Home / Rumah Tangga / Istri yang Tak Sempurna / Chapter 1031 - Chapter 1040

All Chapters of Istri yang Tak Sempurna: Chapter 1031 - Chapter 1040

1115 Chapters

ADA MALING

"Kau lupa, wanita yang kau suruh membuat seblak?""Yang mana, Rafael?""Hei, Clarissa, yang waktu di Paris itu, loh." Sabrina mengingatkan karena Clarissa sering sekali lupa sesuatu yang penting."Ah, jadi kau mengajarkan untuk bekerja di sini, Rafael? Kenapa tidak memberitahukan aku?""Clarissa, dia itu sepupunya Dokter Juna. Bukan aku yang mempekerjakannya di sini, tapi Dokter Juna dan Alan, karena Aida adalah seorang scientis. Kau tanyalah nanti pada Dokter Juna.""Ooo ... lalu dia itu siapa?"Tak langsung bertanya pada Dokter Juna, justru Clarissa malah menanyakan pria yang masih asing di matanya."Dia temannya Aida. Ayo, Clarissa!"Tak mau istrinya bertanya panjang lebar lagi, Rafael segera mungkin membawa istrinya keluar menyisakan Sabrina yang masih menatap orang yang tadi ditunjuk oleh kakaknya."Kau temannya Aida? Atau kau kekasihnya Aida?""Sabrina, jangan terlalu banyak bertanya. Ayo!"Baik Alan maupun Rafael sama-sama tidak mengizinkan istri mereka masing-masing untuk bert
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

BIARKAN AKU SENDIRI

"Iya, katanya di apartemennya Aida ada maling, cuma aku belum tanya banyak.""Antarkan aku ke ruangannya!" Wajah Dokter Juna terlihat cemas dan dia tak buang waktu lagi sudah menarik tangan Didi."Eh, bentar, Kak Dewa. Aku mesti nganterin Bi Ningsih dulu, soalnya obatnya Riri ketinggalan tadi di rumah, makanya aku disuruh sama Kak Nada cepat-cepat nganterin obat ke rumah besar. Takutnya Riri kambuh.""Berikan kunci mobilmu!"Didi sendiri juga tak tahu apa yang direncanakan oleh Dokter Juna, tapi dia mengambil dari sakunya."Ayah, tolong antarkan dulu Ibu ke rumah besar, tapi kalau Ayah ditanya, bilang saja Didi nabrak orang terus Ayah ini orang tuanya Inggrid. Nggak perlu cerita apa pun tentang aku!""Loh, Nada itu kan wanita yang ada ruang kerjamu, di poster foto lukisanmu di atas gedung itu, bukan?""Lukisan apa, Kak Dewa?"Jadi saja ke mana-mana, karena Waluyo menceritakan sesuatu yang tidak diceritakan Dokter Juna pada Didi."Sudahlah, nanti saja kita bahas ini. Berikan saja kunci
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

MUNGKINKAH AKHIRNYA HARUS BEGINI?

"Kalau sudah seperti ini, mana mungkin aku akan membiarkanmu pergi? Ayo, jelaskan dulu padaku.""Eh, tapi obatnya?""Nanti bisa tak pesenin ojek delivery itu, loh."Meski Ningsih menolak, tapi Waluyo tak kehabisan akal. Dari dulu dia memang cukup pandai sehingga kini dia menggoyangkan handphone-nya sambil meminta Ningsih menyebutkan alamat rumah besar keluarga Prayoga."Ayo, cepat. Kamu bilang tadi obatnya mesti segera dikirim, kan?"Kalau aku menghindar lagi juga ndak mungkin. Dan bisa jadi, ini waktunya aku untuk menjelaskan semuanya.Ningsih terpaksa mengikuti keinginan Waluyo dan tak lama, ojek delivery pun datang dan Ningsih memberikan obatnya. Dia juga sudah memberitahukan pada Nada kalau memang ada yang harus diurusnya dulu di rumah sakit dan meminta maaf.Meski sulit, karena serba tidak enak. Dia tak biasanya tidak mengikuti perintah dari anggota keluarga Prayoga. Dan menitipkan obat ini juga bukan sebuah pilihan yang mudah."Kau membuat semua jadi berantakan!" Dan Ningsih ya
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

