Home / Pernikahan / Pernikahan Tak Sempurna / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Pernikahan Tak Sempurna : Chapter 101 - Chapter 110

117 Chapters

101. Makan malam

***Bara sengaja tidak membicarakan hal ini di rumah. Dia tidak mau istrinya terlibat dalam hal ini. Sebelumnya, dia telah meminta bawahannya untuk menyelidiki di mana keberadaan Sherra. Meskipun hal itu sebenarnya tidak penting baginya. Kepergian Sherra juga merupakan adalah keberuntungan. Namun, Helmi tetap bersikeras untuk membuat wanita itu bertanggung jawab atas semua perbuatannya.Bara langsung saja menyuruh bawahannya untuk mencari Sherra di kota tempatnya berasal. Awalnya bawahan yang Bara suruh tak bisa menemukannya di kediaman lama. Akhirnya mereka mencari jejak melalui orang-orang yang pernah berhubungan dengan wanita itu. Dan secara kebetulan, pria yang kabur bersama Serra lumayan terkenal di kalangan para sekumpulan pria materialistis.Hal itu tentu saja menjadi mudah. Hanya dengan sedikit mengorek informasi. Mereka menemukan di mana Anton dan Sherra tinggal. Perbuatan licik tentu harus dibalas dengan kelicikan juga, bukan? Bara ternyata telah merencanakan sesuatu, tapi b
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

102. Rasakan prosesnya

***Restoran yang didatangi Naima, memilih konsep Italia perpaduan klasik dan modern industrial. Restoran ini memiliki dua ruang VIP yang menyajikan tampilan mozaik dengan warna pastel seperti kota Venice, Italia. Menyajikan konsep restoran yang ikonik dan tentunya bebas.Mereka kini berada di ruang VIP yang bisa melihat suasana terasnya. Saat malam hari seperti ini, suasananya akan semakin intim karena lampu restoran terasa remang. Sangat cocok di jadikan tempat makan romantis bersama pasangan. Selain konsepnya dan ruangan yang menarik, makanan di restoran ini sudah tidak diragukan lagi. Memiliki cita rasa Italia yang modern membuat makanan di restoran ini lebih familiar di lidah orang Indonesia.Hidangan utama di restoran ini tentu saja pasta dan stek, selain itu terdapat hidangan khas restoran ini yaitu Bone Marrow Spaetzle, tulang sumsum di atas spaetzle khas Italia yang klasik dan modern. Selain menyajikan makanan khas Italia, tempat ini juga memiliki hidangan penutup istimewa y
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

103. Tidak akan ikut campur

***Setelah makan malam mereka berakhir. Alfian mengantarkan Naima pulang ke rumah. Setelah pembicaraan yang panjang tadi sewaktu di restoran. Naima merasa sedikit canggung dan tidak enak hati. Melihat sikap Naima yang sedikit terlihat ada perubahan. Alfian pun mencairkan suasana kembali. Hingga akhirnya Naima kembali tersenyum dan tertawa. Mereka pun bersikap seperti biasanya. Sesampainya di depan rumah kediaman Sanjaya. Alfian, bergegas keluar dari mobil dan berlari kecil ke pintu seberang. Dia pun membukakan pintu untuk Naima. Alfian kini mulai menunjukkan perhatiannya secara terang-terangan."Silakan keluar, Nona cantik," ucap Alfian saat Naima akan keluar dari mobil. Sebelah tangannya dia buka menyambut wanita itu turun."Terima kasih," balas Naima seraya tersenyum manis.Alfian mengantarkan Naima hingga ke depan pintu. "Terima kasih telah menerima ajakan makan malam hari ini, Nona Ima." "Aku yang seharusnya berterima kasih, Fian. Dan untuk bunganya juga." Naima mengangkat sedi
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

