahnya."Nyonya Eva, mereka menga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
19
DMCA.com Protection Status