Jujur aku cemburu, sangat cemburu! Alfa! Apa-apaan, sih, dia! Kenapa dia tiba-tiba melamar Fenita di depanku? Dia nggak mikirin perasaanku apa? "Nanta, sadar, Ta. Alfa itu sekarang udah jadi anak tiri kamu," sahut sebuah suara di kepalaku yang langsung kutepis kuat-kuat.Fenita pun tampak bingung. Ia memberikan kode mata padaku seraya memohon bantuan. "Fa, kamu nanyanya to the point banget, si. Kamu, kan, baru pulang. Istirahat dulu sana," ujarku ketus bagaikan ibu yang tidak tega kalau anak lelakinya mencintai orang lain. "Oke. Oh iya, Fenita, aku tunggu, ya, jawaban kamu," jawab Alfa sambil melangkah ke dalam. Sebelumnya ia sempat melirik ke arahku sambil tersenyum miring. Apa coba maksudnya? Sepeninggal Alfa, Fenita langsung terduduk di atas sofa sambil memegangi dadanya. "Duh, Ta. Jantung gue, Ta. Jantung gue ....""Kenapa jantung lo? Masih berdetak, kan?""Heh, sembarangan aja kalo ngomong! Ya, masihlah. Malah berdetaknya dua kali lebih keras waktu tadi ada di deket Alfa."
Terakhir Diperbarui : 2023-07-30 Baca selengkapnya