Home / Romansa / Cincin siapa di Jari suamiku / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Cincin siapa di Jari suamiku : Chapter 41 - Chapter 50

57 Chapters

41

Nampaknya Semua orang belum bisa berdamai dengan kenyataan dan belum ingin melepaskan diri untuk bisa hidup dengan tenang dan damai. Sebenarnya apa sih yang mereka dapatkan dengan mencari gara-gara dan membuat masalah? Apakah itu serupa dopamin yang memberikan efek puas, bahagia dan tenang di dalam kepala. Ah, aku tak tahu.Sekali lagi ku perhatikan wajah wanita yang masih beringasan dan bersikeras minta ganti rugi padahal dia tidak membelinya dari cabang butik yang kukelola."Jika kau tidak menggantinya, maka aku akan membuatmu berurusan dan kesulitan.""Hei, dengar, aku hanya pengelola di tempat ini bukan pembuat gaun dan kau tidak pula membeli langsung kepadaku pakaian itu. Di sini tentu saja kami tidak bersalah. Kau beli di mana, komplain di mana?""Tapi sama saja kan, butik kalian pemiliknya satu dan produksinya juga di satu tempat, sebaiknya kamu mengganti uangku sebelum aku memviralkan peristiwa ini ke sosial media.""Silakan viralkan, Kami pikir kami akan takut dan gentar?
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

42

"Baik, mari kita coba."Senyum Ibu berbinar bahagia melihatku yang akhirnya mau setuju dengan usulan beliau yang ingin agar aku mulai membuka hati dan berkenalan dengan orang-orang baru. Tadinya aku menolak mentah-mentah semua ide tersebut karena masih merasa trauma dan memikirkan masa lalu yang pernah gagal, hingga membuat hati ini ketakutan untuk membuka hubungan baru."Memang harusnya begitu Nak, umurmu masih 27 tahun, kamu masih cantik dan seharusnya berada di puncak kebahagiaanmu, ayo lakukan sesuatu akan membuat dirimu senang dan bahagia.""Tentu, kupikir aku harus menikah karena dengan demikian beberapa orang tidak akan pernah mencemburui diri ini lagi.""Ya, terutama indra dan Intan."*Hari Minggu yang sudah ditetapkan untuk pertemuan keluargaku berkunjung ke keluarga Radit akhirnya datang. Aku kebetulan sedang libur bekerja, jadi bisa menyesuaikan jadwal dengan pertemuan itu. Kukenakan gamis panjang berwarna biru gelap, serta anakku kupakaikan gaun warna senada.Pukul 4 s
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

43

Pukul delapan aku dan keluargaku memutuskan untuk berpamitan kepada keluarga tante Ratna, salaman dan berjanji untuk berjumpa lagi minggu depan."Terima kasih atas makan malamnya makanannya enak dan luar biasa," ujar Ayah pada Tante Ratna."Ya makan malam kali ini lebih bermakna karena aku bisa melihat calon menantuku dan cucuku." Pecahlah tawa dan kebahagiaan di rumah keluarga itu. Mereka kembali saling merangkul dan bersalaman dengan penuh kebahagiaan sementara aku hanya bisa berdiri sambil tersenyum melihat pemandangan yang menyejukkan hati itu."Kau lihatkan keluargaku sangat bahagia dengan kedatanganmu, apalagi adikku Elis sejak dia diberitahu bahwa aku akan punya calon istri, ia sangat bahagia sekali, sayangnya dia sedang berada di luar kota saat ini.""Apa yang dia lakukan di sana?""Dia menyelesaikan kuliah sekaligus menjaga keluarga kecilnya. Adikku itu menikah lebih cepat dariku.""Oh begitu rupanya.""Justru aku yang anak sulung ketinggalan dan sampai membujang tua seperti
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

