Home / Romansa / Ketika Mas Gagah Tiba / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Ketika Mas Gagah Tiba: Chapter 31 - Chapter 40

55 Chapters

Mas Gagah 26

KETIKA MAS GAGAH TIBA 26POV AndiniAkhirnya, semua terungkap dengan sendirinya. Tanpa aku harus mengotori tangan.Setelah kehadiran Mas Burhan. Semua tidak baik-baik saja. Bu Sumarni sakit-sakitan. Wulan lebih banyak menangis dan mengurung diri di kamar. Bapak bahkan harus libur untuk menjaga Bu Sum. Sekarang tidak ada yang bertolak pinggang; angkat dagu tinggi; memerintah sesuka hati. Ibu dan adik tiriku itu terpuruk akibat ulahnya sendiri.Miris. Begitu karma kehidupan. Semua orang pasti memetik buahnya. Untungnya. Saat mereka dihukum oleh perbuatan sendiri. Aku bukan Andini yang selalu bersembunyi di sudut dapur. Aku sudah berdiri tegak dan pasang badan. Siap menyongsong kehidupan.“Aku banyak menyaksikan kehidupan,” kata Nata satu hari. “Anak-anak yang mendapatkan tekanan dari keluarga menjadi orang yang terpuruk, tertekan, tidak berkembang. Ada yang malah meluap-luap lalu menyalurkan semuanya dengan cara salah. Kemudian pada akhirnya hancur sendiri. Tidak salah memang, mungkin u
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

Mas Gagah 27

KETIKA MAS GAGAH TIBA 27Pada kursi besi ini, aku duduk menunggu kepulangannya. Debar dada terasa tak jelas. Kenapa Nata belum juga datang? Tidak akan terjadi sesuatu kan?Beberapa hari lalu, aku berbincang dengan Mbak Anggun. Dia berpesan untuk tidak banyak bepergian di masa-masa menjelang pernikahan. Tradisi pingitan tidak semata-mata ada tanpa makna. Salah satu tujuannya adalah untuk menjauhkan diri dari mara bahaya. Konon katanya, ibadah paling dibenci setan itu menikah karena setelah ijab kabul, semua perbuatan yang dilakukan akan menjadi ibadah.“Sqalah satu pakdeku, Andini. Saat mau pergi seserahan, di jalan, saudara-saudaranya baru sadar kalau pengantin pria hilang.” Mbak Anggun berkisah.“Hilang ke mana?”“Coba kamu tebak di mana?”“Enggak tahu.”“Kekunci di WC. Mungkin karena rusuh tidak jelas, banyak orang, jadi tidak ada yang memerhatikan kalau pengantin pria tidak ikut dalam rombongan. Namanya jaman dulu tidak ada istilahnya mobil khusus pengantin. Tahu-tahu pas sudah jau
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

Mas Gagah 28

KETIKA MAS GAGAH TIBA 28“Sebaiknya kita mengirim do’a,” ajak dia setelah pemakaman bersih dari rerumputan.Aku mengangguk, Mengusap air mata yang menumpuk di sudut kelopak.“Ayo Mas pimpin do’a.”Nata merapikan pakaian. Memperbaiki posisi duduk dan mulai menengadahkan tangan. Menunduk. Dia mengawali dengan mengucap salam, istighfar, lalu membaca surat Al Fatihah. Kemudian melanjutkan bacaan sebagaimana umumnya orang-orang yang berziarah kubur. Nata mengakhiri bacaannya dengan doa yang panjang.“Assalamualaikum, Bu Fatma. Saya Adhinata. Insya Allah dalam beberapa hari kedepan akan menikahi putri ibu. Semoga ini akan menjadi ibadah kami yang panjang. Yang insya Allah satu hari nanti akan mengantarkan kami bertemu dengan ibu. Perpisahan ini hanya tentang waktu yang tak akan lama. Insya Allah satu hari nanti kita akan bertemu di tempat yang abadi. Di tempat yang indah. Tempat orang-orang memetik hasil kehidupannya. Terima kasih telah menjadi ibu yang penyayang, yang sabar, yang membesark
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