104. Dijual

***"Sayang, pergi ke mana ini? Kenapa jalannya sangat berbeda? Bukannya kita mau ke klub?" Sherra bertanya karena dia dijanjikan Anton untuk bersenang-senang malam ini. Sendiri di apartemen sangat menbosankan.Melihat jalanan yang mereka lewati, Sherra pun mulai merasa curiga. Apalagi melihat wajah Anton yang terlihat menyembunyikan sesuatu darinya. Bodohnya dia tidak menaruh curiga sedikitpun kepada Anton. Karena pria itu tak pernah menunjukkan sikap yang aneh selama ini. Dia tak pernah mau tau pergaulan Anton di luar, kecuali saat bersama wanita kaya. Dia pikir malam ini akan menghabiskan uang yang Anton dapat dari wanita-wanita bodoh itu lagi Ketika Sherra ingin berteriak dan membuka paksa pintu taksi itu. Mulutnya tiba-tiba dibekap dengan sapu tangan yang telah diberi obat bius. Sherra meronta-ronta, menendang jok bagian depan. Dia berusaha meminta tolong kepada supir taksi. Tapi tidak ada respon sama sekali dari pria yang sedang menyetir itu. Sherra meneteskan air matanya. Perla
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

105. Menepati janji

***Saat hari sudah beranjak pagi, masih di tempat yang sama, Sherra tergolek pasrah menerima perlakuan biadab Ramon. Tenaganya telah habis karena melakukan perlawanan yang sengit. Tubuhnya telah dipenuhi bekas penganiayaan, lemah tidak berdaya. Tangannya masih dirantai dan menggantung di kepala tempat tidur. Matanya yang tadi tidak berhenti mengeluarkan cairan bening telah sembab. Wajah cantiknya tidak menunjukan ekspresi apa pun. Sherra seperti ternak yang telah dipecut dan dikuras tenaganya hingga habis.Tubuh yang telah kehilangan kain penutup itu tergeletak begitu saja. Ramon menghentikan aksinya setelah berhasil mencapai puncak kenikmatan. Wanita itu pingsan, tangan yang tergantung dilepaskan. Ramon memandangi hasil perbuatannya dan tersenyum puas. Setelah membersihkan tubuhnya dan mengenakan kembali pakaiannya, dia keluar dari kamar itu.Dua jam kemudian. Sherra kembali sadar, dia melenguh merasakan sakit disekujur tubuhnya, terutama di bagian pangkal pahanya, terasa nyeri dan
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

106. Melihat Arthur

***Helmi mengetuk pintu kamar Naima. Tak berapa lama seseorang membuka pintu. Naima terlihat berdiri di balik pintu masih dengan baju tidur. Helmi pun tertegun melihatnya. Pemandangan seperti ini sudah lama tidak dia saksikan.Naima juga tak kalah terkejut. Dia terdiam sejenak, memastikan dirinya akan baik-baik saja begitu melihat Helmi. "A–Abang Helmi? Kenapa sudah datang?" "Iya … abang sedikit nggak sabar mau jalan-jalan dengan kalian," jawabnya sedikit gugup. "Abang mau liat Arthur, boleh?" Naima terlihat sedikit ragu. Tetapi dia juga tidak ada hak untuk melarang Helmi melihat buah hati mereka. "Arthur masih dipakaikan baju. Ya udah masuk aja." Pintu pun dibuka lebar-lebar. Naima memundurkan tubuhnya, memberi jalan pada Hemi. Sekilas matanya melihat sesuatu yang mengganjal. Naima memperhatikan, lalu berjalan mendahului Hemi. "Mbak Atin, biar aku aja yang terusin," ucap Naima pada pengasuh yang ditugaskan khusus membantu mengurusi Kiran dan Arthur.Atin menoleh kebelakang, dia
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

107. Hidup atau mati

***Tanpa berkata apa pun, Naima meletakkan alat cukur di tangannya ke wastafel. Kemudian mengambil handuk dari leher Helmi dan mengelap wajah pria itu yang masih tersisa cream cukur, lalu membasuh tangannya. Helmi pun terdiam saat Naima tak bersuara. Dia pun melihat wajah wanita yang masih dia cintai itu lekat-lekat. Tak ada ekspresi yang mengejutkan, yang bisa membuat Helmi menyimpulkan sesuatu.“Sudah selesai, Bang. Sini Arthur sama aku, cuci dulu muka, Abang.” Naima langsung mengambil Arthur dari gendongan Helmi, lalu keluar begitu saja dari kamar mandi.Helmi diam terpaku setelah menghela napasnya berat. Terlihat kebingungan dan serba salah. “Kamu terlihat sudah tidak peduli lagi dengan perasaanku.” Lirihnya sangat perlahan. Dengan langkah lemah, lalu keluar dari kamar mandi setelah membersihkan wajahnya.Dia melihat Naima masih berada di dalam kamar. Wanita itu sedang meminumkan Arthur susu dari botol. Helmi mendekat, duduk di samping wanita itu dan memperhatikan Arthur saat sed
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

