Home / Romansa / Cincin siapa di Jari suamiku / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Cincin siapa di Jari suamiku : Chapter 31 - Chapter 40

57 Chapters

31

Ucapan dari kedua teman gue teman buat diri ini terpengaruh dan merasa penting untuk memastikan Apakah Mas Indra tahu yang sebenarnya, terlibat atau tidak.Karena merasa sakit dan masih gemetar aku putuskan untuk minta izin kepada Irma dan pulang. Teman sekaligus pimpinanku yang saat itu berada di luar butik segera mengingatkan dan mengizinkanku untuk pulang. Aku berterima kasih padanya dan sesaat kemudian meluncur pergi.Tidak langsung pulang ke rumah aku mampir dulu ke rumah Ibuku untuk menjemput Ambar dan menceritakan apa yang terjadi kepada kedua orang tuaku yang kini sudah bahagia menikmati hari tuanya sebagai pensiunan.Sebenarnya aku tidak ingin mengganggu ketenangan mereka dan membuat mereka khawatir tapi, aku tidak punya pilihan lain selain ini.Saat mematikan motor dan kebetulan Ibu tengah bermain di ruang tamu bersama Ambar memperhatikanku, dia nampak terkejut melihat pakaian ini yang robek dan diriku yang terlihat meringis kesakitan."Ada apa denganmu," tanyanya."Seseoran
last updateLast Updated : 2023-04-25
Read more

32

"A-aku tidak bilang begitu!" Wanita itu segera mengelak dari pertanyaanku."Rupanya seperti itu ya...." Aku mulai menangkap kesimpulan."Terserah apa katamu!"Klik.Panggilan langsung berakhir begitu saja tanpa ada penyelesaian. Kuletakkan kembali ponsel sambil mendudukkan diri di sofa dan mencoba berpikir jernih. Kucoba menelaah dengan benar apakah dugaanku tentang Mas Indra yang ingin menyakiti diri ini benar adanya."Ya Allah, Aku tidak tahu cara membuktikan dugaanku tapi aku yakin Engkau Maha penolong dan Maha memberi petunjuk karenanya, tolong cerahkan jalan yang hamba lewati." Aku menggumam sambil mengusap wajah dan beranjak bangkit untuk beristirahat.*Pagi-pagi sekali pintu gerbang sudah digedor oleh orang dari luar sana. Aku yang saat itu masih tertidur mencoba untuk segera bangkit dan mengumpulkan kesadaranku agar aku bisa segera beranjak ke depan untuk melihat siapa yang datang."Permisi assalamualaikum," ucap seorang wanita."Ya, walaikum salam, siapa ya, subuh subuh beg
last updateLast Updated : 2023-04-25
Read more

33

"Memangnya Ibu tahu Apa alasan mantan suami ibu melakukan itu?'"Saya tidak tahu tapi mungkin polisilah yang harus mencari tahu.""Baiklah, kalau begitu, boleh berikan KTP ibu dan alamat lengkap mantan suaminya?""Iya.""Kami mohon untuk tetap tenang dan bersabar selagi kami akan meminta keterangan dan memeriksa Pak Indra.""Baik, terima kasih Pak.""Sama sama."Seusai mendaftarkan laporan dengan cepat, aku segera berpamitan dan meluncur pulang karena diri ini tidak mau melewatkan waktu untuk menjemput Ambar. Hari ini Ibu ada pengajian jadi beliau tidak bisa menjaga putriku sampai malam, mau tak mau aku harus menjemputnya secepat yang aku bisa.Sesampainya di rumah Ibu aku segera memarkirkan motor lalu mengucapkan salam di pelataran rumah. Jam tangan ibu dan ayah yang saat itu sedang duduk di depan televisi bersama Ambar."Gimana kabarnya Buk, Pak?""Kami baik kamu sendiri bagaimana apakah pekerjaanmu lancar dan apakah sakit di kakimu sudah agak reda?""Tadinya sakit di kaki ini suda
last updateLast Updated : 2023-04-27
Read more

