Di hari kedua Hanna sudah sadar sepenuhnya, namun kondisi tubuhnya masih lemah. Dokter memberi perintah pada perawat untuk melepas kabel dan selang yang menempel di tubuh Hanna, mereka kemudian memindahkan gadis itu ke ruang perawatan biasa.Dean menghampiri Hanna yang sedang memejamkan matanya. Hanna tidak sedang terlelap sehingga dia tahu seseorang mendekatinya."Maafkan aku, Hanna. Ini semua karena aku. Aku adalah penyebab hingga kamu seperti ini"Bulir-bulir hangat meluncur dari sudut mata Hanna, masih dengan mata terpejam dia bergumam, "Terlalu mahal harga yang harus kubayar untuk bisa bersamamu, Dean."Kepala Dean tertunduk, kedua matanya memanas, dadanya bergemuruh. Dia berusaha sekuat tenaga menahan dirinya agar tidak meneteskan air mata . Dari lubuk hatinya yang paling dalam, Dean sangat takut Hanna akan menyerah lalu meninggalkannya. Tapi dia juga tidak ingin membuat gadis itu menderita karenanya.Hanna membuka matanya, menatap Dean yang sedang tertunduk lesu. Seolah-olah ga
Read more