44

Dengan merangkum segenap nafas dan kekuatanku untuk masuk ke dalam butik, aku segara melangkahkan kaki dan mendorong pintu.Kuucapkan salam dan mengedarkan senyuman kepada semua orang yang kebetulan ada di dalam butik. Di kursi tunggu sudah duduk intan dan Mas Indra yang terlihat sudah tidak sabar lagi dan langsung berdiri begitu melihatku datang." Ada yang bisa saya bantu nyonya?""Gak usah beri salam dan pura-pura ramah demi formalitas, orang juga sudah tahu perangaimu. Aku datang kemari untuk minta ganti rugi gaunku.""Anda pikir dengan membawa suami anda akan mendapatkan ganti rugi?""Ya, karena dengan begitulah kalian lebih mengerti omongan!""Benar begitu, Pak?" Aku melirik pada mantan suamiku yang terlihat sangat mendukung istrinya. Secara tidak sengaja aku memasang ekspresi jijik yang luar biasa kepadanya dengan tarikan urat bibir dan mataku."Iya, kamu harus segera mengganti rugi kerugian istri saya.""Kasihan sekali kamu ya, sampai hidupmu gak tenang, bahkan hari ini
last updateLast Updated : 2023-05-05
Read more

45

Sungguh tak kusangka kalau mereka saling mengenal dan akrab, rupanya sepupu dan mereka kerabat. Hal yang mengagetkan adalah ternyata Irma pernah meminta Mas radit untuk mendekatiku, meminta untuk berjodoh denganku dan menyambung tali kekeluargaan.“Aku pergi kerja dulu ya, semoga akalian selalu akur bersama,” ujar Mas radit sambil menjauh, membuka pintu dan melambaikan tangan.“Tenang saja aku akan menjaga calon istrimu, bekerjalah dengan tenang,” jawab Irma.Kembali lagi ke pekerjaan, kami saling melirik dengan sedikit ekspresi wajah tak senang mingingat dua manusia menyebalkan itu masih menunggu di ruang kerja irma."Kita harus bagaimana dengan mereka?""Kau mau ikut masuk untuk mendengarkan semua pembicaraanku?""Iya.""Ayo," ajaknya menarik tanganku.Anggur lalu membuka kursinya dan duduk dengan gestur paling terhormat sebagai seorang bos. Ia sungging kan senyum penuh wibawa sampai membenahi blazernya."Ada apa Mbak?""Begini, baju ini saya beli di butik Anda dan ketika saya paka
last updateLast Updated : 2023-05-06
Read more

46

Aku terkejut saat kulit kami bersentuhan dan dia tiba-tiba menggenggam tanganku, kupandangi matanya dan dia pun mengedipkan mata dengan lembut sambil tersenyum."Jangan gugup, tetaplah nyaman tetap saat berada di sisiku karena aku ingin kau selalu seperti itu.""Eh, mu-mungkin kegugupan yang saya rasakan karena kita baru berjumpa setelah puluhan tahun, saya seperti bertemu orang asing dengan sisi berbeda dan sikap-sikapnya membuat saya meleleh jadi ....""Kau menyukaiku kan?" Dia mendesak, membuatku tidak punya pilihan semakin menatap mataku membuat jantung ini berdebar-debar dan tidak sanggup melawan tatapan matanya. Aku tertunduk."Saya menunggu jawaban.""Iya, saya menyukai anda.""Alhamdulillah." Senyum lega tersungging dari bibirnya seakan-akan Dia pernah mendapatkan jawaban yang benar-benar membuat dia sangat bahagia."Jadi, bolehkah kita makan, aku agak lapar," ujarku."Boleh. Maaf aku terlalu terbawa suasana hingga aku lupa memesan makanan," jawabnya. Aku tergelak mendengarnya
last updateLast Updated : 2023-05-06
Read more

47

Mas Radit membayar tagihan makanan yang bahkan belum selesai kami makan lalu menarik tanganku dan mengajakku pergi dari tempat itu. Betapa malunya karena semua orang-orang melihat kami, mereka menatap dengan tatapan penuh pertanyaan dan kekhawatiran.Mas Indra masih tergolek di lantai, berusaha bangkit selagi aku dan Mas Radit melewatinya. Baru lima langkah kami berjalan, tiba tiba ia berteriak dan bangun cepat, lalu menyerang. Ia menyerang dengan tinjuan yang siap ia layangkan ke wajah Mas Radit. Tapi sayang, belumlah sampai tujuan itu tiba-tiba Mas Radit langsung mencekal tangan mas Indra lalu membeli intinya dan mendorong pria itu hingga tersungkur dan menabrak menabrak meja bar, kepalanya terbentur, badannya juga mengenai kursi bar dengan keras, benda benda itu terjatuh, seiringnya dengan tumbangnya Mas Indra. Orang orang makin terhenyak dan kaget, ada juga yang tertawa karena tak kuasa melihat sikap konyol Mas Indra."Masih aja ingin menyerang, apa kau tidak heran juga," gumam M
last updateLast Updated : 2023-05-07
Read more