SAMA-SAMA RUANG KERJA

"Kak Dewa, kenapa buru-buru amat sih?""Aku tidak bisa jelaskan sekarang. Dan seharusnya dia tidak ditinggalkan sendirian!" Dokter Juna khawatir, makanya dia terburu-buru dan membuat Didi makin bingung,"Dia hanya patah tulang kaki aja, kok. Tapi yang lainnya nggak kenapa-napa.""Kau menabraknya kencang?""Waktu itu mobilku sedang kencang dan motornya juga kencang, lalu kami tabrakan dan dia terguling. Tapi untung tidak ada kendaraan lain di sana. Jadi hanya terlempar saja dan untung dia juga menggunakan helm, jadi hanya kakinya saja yang bermasalah."Sebenarnya ini tidak lucu, sih. Tapi Dokter Juna malah tersenyum mendengar ucapan Didi. Makanya sambil keluar lift, Didi juga bertanya perihal itu."Patah kaki untung saja. Orang Indonesia itu memang aneh, ya? Walaupun kondisi sulit, tetap saja ada untungnya.""Hehehe." Didi baru paham makanya dia terkekeh."Semoga tidak ada yang parah, sih. Tadi aku ngobrol dengannya juga tidak kenapa-napa. Dan tindakan juga sudah dilakukan pas tadi aku
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

TERUS SAJA DICECAR

[Apa aku perlu memberitahukan pada Rafael?]Tadi Rafael sudah pergi bersama dengan Clarissa, begitupun dengan Alan yang pergi karena sudah dihampiri oleh Sabrina. Karena itu, kedua orang tersebut sudah tidak lagi menggunakan jaket mereka.Hanya satu orang yang ada di ruang pengendali yang mendengar pembicaraan Dokter Juna dengan dua orang tadi dan mendengar apa yang ada dalam pikiran Dokter Juna. Tapi dia cukup sopan untuk tidak memotong dan mengganggu Dokter Juna yang tadi sedang mengobrol dengan Inggrid maupun Didi. Makanya setelah Dokter Juna keluar, dia bertanya.[Apa tidak akan mengganggu, jika kita memberitahukannya?][Justru kalau kita tidak memberitahukan pada Rafael, ini akan jadi masalah. Maksudku kalau kita salah mengambil kesimpulan atau kita salah bertindak. Apalagi ini berhubungan dengan Alexander. Dia pasti mengincar wanita itu, bukan?]Dokter Juna sudah ingin meninggalkan ruangan Inggrid, tapi mendengar celetukan pria yang berada di ruang pengendali, dia jadi berhenti
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

HANYA BERDUA

"Terima kasih, Leo."Mereka berdua akhirnya kembali ke laboratorium dan kehadiran keduanya membuat Irsyad cukup kaget juga. Untung saja dia tidak menjatuhkan barang apa pun yang sedang dipegangnya."Kau aman di sini. Dan untuk sementara, kau tidak perlu keluar dulu karena aku khawatir Alexander akan mencarimu.""Bagaimana dengan dirimu?"Mereka masih mengobrol berdua dan sangat serius sekali di saat Irsyad juga kembali fokus pada pekerjaannya sambil terus mendengarkan, karena meski dia tidak mau menguping, tetap saja terdengar karena mereka berada dalam ruangan yang sama."Tenang saja, kau tidak perlu pikirkan aku." Karena memang Leo biasa bekerja di lapangan dan ini bukan masalah untuknya."Lagi pula Rafael sedang menuju kemari, kok."Dan Leo tak peduli kalau Clarissa akan marah atau tidak dengan dia menghubungi Rafael. Karena kalau sudah urusannya dengan pekerjaan, ini lebih penting dari apa pun."Kalau begitu, aku kembali ke pekerjaanku.”"Oke." Waktunya berburu Alexander, Leo pun
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

PERTARUHAN TIGA BULAN

[Kau tahu, ada aku di sini, jadi kau berpura-pura untuk tidak terlihat senang. Cih! Dasar wanita banyak drama!]Selalu saja ada sanggahan setiap kali Aida ingin membela dirinya.[Sudah cukup, pagi ini kau sudah membuat aku hampir gila. Harus mandi dengan pintu terbuka, tidak bisa menutup kamar mandi, dan aku harus diperhatikan terus matamu, baik saat aku sedang mandi, ganti baju, jadi—][Kau pikir aku tertarik dengan tubuhmu? Banyak wanita yang memiliki tubuh lebih baik darimu jadi—][Sstt! Aku sudah pernah dengar kata-kata ini sebelumnya dari saudara kembarmu. Pikiran kalian tak ada bedanya. Dan aku tahu, kalian bukan tipe orang yang akan tertarik padaku. Jadi jangan ganggu hidupku, karena aku tak tertarik padamu. Pergi dari sini dan aku pastikan kalau aku tidak ada hubungan apa pun dengan Irsyad, kecuali kami hanya berhubungan di dalam laboratorium ini untuk bekerja.]Dan saat ini dia memang sedang tidak ingin terlalu banyak berargumentasi. Aida sudah semakin kesal dengan orang itu,
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

KENAPA MEMAKSANYA?

