Semua Bab Kembali bersama Putri yang Kau Buang: Bab 61 - Bab 70

193 Bab

BAB 61: Membujuk Leary

“Selama anakmu ada di sana, aku akan berusaha mencari uang untuk menggantikan kerugianmu!” Olivia membuang mukanya seketika, wanita itu masih sangat jengkel dan marah karena kelalaian Willis, Olivia kehilangan banyak uang yang dia rencanakan untuk bisa membuat Leary sekolah. Kesialan Olivia benar-benar tidak berakhir. Olivia tahu jika tidak ada gunanya terus marah, tapi apa tanggung jawab Willis sebanding dengan semua senjata dan uang Olivia yang hilang? Olivia tidak bisa membiarkan Leary terus menerus berada di rumah dan menyaksikan dirinya sakit. Akhir-akir ini dada Olivia semakin sakit tidak terkendali. Akhir-akhir ini juga Leary menjadi murung karena khawatir melihatnya sakit. Olivia tidak ingin Leary semakin bersedih melihat kondisinya yang semakin memburuk sepanjang waktu. Olivia ingin jika Leary berhenti memikirkannya dengan diberi banyak kesibukan. Leary tidak boleh melihat semua rasa sakit yang diderita tubuhnya, dia harus terus melangkah jauh tanpa kesedihan meski bila
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-14
Baca selengkapnya

BAB 62: Mulai Bekerja

“Apakah di sana aku akan mendapatkan uang?” bisik Leary bertanya. Olivia sempat dibuat terdiam, dengan penuh kehati-hatian wanita itu menjawab, “Kenapa kau menanyakan uang Nak?” Wajah Leary kembali terangkat, anak itu menatap lekat Olivia dengan tangan terkepal kuat di atas meja. “Jika aku mendapatkan uang, aku ingin membelikan obat untuk Ibu, agar Ibu bisa sembuh. Aku ingin kita pergi berkuda lagi, aku senang bermain bersama Ibu.” Olivia tercekat kaget, bibirnya menekan kuat menahan desakan air mata kesedihannya mendengar jawaban Leary yang penuh kebijaksanaan. “Nak, sudah pernah bilang padamu jika ibu masih memiliki cukup uang, ibu menawarkanmu berada di toko bibi Willis karena di sana ada banyak buku dongeng yang bagus dan taman bermain, di sana kau tidak akan kesepian.” “Tapi Ibu akan kesepian jika kutinggal sendiri,” jawab Leary lagi masih tidak berpikir egois dan mendahulukan keadaan Olivia. Mata Olivia bergetar kian panas, ucapan Leary sangat menghangatkan hatinya dan mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-15
Baca selengkapnya

BAB 63: Menahan Diri

Tetesan darah segar terjatuh menodai kertas dan bergabung dengan tinta balpoin yang merangkai beberapa patah kata. Olivia menegakan kepalanya dan menutup hidungnya dengan cepat, kepalanya berdenyut sakit dan pandangannya sedikit mengabur. Suara napas Olivia mulai terdengar. Dokter mengatakan jika masalah Olivia ada pada satu paru-parunya yang tidak befungsi lagi, namun semenjak mendapatkan obat pelumpuhan dari Oxfo, Olivia merasakan ada sesuatu yang pada tubuhnya. Olivia curiga jika Oxfo mencoba memasukan zat yang mempercepat kematiannya setelah mendapatkan informasi dari Olivia. Dia semakin lemah dan mudah sakit, Olivia terus menerus membutuhkan obat untuk bertahan dan beberapa inhaler yang membantu pernapasannya dalam beberapa saat. Dengan tangan yang gemetar Olivia memutar kursi rodanya agar bisa pergi ke dapur dan membersihkan wajahnya yang dihiasi darah. Sepanjang hari ini Olivia tidak berhenti memikirkan Leary sambil menulis beberapa catatan penting yang harus dia berikan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-16
Baca selengkapnya