48

"Makanan apa yang mereka kirim?""Satunya pasta dan satu lagi makanan Indonesia.""Baik, tolong letakkan saja di meja, Dik.""Iya, Mbak."Seusai menghitung total uang, kubuka paket yang tadi dikirimkan kedua lelaki itu untuk maka siangku. Ada sepiring pasta fetucini dengan saus jamur yang kelihatannya lezat, lalu satu lagi senampan aneka ragam makanan Indonesia dengan aromanya menggunggah selera kiriman Mas Indra, tapi, sayang aku tak tertarik sama sekali dan yakin tak akan bisa menghabiskan semuanya.Kuputuskan untuk membagi makan siang pada teman teman yang kebetulan sedang makan di dalam, mereka berterima kasih dan senang sekali menikmati hidangan yang berasal dari kedua restoran premium berharga mahal itu. Tapi, ada satu yang membuatku cukup penasaran, mengapa Mas Indra niat sekali mengirimkan makanan kepadaku. Apa tujuannya, minta maafkah, atau kurang kerjaan? Tidakkah ia berpikir bahwa istrinya akan cemburu dan makin salah paham denganku.Kuambil ponsel, lalu tanpa banyak p
last updateLast Updated : 2023-05-07
Read more

49

Karena dia tidak kunjung menjawab juga perkataanku, akhirnya aku pun memutuskan untuk segera masuk ke dalam rumah karena khawatir Mas Radit dan ibu akan menyusul keluar untuk memeriksa keadaanku."Kalau begitu Aku masuk dulu Mas Ibu dan Ayah pasti akan mencariku kalau aku terlambat.""Baiklah. Tapi tidak bisakah jika lain kali aku melihat Ambar?""Hmm, lain kali saja ya, namun aku tidak berjanji dengan semua itu. Jika suatu saat kau tidak sengaja melihatnya maka itu adalah rezekimu, tapi jika aku harus membawanya padamu, aku sama sekali tidak akan sempat dan tidak mau melakukan itu karena bapakku pasti akan marah.""Tak kusangka akan sesulit itu.""Kenyataan itulah yang kau pilih Mas, jadi bertahanlah.""Aku pulang," ujarnya yang tidak mampu menyembunyikan rasa kesal dan kecewa. Di sisi lain aku tidak bisa melakukan apa-apa untuk meredakan kekesalan dan kekecewaannya karena segala sesuatu yang terjadi itupun adalah keputusan dirinya.Usai memastikan Mas Indra pergi dari depan rumah a
last updateLast Updated : 2023-05-08
Read more

50

*Di sinilah kami sekarang duduk di atas hamparan tikar dan menikmati pemandangan kota dari ketinggian, bukit yang hijau yang ditumbuhi bunga-bunga yang cantik membuat Ambar gembira serta antusias untuk bermain dan menikmati alam. Kubiarkan ia memetik bunga dan mengejar kupu kupu sementara aku dan Mas Radit duduk sambil menikmati tipuan angin sejuk dan matahari sore. Daun rumput bergoyang di tiup angin membuat suasana semakin semarak."Hmm, Kalau sudah seperti ini Aku merasa sangat tenang dan bahagia ucap Mas Radit sambil mengunyah roti yang ku bawa di keranjang piknik.""Aku juga Mas, Ingin rasanya setiap hari seperti ini setiap sore menatap matahari dan menikmati angin sepoi yang berhembus, suatu saat nanti melihat anak anak kita berkejaran gembira, sudah merupakan kesempurnaan untukku.""Hmm, benar," jawabnya sambil menepuk punggung tanganku. Lama berhubungan dengan Mas Radit tak sekalipun pria itu pernah ingin merangkul atau melakukan hal yang lebih dari sekedar menyentuh tan
last updateLast Updated : 2023-05-08
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status