"Iya, katanya di apartemennya Aida ada maling, cuma aku belum tanya banyak.""Antarkan aku ke ruangannya!" Wajah Dokter Juna terlihat cemas dan dia tak buang waktu lagi sudah menarik tangan Didi."Eh, bentar, Kak Dewa. Aku mesti nganterin Bi Ningsih dulu, soalnya obatnya Riri ketinggalan tadi di rumah, makanya aku disuruh sama Kak Nada cepat-cepat nganterin obat ke rumah besar. Takutnya Riri kambuh.""Berikan kunci mobilmu!"Didi sendiri juga tak tahu apa yang direncanakan oleh Dokter Juna, tapi dia mengambil dari sakunya."Ayah, tolong antarkan dulu Ibu ke rumah besar, tapi kalau Ayah ditanya, bilang saja Didi nabrak orang terus Ayah ini orang tuanya Inggrid. Nggak perlu cerita apa pun tentang aku!""Loh, Nada itu kan wanita yang ada ruang kerjamu, di poster foto lukisanmu di atas gedung itu, bukan?""Lukisan apa, Kak Dewa?"Jadi saja ke mana-mana, karena Waluyo menceritakan sesuatu yang tidak diceritakan Dokter Juna pada Didi."Sudahlah, nanti saja kita bahas ini. Berikan saja kunci
Last Updated : 2024-03-19 Read more