Home / Pernikahan / Pernikahan Tak Sempurna / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Pernikahan Tak Sempurna : Chapter 81 - Chapter 90

117 Chapters

81. Kepulangan Arthur

***Siapa yang senang dengan pilihan ini? Siapa lagi, kalau bukan Sherra yang menginginkan semua yang terbaik untuk dirinya sendiri. Satu persatu akan kembali sesuai yang dia rencanakan. Dengan senyum sumringah, dia diam-diam mengikuti Helmi masuk ke dalam kamar. Sang ibu mertua juga telah masuk ke kamarnya, Sherra pengambil kesempatan untuk berbicara dengan Helmi.Apakah masih ada niat jahat dalam hatinya? Mungkin saja masih ada. Karena setiap orang punya sisi egoisnya masing-masing. Termasuk Sherra yang ingin kembali menguasai Helmi, hidup berdua saja dengan suaminya itu.Sherra langsung memeluk Helmi dari belakang. "Terima kasih, Mas. Makasih udah mau menerima pilihan ini." Helmi terdiam, dia baru sadar ternyata Sherra mengikutinya. Biasanya, jika mamanya ada di rumah, Sherra tidak berani masuk ke kamarnya.Kebahagian yang Sherra rasakan, berbanding terbalik dengan Helmi saat ini. Raut wajahnya tampak marah, dia menahan kekesalannya sejak tadi pada wanita itu. "Mas, kenapa diam
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

82. Tak lagi peduli

****Ketika semua orang sedang berbahagia. Menyambut kepulangan Arthur yang sudah lama ditunggu-tunggu. Lain halnya dengan sepasang suami istri yang sedang menunggu kelahiran anak mereka. Pertengkaran lebih sering terjadi di antara mereka. Sherra selalu memulai keributan karena Helmi sudah mulai jarang memperhatikannya. Helmi lebih sering menghabiskan waktu di kantor. Melupakan segala masalahnya dengan cara bekerja.Pagi tadi, sebelum Helmi berangkat ke kantor keributan kembali terjadi. Sherra yang ingin diantar untuk melakukan pemeriksaan kandungan rutin, di tolak mentah-mentah oleh Helmi. Pria itu beralasan karena banyak pekerjaan di kantor. Sherra pun protes, Helmi tak lagi peduli dengan dirinya. Yang pada akhirnya berujung dengan kemarahan Helmi dan pergi begitu saja.Pada akhirnya, Shera pergi ke rumah sakit sendirian, dengan menaiki taxi online. Tak terasa air matanya menetes, dia memikirkan bagaimana nasibnya sendiri. Walau Helmi memberikan uang yang cukup untuk kebutuhannya. Te
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

83. Penyesalan

*****Seminggu kemudian,Helmi kini sedang berada di rumah sakit. Siang tadi di diberi kabar, bahwa Sherra–istrinya telah mengalami kontraksi rahim. Wanita itu sedang berjuang untuk melahirkan anaknya secara normal.Tidak satu pun pihak keluarga dari Sherra yang datang. Jika bukan karena rasa tanggung jawabnya, Helmi tak akan melakukan ini. Sejak urusan perceraiannya dengan Naima diurus oleh mamanya. Helmi semakin ingin menjauh dari Sherra. Untuk itu selama beberapa Minggu ini dia tak mempedulikan wanita itu.Setelah berjuang hampir tujuh jam di ruang persalinan. Sherra akhirnya melahirkan anak laki-laki. Anak yang tadinya Helmi yakinkan adalah anaknya, telah lahir kedunia. Sekali lagi Andita datang untuk menanyakan tentang status hubungan darah Helmi dan anak itu. "Lakukan tes DNA. Bukannya kamu sudah berjanji akan melakukannya setelah anak itu lahir? Mama dan papa tidak akan menerimanya jika dia bukan anak kandung kamu!" tegas Andita pada putranya. "Bagaimana jika DNA kami tidak c
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

