Semua Bab Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku : Bab 11 - Bab 20

260 Bab

Masa lalu

Dua puluh dua tahun yang lalu.“Ke kota? Kenapa? Aku sudah nyaman tinggal di sini.” Aprilia—ibu Rihana, saat itu menatap bingung Candra yang mengajaknya pergi ke rumah mewahnya di kota.“Bagaimanapun, Rihana juga anakku. Dia layak mendapatkan fasilitas yang sama dengan anakku lainnya,” ucap Candra membujuk.“Lalu bagaimana dengan istrimu? Aku di sini karena menyadari jika tidak mungkin kita bersama. Hanya karena Rihanalah aku bertahan hidup seperti ini. Biarkan kami di sini saja, aku tidak mau kalau sampai ada perselisihan antara aku dan istrimu.”Aprilia tidak ingin pergi ke kota karena menjaga perasaan istri Candra. Dia memang bodoh karena terbujuk rayuan pria itu sampai akhirnya hamil. Aprilia hanya gadis desa polos yang baru mengenal cinta, tapi sayangnya cinta itu harus jatuh di hati yang salah. Nasi sudah menjadi bubur, Aprilia baru tahu kalau Candra setelah dia hamil Rihana. Dia pun memilih tidak lagi membebani Candra, meski pria itu masih setiap bulan memberinya uang untuk hid
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-09
Baca selengkapnya

Masa lalu-Fakta

Semenjak hari itu, Aprilia sering diperlakukan kasar. Pernah sekali disiram air panas karena dianggap salah membuatkan minuman, bahkan mendapatkan perlakuan kasar dari Candra yang dulu sangat menyayanginya.Meghan cemburu, dia dendam karena Candra selama setahun terus memperhatikan Aprilia. Dia akhirnya berusaha menjatuhkan serta ingin membuat Aprilia sadar diri, jika di rumah itu, hanya Meghanlah yang berkuasa.Lima tahun hidup dalam satu atap, kata selingkuhan sering sekali didengar telinga Aprilia. Dia mencoba bertahan demi Rihana, tapi semua kekuatan itu lambat laun memudar dan hilang perlahan.“Pril, lebih baik kita pergi dari sini. Bawa Rihana dari sini. Jika terus begini, aku takut wanita itu akan melakukan sesuatu yang bisa mencelakaimu dan Rihana,” ucap Asri mencoba membujuk.Asri tidak tahan dengan semua perlakuan Meghan ke Aprilia. Aprilia terdiam, dia juga sebenarnya sudah tidak tahan dengan perlakuan Meghan dan Candra kepadanya.“Bagaimana kalau mereka menghalangi?” tanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-09
Baca selengkapnya

Tidak bisa melupakan

Lima tahun kemudian.“Kenapa kamu kembali ke sana? Mama ingin kamu menikah segera, jangan beralasan lagi!”Suara melengking itu membuat Melvin sampai menjauhkan ponsel yang dipegang dari telinga. Dia kabur dari Amerika karena ingin kembali ke Indonesia. Bahkan dia tidak peduli dengan amukan orangtuanya, karena Melvin selalu saja kabur dan pergi sesuka hati.“Aku akan menikah, ketika aku ingin menikah.”Melvin mengakhiri panggilan itu setelah bicara dengan ibunya. Dia menghela napas frustasi dan melempar ponsel ke meja.Mario ada di ruangan itu, menatap wajah frustasi bosnya setelah menerima panggilan dari ibunya. Dia sudah menebak jika kepulangan Melvin kali ini, pasti akan membuat murka orangtuanya.“Apa kamu masih tidak menemukannya? Atau jangan-jangan selama lima tahun ini, kamu memang tidak meminta orang untuk mencarinya?” Kini Melvin menatap tajam ke Mario. Dia meluapkan kekesalan ke asistennya itu.Mario terperanjat mendengar tuduhan Melvin, mana mungkin dia tidak melaksanakan p
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-10
Baca selengkapnya

