"Jika Mama berbuat sesuatu pada catatan keluarga Kita, maka bersiaplah kehilangan ini semua." Tatapannya begitu tajam, hingga membuat Maria terperangah dengan ucapan yang keluar dari mulut putranya sendiri. Rumah mewah yang dulu bertabur keangkuhan, kini terasa begitu pengap. Bahkan Zain harus melonggarkan dasi yang dikenakan. "Apa maksudmu, Zain? Jangan bercanda dengan mama!" wanita paruh baya itu mundur beberapa langkah. Wajahnya berubah menjadi pucat karena serangan panik mendadak."Apa Mama melihatku sedang bercanda, hah? Aku bukan anak kecil yang sedang bermain-main, Ma." Ujar Zain dengan berkacak pinggang. Terlihat jelas jika pria muda dengan jambang tipis itu, begitu gagah."Jika aku bisa, aku akan menceraikan Nadia dari dulu, Ma. Apa Mama sudah lupa? Perjanjian pra nikah yang Kita tanda tangani waktu itu? Keluarga Atmaja meminta pada Kita, untuk mengembalikan uang yang dipinjam Papa senilai dua kali lipat jika aku menceraikan, Nadia." Zain menggerakkan dua jarinya ke hadapan,
Read more