"Hmm. Kau akan lihat sendiri nanti bagaimana dalam kurun waktu itu, dia akan membuka sendiri topeng dan kemunafikannya!"Selepas mengutarakan itu, Reizo pergi menghilang begitu saja karena memang dalam beberapa jam terakhir ini seharusnya dia menghadiri beberapa meeting dan mengerjakan banyak sekali agenda kerja yang sudah disusun oleh Seno, termasuk meng-handle pekerjaan Endra juga, belum lagi harus mengurus pekerjaan di perusahaan milik Alan dan milik Ayah sambungnya. Jadi memang tepat kalau Reizo beralasan ingin cepat-cepat pergi."Tapi akan kubuktikan padamu kalau dugaanku itu benar. Aida bukan wanita murahan!"Alan memiliki penilaian seperti ini, karena memang dia sudah tidur dengan banyak wanita sebelum dia bersama dengan Sabrina. Dia memiliki pengalaman yang lebih banyak daripada Reizo dan punya pengalaman mana wanita yang benar-benar tulus dan mana wanita yang hanya ingin mendapatkan keuntungan sesaat saja.[Jangan banyak bicara, Alan! Kita buktikan saja. Ini juga belum ada se
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

BISA JADI ITU PEMICUNYA

"Hahaha ...." Irsyad mencoba untuk menegaskan, tapi Dokter Juna malah terkekeh.Dia tidak mau sampai ini akan menjadi masalah nantinya dan membuat Aida tak nyaman berada dekatnya."Aku juga pernah belajar begitu. Tapi semakin aku mencoba untuk membuatnya pergi dari hidupku yang ada aku malah semakin membuat dirinya dekat denganku. Meski itu hanya dalam pikiranku saja dan makin tidak bisa merelakannya.""Itukah yang membuatmu lari dari rumah tanggamu dan membawa anakmu pergi meninggalkan Ibu kandungnya?"Dokter Juna pun mengangguk. Dia tidak berniat untuk berbohong."Itu yang terbaik menurutku. Aku tidak ingin wanita yang buruk seperti dirinya mendidik anakku. Apalagi aku tahu bagaimana sikap diriku sendiri yang punya ego sangat tinggi. Aku takut anakku akan hancur kalau kolaborasi di antara aku dengan dia yang mengurus anak kami. Lebih baik aku membawanya pergi."Dokter Juna memang khawatir sekali kalau anaknya tumbuh menjadi wanita dengan penuh intrik dan bersikap sangat buruk. Dia t
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

BUKAN INI CARANYA

"Kau—""Sakit lagi, perutmu?"Sementara itu, sesaat setelah Aida dibawa pergi Reizo dan tiba di dalam kamarnya di kediaman Carlson, dirinya sudah ingin marah, tapi tertahan karena ada kontraksi di perutnya yang membuat Aida tiba-tiba saja meringis dan refleks memegang perutnya."Hey, turunkan aku!"Belum sempat Aida menetralkan tubuhnya dari denyut rasa sakit di dalam perutnya, tubuhnya sudah diangkat oleh Reizo sehingga dia kembali memekik."Kemarin ada rasa seperti ini juga dan ada flek darah di pakaian dalammu. Sudah kubilang jangan berdiri terlalu lama,tapi kau tidak mengindahkan semua yang kukatakan. Jadi mulai hari ini, kau tidak bisa lagi pergi ke laboratorium!"Aida belum sempat mengutarakan amarahnya, lagi-lagi dia sudah dibuat kesal oleh seseorang yang sangat otoriter menentukan apa yang harus dilakukannya dan tidak."Kau tidak berhak untuk melarangku melakukan apa yang ingin kulakukan. Aku akan tetap pergi ke laboratorium meski kau tidak mengizinkanku.""Kau pikir kau bisa
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more
PREV
1
...
102103104105106
...
112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status