BAB 64: Kesalahan di Hari Pertama

Gigitan demi gigitan kentang mulai masuk ke dalam mulut, rasa bosan membuat Leary ingin mencoba ke taman bermain, tapi rasa takut yang lebih besar membuat Leary harus menahan diri dan menunggu Willis pulang. Beruntung saja Willis yang sudah pergi telah kembali, wanita itu terlihat tersenyum lebar penuh kesenangan karena baru selesai di ajak jalan-jalan oleh seorang laki-laki. “Bagaimana dengan tokoku?” tanya Willis. Leary terperanjat. “Ada seseorang yang mengambil buku pesanannya, namanya nyonya Lesley, buku yang di ambil panduan musik opera.” Kening Willis mengerut samar, mencoba mengingat apakah ada seseorang yang memesan buku musik opera bernama Lesley. Mata Willis mulai menyipit curiga, dia tahu siapa Lesley, wanita yang penah bertengkar dengannya karena suami Lesley tidur dengan Willis. Tapi, Lesley tidak pernah memesan buku, jangankan untuk bicara, untuk saling melihat saja mereka sudah saling membenci. Tapi benar, Lesley datang ke tokonya? “Apa aku salah dengar?” tanya W
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-16
Baca selengkapnya

BAB 65: Hadiah untuk Leary

Selesai mandi dan berpakaian, dengan cepat Leary segera duduk di meja makan dan menikmati makan malamnya bersama Olivia sambil bercakap santai, membicarakan musim dingin yang sudah dekat. Olivia berjanji akan membawa Leary berkeliling kota London dan membawanya melihat menara bigben setelah Leary pintar membaca dan berhitung. Langit sore sudah mulai hilang berganti malam, mala mini bulan terlihat muncul bersama dengan bintang-bintang yang bertebaran. Rasa kenyang membuat Leary duduk santai di kursinya, anak itu memperhatikan kue kering kesukaannya ada di atas meja dengan berbagai makanan lezat lainnya yang masih banyak belum dimakan. Sudah sangat lama Leary tidak memakan makan enak lagi, dia sampai bertanya-tanya di dalam hatinya, bagaimana caranya ibunya mendapatkan semua makanan lezat ini padahal dia sedang sakit? Kini Leary tengah menunggu Olivia yang pergi ke sudut ruangan tengah untuk mengambil hadiah yang sudah dia janjikan kepada putrinya. Tidak berapa lama akhirnya Olivi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-17
Baca selengkapnya

BAB 66: Sakit

Olivia sudah berusaha sebisa mungkin menyelesaikan laporan terakhirnya untuk dikirimkan kepada Oxfo setelah dua bulan lebih lamanya dia mengirimkan sedikit demi sedikit informasi. Suara batuk Olivia terdengar berat, Olivia berhenti menulis di kertas khusus yang dikirim, dengan sisa-sisa tenganya dia menggulung semua kertas yang telah dia tulis dan memasukannya ke dalam sebuah kotak. Suara Olivia kasar tersenggal, Olivia masih tidak berhenti batuk, wanita itu mulai menutup mulutnya yang kini kembali mengeluarkan darah, keringat dingin mulai membasahi Olivia, pandangannya berkunang-kunang, wanita itu terlihat kesulitan untuk berpindah duduk ke kursi rodanya karena keadaan tubuhnya yang semakin lemah. Olivia harus mengambil obat dan meminta bantuan, dia tidak boleh terjatuh pingsan dan ditemukan oleh Leary. Tubuh Olivia gemetar, dia merintih mencoba memutar kursi roda yang didudukinya agar bergerak ke kamar, rasa sakit di dada tidak mampu diredakan hanya dengan tekanan dan usapan s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-17
Baca selengkapnya

BAB 67: Kekhawatiran

“Ibu.. apa yang harus aku lakukan? Ibu mau minum obat?” tanya Leary mengusap dada Olivia karena sejak tadi Olivia gemetar merasakan sakit dan sesak di dada. Olivia menggeleng tanpa suara. “Kita harus pergi ke dokter, kenapa Ibu tidak pernah mau pergi ke dokter? Aku akan mendorong kursi roda Ibu sampai ke klinik.” “Besok ibu akan sembuh, jangan khawatir,” jawab Olivia seraya menggenggam tangan kecil Leary di dadanya. “Terima kasih,” ucapnya lagi nyaris tidak terdengar. Leary menarik napasnya dalam-dalam, anak itu mengusap kening Olivia untuk merasakan suhu tubuhhnya yang kini sedikit menurun setelah setengah jam mendapatkan kompresan. Perlahan Olivia kembali tertidur, sementara Leary masih terjaga dan hanya duduk memperhatikan ibunya dengan lekat. Wajah cantik Olivia sudah berubah, dia tinggal kulit dan tulang, suaranya semakin hari semakin dalam, dia lebih banyak duduk di kursi roda. Leary takut.. Dia takut ibunya masih lama sembuh. Leary menatap ke sekitar dengan sendu, mata
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-18
Baca selengkapnya