Mas Gagah 29

KETIKA MAS GAGAH TIBA 29“Andin, bapak ada yang mau dibicarakan.” Pria yang mengajak semua anggota keluarga untuk berkumpul ini memulai bicara. Duduk tafakur di ruang TV. Beberapa hari ini rautnya lebih kacau dan kelelahan. Cape ngurus anak tiri.“Bapak hanya punya dua anak. Kamu dan Wulan. Selama ini, kirim amplop ke mana-mana, tapi belum pernah hajatan. Mau kapan balikinnya kalau bukan saat kamu nikah atau saat Wulan nikah.”Aku diam. Menunggu tujuan kalimat bapak yang terlalu mengambil ancang-ancang. Bu Sum duduk sambil melipat tangan di dada. Sesekali memijat pelipisnya yang ditempel layar putih. Sementara Wulandari menunduk lesu, melihat karpet merah bercorak bunga.“Pernikahan kamu kan masih ada waktu beberapa hari. Apa tak bisa pindahkan ke sini? Urusan konsumsi biar bapak yang tanggung.”Aku menjeda jawab. Menatap wajah yang menua itu. Bapakku tanggung jawab orangnya. Setelah hidup sama Bu Sumarni tanggung jawabnya jadi salah sasaran. Aku marah sekaligus kasihan lihat bapak be
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more

Mas Gagah 30

KETIKA MAS GAGAH TIBA 30Panitia yang bertugas di masjid, menyambut. Rombonganku dan rombongan Nata dipersilakan masuk ke tempat yang telah disediakan. Aku, Nata, dan keluarga terdekat langsung mengisi tempat akad. Petugas dari KUA sudah stand by di sini.Acara akad pun dimulai. Diawali oleh sambutan ini-itu. Pembacaan Al-Quran. Ceramah singkat petuah pernikahan. Dan lainnya. Tibalah di mana penghulu memandu untuk dilakukannya ijab kabul.Aku menunduk bersama debar rasa yang entah. Bapak mulai menjabat tangan Nata. Lalu ijab kabul pun diikrarkan dengan lancar. Semua saksi berkata ‘sah’ dan penghulu melanjutkan dengan do’a.Bulir bening menghalangi pandangan. Dadaku diselimuti haru. Hanya dengan sedetik saja, statusku berubah jadi istri orang. Bagaimana kehidupan setelah ini?Aku diperintahkan untuk salaman dan menerima mahar sebagai dokumentasi. Kucium tangan pria yang baru saja mengambil alih tanggung jawab dari bapak ini dengan takzim. Bersama itu, air mataku menetes.Tanpa diperint
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more

Mas Gagah 31

KETIKA MAS GAGAH TIBA 31 Pov Wulandari 2 Kehamilan ini membuatku serupa hidup dalam neraka. Sungguh aku menyesali kebodohan sendiri, mau-maunya termakan bujuk rayu Burhan. Jahat sekali dia. Sengaja tak pasang pengaman demi bisa menikahiku.Selepas muntah-muntah di rumah Nata, hidupku tidak baik-baik saja. Aku sadar sudah mendapat penolakan dari Nata dan keluarganya. Jadi tidak mungkin terus mengejar pria itu, sementara waktu terus berjalan.Setiap hari, aku berada dalam kekhawatiran. Tanganku bahkan tidak henti-hentinya bergetar. Setiap kali memikirkan bagaimana musibah besar ini akan terungkap, jantungku berpacu lebih cepat.Bukan bagaimana aku yang mendominasi pikiran ini. Tapi bagaimana Mama. Pasalnya Mama sangat membenci Burhan. Kebenciannya pada Burhan mungkin setara dengan kebenciannya pada Andini. Ya, aku paham karena memiliki kebencian yang sama pada kakak tiriku itu. Jangan tanya kenapa. Karena bukan hanya cinta, benci pun tidak membutuhkan alasan. Melihat dia yang kucel, n
last updateLast Updated : 2023-04-08
Read more

Mas Gagah 32

KETIKA MAS GAGAH TIBA 32 POV Andini "Gak apa-apa tidur tanpa ranjang?" Aku bertanya. Kami berdua berbaring di atas kasur. Menatap plafon. Ada-ada saja kejadian malam ini. Ranjang lapuk itu malah hancur. Duh, bisa-bisanya aku gak kepikiran beli ranjang baru. "Enggak masalah. Jangankan tidur tanpa ranjang. Tanpa kasur saja mas sering." "Masa?" "Ya. Dulu pernah ikut sisir pantai. Tidur di pinggir laut, di atas batu dan pasir. Pas bangun badan udah basah karena air pasang. Sering juga sengaja direndem tengah malam di kolam saat pelatihan. Apa lagi kalau sudah kecapean, kadang baring di mana saja yang penting bisa tidur." "Pasti berat ya latihan jadi atlet gitu?" Aku mengubah posisi tidur jadi miring. Melihat dia yang terlentang dengan tangan terlipat di belakang kepala. Masya Allah ya indahnya punya suami. Sampai malam selarut ini ada teman bicara. Nata mulai bercerita bagaimana unik perjalanan hidupnya. Mulai dari sebatas latihan di kali sampai melanglang buana ke luar negeri. Na
last updateLast Updated : 2023-04-08
Read more