84. Sidang

***Bara dan Andita sedang duduk di ruang tengah kediaman mereka, memandangi sang putra yang sedang tertunduk. Kata penyesalan telah diucapkan. Kata maaf telah diberikan oleh kedua orang tuanya itu. Helmi telah banyak menerima nasihat dari keduanya. Namun, beban di harinya semakin banyak."Dua hari lagi, adalah sidang pertama perceraian kamu. Apa yang sudah dimulai, nggak bisa dihentikan, Helmi. Semoga kamu tidak berubah pikiran."Walaupun kini Helmi mengatakan tidak menginginkan perceraian ini. Siapa yang akan menerima. Helmi menggeleng, tapi hatinya tidak ikhlas sama sekali. "Tapi Helmi nggak bisa datang ke persidangan, Ma, Pa.""Lebih baik begitu. Naima mungkin masih belum mau ketemu kamu," ucap Andita."Apa udah nggak ada kesempatan untuk Helmi memperbaiki hubungan kami, Ma?" Dia memberanikan diri untuk bertanya. Sekarang ini, segala ucapan kedua orangtuanyalah yang akan didengar."Bukan mama atau papa yang bisa memberi jawaban, Helmi. Kami tau hati kamu belum bisa menerima, tapi
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

85. Memaafkan

***Tatapan mata Helmi, benar-benar tak lepas dari wajah Naima. Tanpa dia sadari air matanya menetes. Tak peduli dengan dirinya yang kini tampak sangat menyedihkan. Sakit yang dirasakan kini juga hasil dari perbuatannya sendiri. "Sayang!" panggil Helmi pelan. Tak ada satupun yang bicara setelah kedatangan Naima. Wanita itu masih tertunduk, entah dia enggan untuk melihat pada Helmi atau masih ada rasa takut dalam dirinya. Kemarahan itu pastilah masih ada, selamanya akan melekat dalam diri Naima. Dia mendengar Helmi memanggilnya untuk yang kedua kalinya. Perlahan Ima mengangkat kepalanya."Sayang!" Sedikit tersentak, Naima melihat wajah sang suami yang menangis, terlihat sangat menyedihkan. Kemudian, Rinjani yang duduk di samping kanannya, menyentuh tangan Naima, sehingga membuatnya berpaling."Naima … Helmi mau bicara sama kamu. Kamu tidak keberatan?" Jani bertanya dengan hati-hati. Naima lantas mengalihkan pandangannya kembali pada Helmi. Dia mengangguk pelan, lalu berkata. "Ya, s
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

86. Demi kebaikan

***Tubuh wanita itu direngkuh semakin dalam. Semakin dia merasakan, semakin Helmi tak ingin melepaskan. Sangat jelas terasa, tubuh Naima lebih kecil dari biasanya. Sudah sangat lama sekali dia tidak merasakan kehangatan tubuh itu. Naima yang sehat dan berisi tidak dirasakannya lagi. Helmi merasakan tulang yang berbalut kulit dengan sedikit daging. "Sayang, kamu bisa memeluk Abang balik?" pinta Helmi kemudian. Naima yang tadinya hanya diam dalam tangisan. Mulai mengangkat kedua tangannya, lalu melingkarkan di tubuh Helmi. Naima membalas pelukan sang suami.Dengan begini saja, Helmi sudah merasa sangat senang. Dia menggoyangkan tangannya, mengelus punggung Naima dengan lembut. Dia kembali merasakan, Naima meremas bajunya. Tak berapa lama, Naima mendorong dirinya menjauh. Pelukan hangat itu terlepas."Naima?"Wanita itu mengusap wajahnya. "Aku rasa sudah cukup, Bang. Tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi." Naima bangkit dari duduknya. Tiba-tiba Naima menahan. "Naima, tunggu. Bisaka
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

87. Mungkin butuh waktu

***Apa yang diharapkan setiap manusia dalam menjalani kehidupan ini? Menang, memiliki segalanya, bahagia, atau pun mendapatkan apa yang diinginkan. Semua itu hanyalah pencapaian dari titik akhir dari pilihan seseorang. Lalu bagaimana jika perkiraan mereka meleset dari target pencapaian, haruskah ia kecewa? Iya, kecewalah, menangislah, sesali saja, tetapi hentikan bila sudah cukup. Buatlah pilihan baru, maju untuk pencapaian yang baru.Helmi dan Naima, awalnya memiliki satu pencapaian yang sama. Lalu, sebuah cabang membuat salah satunya berbelok. Hal itu membuat kekecewaan bagi yang lain. Namun, apakah mereka bisa bertemu di jalan yang sama lagi? Entahlah, hanya waktu yang bisa menjawab semuanya. Kalau pun mereka tidak akan pernah sejalan lagi, maka jalan yang baru akan terbentuk. Apa yang baru ini akan mulus? Tentu saja tidak. Memilih jalan yang baru ibaratnya memulai kehidupan yang berbeda. Akan ada rintangan lain, kesulitan lain, karena pencapaian yang telah berubah. Kini, Helmi
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