BAB 68: Hujan

Terlalu banyak melakukan pekerjaan di rumah pada akhirnya Leary terlambat datang ke toko, kedatangannya langsung disambut cemberutan marah Willis yang kini berdiri bersedekap di depan pintu. Willis kesal karena dia tidak memiliki kunci cadangan toko sehingga dia harus menunggu lama kedatangan Leary. “Kau kemana saja? Aku baru dua hari memberimu kunci, tapi kau sudah berani datang terlambat setengah jam.” Leary mengusap peluh keringat di keningnya, dia sudah cukup berlari untuk ke toko, namun karena harus mendorong sepeda, dia menjadi terlambat, seharian kemarin Leary sudah belajar mengendarai sepeda dengan Lohan, tetapi dia masih belum lancar memakainya. “Maaf Bibi, saya harus membantu ibu karena kembali sakit.” Kening Willis mengerut samar, sudah lebih dari satu minggu dia tidak menemui Olivia, jadi dia tidak tahu keadaan Olivia sekarang seperti apa. “Ibumu bisa bangun?” Leary menggeleng pelan, anak itu menyembunyikan kesedihan di matanya teringat jika sebelum dia berangkat per
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-18
Baca selengkapnya

BAB 69: Tamu yang Datang

“Paman pasti marah dan kecewa kepadaku,” bisik Leary di antara suara hujan yang turun. Leary kecewa kepada dirinya sendiri karena dia tidak bisa menjaga hadiah pemberian ibunya, dia juga tidak bisa menjaga barang milik Lohan yang selama ini selalu bersikap baik kepadanya. Leary menghembuskan napasnya dengan berat, dia sudah lelah seharian ini di toko Willis karena harus belajar dan merapikan semua buku baru, Leary sangat ingin pulang ke rumah dan makan susu hangat, tapi entah mengapa semakin hari dia mengharapkan sesuatu yang sederhana, semuanya menjadi semakin sulit. “Sepatuku ke mana?” tanya Leary dengan satu kaki kanan terangkat. “Makananku!” Leary terperanjat, anak itu melepaskan jas hujannya dan berlari di selokan, berlari mengambil satu sepatunya yang terlepas kini hanyut bersama dengan kantong makanan pemberian Willis. Kondisi air yang mengalir cukup deras membuat Leary terseok-seok berusaha menjangkau sepatu dan kantong makanannya. Leary hanya berhasil menyelamatkan kant
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-19
Baca selengkapnya

BAB 70: Harapan Semu

“Ada apa?” tanya Olivia pada Mesyan. Mesyan menutup pintu rumah Olivia dengan rapat, pria itu memberi isyarat jika dia akan menceritakannya sambil duduk dan tidak berisik. Mesyan melepaskan tudung pakaiannya, pria itu beberapa kali kedapatan tengah mengatur napas seperti sedang mempersiapkna suatu hal yang sulit untuk diungkapkan. Tatapan tajam Mesyan bergerak menelisik, pria itu terlihat terkejut karena kini Olivia sudah sangat berbeda dengan Olivia yang dia temui terakhir kali di malam itu. “Mesyan,” panggil Olivia menyentak keterdiaman Mesyan. Mesyan membuang napasnya dengan berat. “Aish koma setelah mendapat serangan dalam perjalanan ke Neydish, surat yang kau buat telah direbut dan diteliti oleh Thomas dan Jason Giedon. Karena hal itulah aku datang padamu malam ini.” Pupil mata Olivia bergetar, wanita itu tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya mendengar kabar jika Aish yang beberapa hari lalu terlibat percakapan kini keadaanya sangat memprihatinkan. “Apa semua yang ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
20
DMCA.com Protection Status