Mas Gagah 33

KETIKA MAS GAGAH TIBA 33Esoknya, suamiku memberikan uang sesuai yang dia janjikan. Sungguh aku sangat menyayangkan tindakannya itu. Pasalnya, uang itu buat Wulan, dan aku tak yakin akan dibayar.“Belum tentu dibayar uangnya nanti, Mas,” kataku saat kami menuju rumah Nata.“Gak apa-apa lah, sedikit ini.”“Banyak gitu bilang sedikit?”“Mas ada. Enggak enak saja sama bapak, kasihan.”Aku cemberut. Katanya kecewa karena nikahan aku dipersulit sementara Wulan diperlakukan sebaliknya. Tapi tetap saja ngasih pinjam. Menurut dia uang segitu sedikit, pagahal kan gede.“Sudah tak perlu cemberut. Memang tak kasihan sama bapak, posisinya mungkin serba salah.”“Akan terus serba salah kalau tetap hidup sama Bu Sum.”“Sudah jadi pilihannya. Mau dikata apa.”“Dosa gak sih kalau aku jodohin bapak sama wanita lain?”“Hus, ada-ada saja.”Kami sampai di rumah Nata. Aku dan dia memang masih sering bolak-balik. Rumah dia mau pun rumahku bukan untuk tempat menetap. Kami akan tinggal di kota kalau cuti suda
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

Mas Gagah 34

KETIKA MAS GAGAH TIBA 34Malam selepas Isya, Nata mengajak kami makan di sebuah restoran. Lokasinya cukup jauh dari rumah ditambah jalanan macet, tiba di lokasi perut sudah berontak. Suamiku ini memilih restoran yang sangat cantik. Ada indor dan outdor. Outdor-nya merupakan saung-saung yang ada di tepian danau. Ada juga yang memang sengaja dibuat terapung. Ikan bakar merupakan menu unggulannya.Kami mengisi salah satu saung. Lampu kuning bertebaran di mana-mana. Langit hitam bertabur bintang juga kerlip cahaya lampu terpantul indah di air danau yang beriak. Di kejauhan, gedung tinggi menjulang.Lilin minyak dalam sebuah gelas beling di atas meja bergoyang-goyang tertiup angin malam. Aneka hidangan mengelilinginya. Nata memesan banyak makanan.“Nah sekarang kita makan di sini dulu, tidak perlu pikirin masak-masak,” katanya. Peralatan dapur Nata memang belum lengkap, bisa dibilang belum ada malah. Jadi untuk sekarang, beli saja dulu.Kami mulai menyantap hidangan. Mengisi perut keroncon
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

Mas Gagah 35

KETIKA MAS GAGAH TIBA 35Merasa diabaikan, aku mengejar dia ke depan. Mas Nata tampak menahan senyum sambil menyalakan TV."Aku cemburu, dengar tidak?""Terus Mas harus gimana?""Klarifikasi lah. Dia siapa? Kenapa masuk rumah orang tanpa etika. Pake baju seksi pula. Mana bilang kecewa karena kita menikah."Suamiku menghempaskan bokong di sofa. Dua tangannya merentang, lalu melambaikan jari. Kemudian menepuk sofa di sampingnya, menyuruh duduk.Dengan malas aku patuh. Duduk tepat di sampingnya."Oke. Mas klarifikasi." Mas Nata mengubah posisi duduk jadi menyamping. Kepalanya ditopang telapak kiri yang bertumpu pada sandaran sofa. Menatapku lekat bersama seulas senyuman yang tak pudar."Namanya Nona. Dia masih kelas dua SMA. Anak tetangga, kebetulan Mas dekat dengan ayahnya.""Kamu juga akrab dengan anaknya?"Dia berpikir sejenak. "Tidak," serunya seraya menggeleng. "Selayaknya tetangga.""Kenapa dia pake kecewa pas tahu kita nikah?""Katanya dia dan kakaknya suka sama Mas. Memang anakny
last updateLast Updated : 2023-04-12
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status