"Mas, aku mau ikut ya? Please? Aku enggak mau tinggal di rumah sendirian, Mas. Boleh ya, Mas?"Di pagi-pagi seperti ini, Nara sudah merajuk meminta ikut suaminya yang ingin pergi berangkat kerja. Bahkan sedari tadi perempuan itu tak kunjung mau melepaskan pelukannya, sebelum dirinya benar-benar diizinkan ikut.Padahal sebenarnya, Dimas masih ada agenda lain pada hari ini. Ini tak hanya tentang pekerjaannya saja, akan tetapi juga tentang hal lain yang menurutnya jauh lebih penting."Mas, ayolah. Aku hanya mau ikut denganmu saja. Aku janji, aku tidak akan menggangu pekerjaanmu kok," bujuk Nara sekali lagi, sambil bergelayut manja di lengan kekar suaminya itu."Hufftt, Sayang," ucap Dimas akhirnya, ketika jari lentik istrinya itu kini mulai bermain-main sedikit nakal di bajunya."Iya, Mas?" Nara mendongakkan sedikit kepalanya. "Jadi aku boleh ikut ya?" tanyanya lagi dengan kedua netra yang mengerjap.Kalau sudah memohon-mohon sepert
Read more