Parwati yang tengah berada di pawon terkejut mendengar kehadiran ketiga orang itu. Iapun bertanya kepada pembantunya, “Siapa yang datang?,” “Pawana.” jawab pembantunya itu. “O,” Parwatipun segera bangkit dan keluar kehakiman samping. Pawana tentu sudah bertemu dengan Pandu dan Ki Waskita di jalan, karena keduanya belum terlalu lama berangkat menuju ke Saung Galuh. Ketika Parwati melihat Pawana yang menuntun kudanya, maka seperti yang disangka oleh Pawana, maka Parwatipun berdesis, “Bukan main. Bagus sekali kudamu itu, Pawan?” “Pangeran Nayaka telah memberikan seekor dari kuda-kuda miliknya, Mbok Ayu.” Parwati ternyata lebih tertarik kepada kuda itu dari pada mempertanyakan keselamatan Pawana. Menurut Parwati agaknya kedatangun Pawana itu sudah merupakan pernyataan dari keselamatannya. Namun setelah mengamati kuda itu sejenak, maka Parwatu bertanya kepada suaminya, “Kakang bertemu dengan anak ini di jalan?” “Ya. Dengan demikian, aku telah mengurungkan perjalananku.” jawab Pandu.
Read more