Malaikat kecil

“Bastian!” Suara seorang wanita terus menyerukan nama yang sama. Nama itu menggema di udara tapi sang pemilik nama tidak kunjung menyahutnya. “Bastian! Ke mana dia?” Rihana berdiri dengan satu tangan berkacak pinggang. Dia mengedarkan pandangan, mencari malaikat kecilnya yang kabur saat ditinggal ke dapur mengambil minum. Bastian adalah putra Rihana, umurnya sekarang sudah empat tahun. Bastian tumbuh menjadi bocah aktif dan begitu cerdas. Bahkan karena aktifnya Bastian yang tidak bisa diam, membuat Rihana kewalahan. “Bas! Ayolah, Mama akan merajuk jika kamu tidak keluar.” Rihana tahu kalau Bastian pasti bersembunyi, sehingga putranya itu tidak terlihat di mana-mana. Rihana berdiri di bawah pohon yang rimbun, kepala memutar ke kanan dan kiri mencari keberadaan Bastian. Dia benar-benar kesulitan mengawasi dan mengatur bocah itu, sampai Rihana mengingat-ingat, ngidam apa dia dulu, sampai putranya seaktif dan selincah sekarang ini. Di atas pohon, seorang anak kecil sedang menahan ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-11
Baca selengkapnya

Bastian hilang

“Apa kamu yakin akan memulainya?” tanya Asri saat duduk bersama Rihana di teras depan rumah.Rihana menarik napas panjang, kemudian mengembuskan perlahan.“Aku sangat yakin, Bi. Aku sudah menunggu lima tahun lamanya untuk balas dendam. Aku tidak akan membiarkan begitu saja orang-orang yang sudah membunuh Mama, bisa hidup dengan tenang. Aku juga ingin memberi pelajaran, kepada orang-orang yang sudah menelantarkanku.” Rihana bicara dengan begitu serius, menatap Asri dengan penuh dendam dan rasa sakit.Asri tidak bisa mencegah Rihana, hanya saja merasa cemas dengan kondisi putri temannya itu.“Aku pikir, dengan adanya Bastian, kamu sudah bisa melupakan dendammu. Namun, bibi juga tidak bisa mencegah, jika memang itu sudah menjadi tekadmu.” Asri bicara sambil mengusap punggung Rihana.“Selama aku pergi, tolong jaga Bastian dengan baik,” pinta Rihana.Asri mengangguk-angguk dengan seulas senyum, tentu saja dia akan menjaga Bastian dengan baik.**Rihana berangkat dari kampung membawa mobil
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-12
Baca selengkapnya

Kapan Anda membuatnya

Bastian memekik kesakitan karena pantatnya membentur lantai, sedangkan orang dewasa yang menabraknya, atau begitulah yang Bastian rasa, meski sebenarnya dia yang salah, kini sedang menatapnya sambil melotot.“Kamu--” Orang dewasa mengenakan seragam hotel itu keheranan melihat Bastian berkeliaran di sana.“Apa orang dewasa memang suka berjalan sembarangan?” Bastian bicara dengan satu tangan berkacak pinggang, sedangkan tangan satunya menunjuk pelayan hotel itu sambil digerak-gerakkan.Pelayan hotel itu melongo melihat dan mendengar cara bicara Bastian. Belum lagi bocah kecil itu malah memarahinya.“Adik manis, kamu yang jalan sembarangan dan tidak melihat sekitar. Jadi, bukan kakak yang salah. Di mana orangtuamu, biar kakak antar,” ucap pelayan wanita hotel itu dengan ramah dan penuh senyum, takut kalau Bastian salah satu anak dari pengunjung hotel.Bastian kini melipat kedua tangan di depan dada, lantas kembali berkata, “Onty cantik, aku tidak mau bersama orang asing. Meski Onty canti
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-12
Baca selengkapnya

Tidak suka anak-anak

“Papa, mereka nakal. Dia, mencubitku!” Bastian menunjuk ke pelayan hotel yang pertama kali menghadangnya. Bastian memasang ekspresi kesal tapi begitu lucu karena bibir mungilnya mengerucut.“Apa?” Pelayan wanita itu pun terkejut dan ketakutan karena ucapan Bastian. Berpikir kalau dirinya akan terancam dengan aduan Bastian, jika benar bocah laki-laki itu anak Melvin.“Ka--” Mario ingin menyanggah pengakuan Bastian, tapi langsung dicegah oleh Melvin.Melvin sendiri merasa aneh, entah kenapa saat pertama kali melihat Bastian, seolah melihat dirinya ketika masih kecil.“Kalian pergilah.” Tanpa kata lain, Melvin meminta para pelayan itu pergi, seolah menunjukkan jika Bastian memang putranya.Bastian menjulurkan lidah ke arah para pelayan yang tadi mengejarnya.Melvin dan Mario kini menatap Bastian, membuat bocah kecil itu merasa memiliki masalah baru.“Bas mau nyari Mama.” Bastian ingin pergi tapi Melvin mencegah.“Di mana mamamu? Bagaimana kalau aku traktir makan dulu? Kamu sudah sarapan?
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-13
Baca selengkapnya