34

Lelaki itu pulang dengan langkah gunting setelah aku menegaskan keinginanku bahwa dia harus bercerai dari intan agar aku tidak perlu menuntut perbuatannya.Dia merasa ketakutan dan terus memohon kepadaku agar aku tidak memberinya pilihan sulit, namun aku yang selama ini tidak punya kesempatan untuk balas dendam memilih untuk menyusahkannya, dibandingkan harus mempermudah orang yang telah menyakitiku itu. Di sisi lain sebenarnya dia tidak perlu terlalu goyah mengingat bahwa di belakangnya banyak orang-orang yang akan memberinya support dan perlindungan tapi mungkin mentalnya kali ini benar-benar sedang lemah. "Untuk apa aku bercerai Apakah itu akan memuaskanmu?""Aku juga ingin memberikan sensasi rasa yang sama kepada Intan, seperti apa yang dia lakukan padaku dulu!""Tapi tidak akan bagus merusak rumah tangga orang lain....""Kenapa tidak kau katakan hal itu kepada Intan Kenapa kau tidak memberinya nasihat dan pencerahan bahwa tidaklah baik seorang wanita lajang datang dan memporak-p
last updateLast Updated : 2023-04-27
Read more

35

"Aku tidak tahu cara menemukan alasan untuk tiba-tiba menggugat cerai istriku sendiri, apa kau pikir mereka akan membiarkanku melakukan itu begitu saja tanpa membuat diri ini babak belur atau bahkan mati? kau sudah gila....""Terserah, pokoknya pilih saja, mendekam di penjara karena sudah mencelakakan orang, atau cerai hidup!""Oh, arrrgggg..."Dia menggeram lalu mematikan telepon begitu saja. Melihat sikapnya yang seperti itu Aku hanya bisa tersenyum puas sambil kembali melanjutkan pekerjaanku."Hari ini aura Mbak Nadira beda ya goda Mbak Vina yang saat itu sedang menyetrika uap beberapa dress." Ah, tidak juga.""Tapi sepertinya percakapan barusan membangkitkanmu, secara tidak sengaja aku mendengar beberapa penggalan kalimat yang kau ucapkan, jadi aku seakan-akan bisa menyimpulkan apa yang terjadi, maaf kalau lancang," ujarnya."Ya, ini aku sudah tahu siapa pelakunya dan aku minta pelaku untuk memilih satu keadaan di mana konsekuensinya sama-sama berat.""Siapa sih pelakunya kok teg
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more

36

Sebenarnya apa yang terjadi itu serba salah untuknya, karena dengan demikian dia semakin terlihat memiliki akal dan tingkah laku yang busuk. Dengan membuktikan bahwa Mas Indralah yang telah menyusun rencana untuk mencelakakanku, kurasa tidak semua anggota keluarga Intan akan setuju dengan perbuatannya, pasti salah satu dari mereka juga akan kontra dan kurang senang dengan keputusan demikian.Karena kalau dipikir tidak semua orang punya pemikiran dan prinsip yang sama, dari kumpulan mereka-mereka yang membenciku pasti salah satunya tidak akan senang jika seseorang berbuat zalim terhadap orang lain. Mas Indra akhirnya menantangku, menantang keputusanku untuk memenjarakannya. Mas Indra tidak mau kehilangan sang istri karena itulah dia bersedia dengan resiko yang sudah diambilnya. Baiklah kalau demikian.*(Ini adalah kesempatan terakhirmu karena sebentar lagi aku akan segera ke kantor polisi.) ucapku via SMS keesokan harinya.(Apa maksudmu?)(Aku akan melapor,) balasku.(Kau sudah gi
last updateLast Updated : 2023-04-29
Read more

37

Apa benar sikap gue yang sekarang adalah cerminan bahwa aku belum benar-benar merupakan mas Indra. Apa benar yang kulakukan adalah bukti bahwa aku masih tergila-gila padanya. Apakah yang kulakukan adalah bentuk obsesi agar pria itu terus terhubung denganku dan tidak bisa tenang dalam hidupnya? Apa untungnya bagiku.Mengapa aku masih mau saja berkomunikasi dengan orang yang sudah menyakiti diri ini sedemikian rupa. Sudah menyakiti dan berencana membunuh kini dia memfitnah diriku. Lengkap sudah alasan untuk melupakan diri yang sampai titik terdalam di mana aku benar-benar harus membuangnya dari hidupku. Lengkap sudah penderitaan yang dia berikan.(Jadi itu yang kau katakan kepada mereka tentang diriku?)(Ya, Aku harus bagaimana lagi. Tadinya aku setuju untuk menceraikan Intan tapi tiba-tiba kesadaranku kembali dan aku mulai mengetuk hatiku sendiri, Apakah aku bertanya apakah aku sebodoh ini mau saya jadi pelintir oleh seorang wanita yang sudah jadi mantan istri? Lalu kupilih untuk memba
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

