"Nara!"Dengan segera perempuan itu menoleh, tepat di saat kedua telinganya mendengar sebuah suara yang sangat tak asing. Kedua sudut bibirnya pun seketika saja terangkat, seiring dengan kemunculan sang kekasih yang kian semakin mendekat."Akhh! Sial!" rancau Evan tak jelas.Kedua tangan pria itu terkepal erat saat ini, berkat kedatangan Dimas di waktu yang sangat tak ia harapkan olehnya."Kau kenapa, Mas? Bukannya seharusnya kau senang, karena akhirnya ada Mas Dimas yang menemukanku? Dengan begitu kau jadi tidak perlu repot-repot mengantarkan aku pulang," tutur Nara yang ternyata belum melepas sepenuhnya rasa curiga pada sang mantan suami."Ck! Bukan itu yang aku maksud, Nara. Dengan adanya Dimas yang menemukanku nanti, ia pasti akan menuduhku yang macam-macam. Kalau dituduh denganmu mungkin masih bisa aku tahan, tetapi kalau dia? Bisa-bisa nanti aku berkelahi dengannya di tempat ini!"Jika dipikir-pikir, benar juga ucapan Evan. Kalau Dimas tahu ada mantan suaminya itu di tempat ini,
Read more