108. Siksaan

***Di gudang tempat Sherra disekap. Wanita itu sudah berhari menjadi pemuas napsu seorang pria yang sangat kejam. Siang dan malam, tanpa henti, kapan pun pria itu datang ingin memangsanya. "Bangun!" Ramon mencengkeram leher Sherra yang sedang tertidur.Tubuhnya merasa sangat lelah, setelah dihabisi berkali-kali. Sherra dipaksa bangun setelah tidur hanya selama dua jam. Lehernya tercekik saat pria itu membangunkannya.Ramon hanya tampak mengenakan celana jeans dan bertelanjang dada. Terlihat bulu-bulu halus bertebaran di dadanya. "Layani aku!" Teriaknya sangat keras.Mata Sherra terbelalak akibat cengkraman tangan kekar Ramon di lehernya. Dia kesulitan untuk bernapas. Meski tngannya berusaha menahan cengkraman tangan Ramon yang kasar. Tubuhnya yang lemah akan disiksa lagi oleh pria bajingan itu. "Bagus, kau bangun juga!"Napasnya naik turun setelah perlawanannya berhasil, Ramon melonggarkan cengkramannya. Pria itu sepertinya terlihat tidak baik-baik saja, dia dipenuhi oleh amarah ya
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

109. Mati terlalu mudah

***Pukul 01.00 dini hari, di area gudang tempat Sherra disekap. Tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras, seperti ada benda menabrak sesuatu yang keras. Sherra yang berada di dalam kamar, terbangun karena terkejut. Entah keributan apa yang terjadi di luar sana. Tiba-tiba ada seseorang yang menerobos masuk. Sherra berteriak, seorang pria dengan pakaian serba hitam berdiri di hadapannya.Pria itu berdiri tanpa melakukan apa pun. Dia terus menatap pada Sherra yang telah ketakutan. Mata wanita itu melihat pada pintu yang terbuka lebar. Dia pun mengambil kesempatan untuk kabur. Namun, ketika dia berada tepat di depan pintu, satu orang pria lain, menyergap dirinya. Mulut Sherra dibekap dengan tangan kekar pria itu. "Ermmm … ermmm …." Sherra terbelalak, meronta minta dilepaskan. Sesaat kemudian, tubuhnya tiba-tiba diangkat, dia terus berteriak dan meronta. Sherra dibawa pergi dari pintu belakang. Menuju ke sebuah mobil yang telah menunggu mereka. Kemudian dia dilemparkan masuk kedalam
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

110. Gilirannya dipenjara

***Dini hari itu, setelah Sherra ditemukan di pinggiran sungai, kehebohan tiba-tiba terjadi di rumah sakit. Wanita itu dibawa tanpa identitas, pihak rumah sakit tak tau harus menghubungi keluarganya kemana. Warga yang membawa wanita itu pun tak tau apa-apa. Rumah sakit pun memutuskan untuk melaporkan ke kantor polisi. Karena mereka menduga pasien itu merupakan korban sebuah tindakan kejahatan.Pihak kepolisian segera turun tangan dan mengusut kasus ini. Wanita itu terbaring lemah di ranjang dengan selang infus, oksigen serta alat pendeteksi detak jantung yang menempel di tubuhnya. Hingga pagi harinya, Bawahan Bara datang dan mengatakan bahwa dia adalah orang yang mereka cari. Sehingga berita itu langsung mereka sampaikan ke atasan mereka. Banyak sekali bekas luka di pergelangan tangan Sherra, sekujur tubuhnya juga dipenuhi luka. Hal itu pun menjadi perbincangan para perawat. Meraka sangat prihatin melihat kondisi wanita itu. "Maya … kira-kira kenapa tubuh pasien wanita di kamar itu
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status