38

Kasihan sekali...Itu adalah kalimat yang dia tuliskan di WhatsApp untukku. Dia bilang kasihan sekali karena aku tidak bisa menikmati hidupku karena harus berfokus untuk mencari uang dan menghidupi Ambar. Kedengarannya sangat memprihatinkan, tapi sebenarnya aku harus bangga pada diriku karena sejauh ia meninggalkanku aku dan anakku masih tetap makan. Kami tetap berpakaian dengan layak dan hidup kami baik-baik saja.Tuhan telah memberikan ujian dan sedikit demi sedikit aku meniti langkah untuk bisa menapaki semua itu. Aku tidak bisa mencemooh diriku hanya karena ucapannya yang mempengaruhi mental ini. Aku harus makan pada diriku dan menyemangati perasaan yang hampir jatuh ini."Akan kujadikan hinaannya sebagai motivasi untuk bekerja lebih giat dan menghasilkan banyak uang." Begitu tekadku.*Seperti biasa pagiku ditemani oleh mentari yang begitu cerah, kubuka jendela butik lalu membersihkan dan merapikan tempat itu sebelum orang-orang akan datang untuk bekerja. Kusapu halaman parkir
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

39

Akibat dari insiden yang terjadi, aku terlambat sampai di rumah ibu. Dari bawah aku terlambat datang Ibu terlihat gelisah di pintu gerbang. Ketika mendengar bunyi motorku mendekat wanita itu langsung tersentak dan berbinar saat memandang kami sudah sampai di rumah."Kok tumben lama banget ya...." "Ada sedikit kendala di jalan," jawabku sambil menghela nafas."Ada apa?""Mas Indra, ia berusaha mengejar dan menghadangku lalu ingin merebut Ambar setelah perdebatan kami.""Kenapa tidak diabaikan saja sih? kamu tahu sendiri kalau mereka itu hobi mencari gara-gara. Mereka senang membuat keributan sehingga menimbulkan alasan untuk bisa menyudutkan orang lain. Misi mereka mungkin adalah merebut Ambar jadi dengan cara apapun mereka akan lakukan.""Tidak akan kubiarkan itu terjadi ibu, aku akan mempertahankan anakku apapun caranya.""Sebaiknya Ambar tidak perlu dibawa bersamamu. Kau saja yang sementara ini pulang pergi ke rumah Ibu, karena tinggal sendirian seperti itu Ibu merasa mulai khawati
last updateLast Updated : 2023-05-01
Read more

40

Menyaksikan keangkuhan, keputusan serta kesombongannya aku hanya bisa menghela nafas sambil memunguti barang-barang yang dia bawa. Kudorong pintu butik lalu masuk dan berniat membawanya ke ruang belakang."Kenapa itu tadi?" tanya Irma saat aku melewati dirinya."Mantan suami, dia datang mengantarkan susu dan perlengkapan anak.""Oh, tapi kenapa kalian terlihat bertengkar?""Tidak juga," balasku setengah enggan bercerita."Tunggu dulu." Irma memegang lenganku sampai menatap mata ini."Ya?""Kalau kau sudah baik-baik saja kau bisa cerita padaku," ucapnya dengan tatapan tulus."Uhm, dia hanya bilang ingin berhenti memberi nafkah untuk Ambar.""Kalau begitu Iya kan saja aku yakin kau pasti bisa menghidupi anakmu Dan memberinya kehidupan lebih layak, dibandingkan mengharapkan uang dari pria yang tidak bertanggung jawab itu.""Ya, juga sih, Mungkin aku yang terlalu banyak terjebak dalam keraguan dan kurang percaya diri untuk bisa memberikan kehidupan lebih baik pada anak.""Jangan terlalu
last updateLast Updated : 2023-05-02
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status