"Lang, kamu tidak perlu memesankan taksi untuk Sava. Karena, Mama menyuruhmu mengantarnya!" tegas Mama. Ucapan Mama langsung membuat wajah perempuan itu menoleh ke arahku, dan tersenyum penuh kemenangan. Tapi, kubalas dengan senyuman sinis. "Tapi, maaf Ma, aku keberatan," jawabku."Apa maksudmu?""Aku mau Mas Elang tetap di rumah.""Jangan seperti anak kecil. Elang cuma mengantar Sava yang sudah merawat Mama," balas Mama, merasa tak terima."Iya, Nin. Apa yang Mama bilang benar. Jangan berlebihan! Mas cuma mengantar Sava, sebagai bentuk rasa tanggung jawab, dan terima kasih Mas. Karena, sudah merepotkan ya," timpal Mas Elang panjang lebar.Sebenarnya bukan itu masalahnya. Tapi, karena diantara mereka ada hubungan lain, bukan sekedar atasan dan bawahan. Sebelum berangkat ke luar kota aku sengaja menyewa orang untuk mencari bukti kalau diantara Mas Elang dan Sava memang ada apa-apa, dan ternyata benar.Sebelah sudut bibir kananku terangkat naik, membentuk lengkung senyum."Mas bilang
Read more