88. Dua buket bunga

***Siang hari di Naima Boutique. Biasanya setelah jam makan siang, Naima menidurkan kedua buah hatinya. Dia membangun ruangan khusus tepat di sebelah kantornya, agar Kiran bisa bebas bermain, dan dia bisa mengawasi Arthur secara dekat. Setelah mereka terdiri, Naima akan menyibukkan dirinya, seperti biasa. Selesai dengan pekerjaan di kantor, Naima pun akan melihat sebentar ke bagian penjualan. Dia akan menyapa pelanggan dan memberikan sedikit masukan tentang jenis pakaian yang cocok untuk mereka. Naima dikenal sangat ramah kepada semua pelanggannya. Sebab itulah butiknya selalu ramai dikunjungi. Baik pelanggan tetap atau yang baru.Saat Naima menghampiri meja kasir. Maharani langsung menyambutnya dengan senyuman lebar. Hal itu membuat Naima kebingungan, tumben temannya itu menatap aneh."Nai, ada kiriman nih!" Rani menunjuk ke belakang meja kasir."Bunga? Sudah biasa, kan, kenapa kamu senyum-senyum nggak jelas?" Naima mengerutkan keningnya."Memang bunga, tapi dari orang yang beda."
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

89. Datang

***Liany berencana akan melarikan menggunakan kapal laut. Selama ini polisi telah menyelidiki lantar belakang serta riwayat perjalanan wanita itu. Ternyata dia kadang berada di Thailand atau Filipina. Dia bisa ada di luar negeri dengan begitu mudah. Kecurigaan polisi akhirnya mengarahkan penyelidikan ke kasus orang hilang. Setelah melakukan penyelidikan, ternyata Liany ada hubungannya dengan kasus orang hilang. Bukan hanya itu dia adalah dalang dari semuanya. Korban adalah para wanita yang ditawarkan pekerjaan di berbagai tempat. Kemudian mereka dibawa secara diam-diam ke penampungan. Hingga waktu yang tepat, para wanita itu akan dikirim ke luar negeri. Khususnya Thailand dan Filipina. Untuk dijadikan pekerja sex atau pekerja pabrik ilegal.Pantas saja polisi terkesan lama melakukan pengejaran. Ternyata wanita gila itu akan menjadi target operasi besar. Sebuah rencana telah disusun dengan matang. Kali ini dia tidak akan lolos. Sriyani dan Hilman juga akan terseret bersama. Siapa sur
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

90. Pelabuhan

***Malam hari ini polisi akan menggagalkan rencana Liany beserta anteknya untuk kabur. Berkat kerjasama dengan tim kriminal berat serta bantuan dari detektif pribadi yang Sakti dan Bara sewa. Mereka akhirnya bisa mendapatkan tangkapan besar. Liany akan melarikan diri melalui pelabuhan tikus yang ada di tempat terpencil. Sakti, Helmi, Daffa serta Bara telah naiki di satu mobil. Saat ini polisi telah berada di lokasi. Pukul sepuluh malam, mereka akan berangkat. Perjalanan ke pelabuhan membutuhkan waktu sekitar dua jam. Mereka lebih banyak diam. Hanya Daffa yang sibuk menerima telepon dan memantau keadaan dari tablet yang ia genggam. Sakti fokus mengemudikan mobil. Helmi dengan wajah tegangnya. Sedangkan Bara menyampaikan informasi keberadaan mereka saat ini kepada orang-orang di rumah. Ada Radit, Rinjani serta istrinya. Sedangkan Naima tak tau tentang rencana pengejaran ini.Sementara di sisi lain, Tiga orang komplotan penjahat ini juga sedang melakukan perjalan. Liany, Sriyani serta
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status