Dalam perjalanan pun Chiara menjadi lebih sering diam, padahal biasanya gadis manis itu tidak akan pernah kehilangan topik pembicaraan. Dia hanya menatapi jalanan dengan hampa, seraya berusaha mengenyahkan keraguan di dalam hatinya. Entahlah, mendengar ucapan Nardo yang berkata jika dia menyukai tarian ballet sedikit mengganggu pikirannya. Karena ... yang menyukai tari ballet itu Naomi, bukan Chiara. 'Kak Nardo ... benar-benar mencintai aku, kan?' Chiara bertanya-tanya dalam angan. "Mau ganti baju di rumah atau mau aku belikan baju baru saja, Sayang?"Sedikit tersentak, Chiara segera menoleh pada Nardo yang sedang mengemudi di sisinya. Setelah dipikir sekali lagi, gadis itu mencoba melupakan kejadian tadi. Dia percaya Nardo, pria itu mencintai dirinya, begitu pula sebaliknya."Sok iya banget kamu. Ganti di rumah saja, sekalian kamu minta izin ke Mama. Mengajak anak gadis orang harus dengan persetujuan orang tuanya, tahu!" Chiara mencebikkan bibirnya, pura-pura kesal. Berbanding lurus
Read more