Tidak masalah jadi pebinor

Rihana melihat putranya sedang duduk dengan orang asing dan tampak banyak makanan di meja. Dia pun panik, kenapa Bastian bisa menyusup ikut dan kini dengan santai bersama pria asing.“Bastian!” Rihana berjalan cepat mendekat ke meja di mana Bastian berasa.Bastian menoleh, lantas tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi putihnya, meski ada sisa makanan yang terselip di gigi mungil bocah itu. Bastian tidak merasa bersalah karena baginya yang dilakukan tidaklah salah.Melvin sendiri sangat terkejut melihat Rihana di sana, sekian tahun dia mencari wanita itu, tapi kini malah muncul di hadapannya secara tidak terduga.“Bastian, kenapa kamu bisa di sini, sih?” tanya Rihana langsung mengajak Bastian turun dari kursi.“Bas, lapar.” Bastian hendak naik kursi lagi, tapi dicegah oleh Rihana.Rihana benar-benar tidak enak hati karena Bastian membuat masalah di tempat itu.“Maaf, jika putra saya membuat masalah.” Rihana membungkukkan badan untuk meminta maaf ke Melvin, sedangkan tangan menahan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-14
Baca selengkapnya

Jadi jaminan

Rihana terkejut hingga mengerjapkan kelopak mata berulang kali karena ucapan Melvin. Menatap tidak percaya juga bingung ke pria yang meminta pertanggung jawaban darinya.“Ma-maksudnya? Pertanggung jawaban apa?” tanya Rihana memastikan, sampai-sampai bicara dengan sedikit tergagap.Mario juga ikutan bingung, bukankan Melvin yang ingin bertanggung jawab, lantas kenapa malah Rihana yang dimintai tanggung jawab.“Karena putramu sudah menyebutku dengan nama papa, otomatis semua staff hotel mengira kalau aku telah memiliki anak, padahal mereka tahu aku belum menikah,” ucap Melvin menjawab pertanyaan Rihana.Rihana merasa Melvin mengada-ada, sampai-sampai membuang napas dengan mulut dan terlihat senyum mencibir.“Tinggal klarifikasi kalau anakku bukan anakmu, kenapa harus dibuat repot,” ucap Rihana tidak bicara dengan formal karena merasa apa yang disampaikan Melvin tidak masuk akal.“Bukan itu saja, aku sudah membelikan banyak makanan tapi tidak dimakan. Berarti kamu harus membayar semuanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-15
Baca selengkapnya

Merayu anaknya

Rihana menggerutu, dia benar-benar kesal dengan pria yang dikiranya sudah menolong, tapi kini terkesan sedang memerasnya. Dia menoleh ke pria yang kini sedang menyetir mobil pick upnya. Bibir Rihana terus bergerak dan ingin mengumpat kesal tapi masih ditahan.“Apa orang kaya seperti bosmu memang suka memeras?” tanya Rihana dengan nada ketus.Saat keluar dari hotel untuk bicara dengan Melvin, pria itu ternyata sudah pergi membawa Bastian dari sana. Tentu saja hal itu membuat Rihana marah karena menganggap Melvin sedang melakukan tindak pidana penculikan.“Tidak, tapi saya yakin atasan saya memiliki alasan khusus melakukan semua ini ke Anda,” jawab Mario santai. Dia menoleh sekilas ke Rihana, hingga melihat ekspresi kesal di wajah wanita itu.“Ternyata benar-benar cantik, pantas saja Pak Melvin tidak bisa melupakannya. Sayang sekali sudah bersuami,” gumam Mario dalam hati.“Alasan khusus apa? Kami baru saja sekali bertemu, tapi bosmu sudah mencari gara-gara denganku!” gerutu Rihana samb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
26
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status