Ibu dan Ayah Arya mendukung keputusanku. Aku meminta mereka untuk menyembunyikan dari Mas David, karena ini akan menjadi kejutan yang akan aku persiapkan untuknya. Menurut Ayah, keadaanku baik-baik saja, apalagi usia pernikahan kami yang baru beberapa bulan. Perlu waktu untuk menghabiskan waktu bersama. Pil kontrasepsi yang rutin kuminum, segera kuhentikan. Rasanya tak sabar menunggu bulan depan untuk melihat hasilnya dan memberikan kebahagiaan ini pada Mas David.“Kenapa?” tanya Mas David curiga, ketika aku mengajaknya pulang lebih awal. Biasanya aku yang malas pulang, karena ingin bersama Ibu dan bayinya. Namun, sekarang justru kebalikannya.“Wulan ingin sama, Mas,” bisikku sambil menggandeng tangannya memasuki rumah kami.“Kan, kita sudah bersama.”Kucubit pinggangnya, karena tak mengerti juga maksudku. “Bilang, dong, kalau mau. Dengan senang hati, akan aku kabulkan,” jawabnya dengan seringai mesum. Tak apalah jika ia beranggapan aku agresif. Selama ini selalu dia yang memulai,
Last Updated : 2023-05-25 Read more