Bab 45: Dua WajahAku mengusap wajah dengan lembut menggunakan selembar tisu. Ekspresi getir tidak dapat kusembunyikan saat duduk dengan tiga orang itu di meja.Terpaksa, aku menghindar untuk beberapa menit sampai hidangan datang dengan ngacir ke toilet seorang diri. Alasan lainnya, agar tidak perlu melihat wajah atasan Mas Surya yang benci denganku.Padahal, hari itu dia yang memulai pertengkaran. Hari itu, dia juga yang membuat keributan. Tapi, dari caranya memperlakukanku, atasan Mas Surya jelas menuduh itu semua salahku.“Hufh, ada-ada saja!” gerutuku usai keluar dari kamar mandi.Lima menit di dalam sana sembari mematut wajah sudah cukup menenangkan diri. Mungkin, makanan yang akan disajikan untuk kami sudah tiba dan aku bisa bergabung kembali dengan mereka.Baru saja hendak pergi, aku dihadapkan dengan sosok bernama Retno tepat di depan pintu toilet perempuan. Pria itu muncul di depan wajahku denga
Terakhir Diperbarui : 2023-08-15 Baca selengkapnya