All Chapters of Kembali bersama Putri yang Kau Buang: Chapter 81 - Chapter 90

193 Chapters

BAB 5: Tidak diterima

“Nona, ayo bangun. Anda harus segera bersiap-siap.” Dengan patuh Leary bangkit dan membiarkan Burka mengurusnya meski bantuan Burka sedikit membuat Leary tidak nyaman karena satu tahun terakhir ini dia sudah bisa mandi sendiri, namun karena kondisi tempat yang berbeda dan suasana hati Leary tengah tidak baik-baik saja, untuk malam ini saja dia membiarkan seseorang mengurusnya. Burka sendiri terlihat sangat teliti saat sedang mendandani Leary, tidak sulit untuknya menangani Leary karena sejak masuk ke dalam kamar, gadis kecil itu hanya diam saja. Begitu sudah selesai, Burka membawa Leary berdiri di depan cermin agar gadis kecil itu melihat penampilannya sendiri yang saat ini begitu jauh berbeda dengan penampilannya saat datang ke rumah. “Besok saya akan membeli pakaian untuk Anda, untuk malam ini Anda mengenakan pakaian nona Ellis, semoga Anda tidak marah.” Leary memperhatikan gaun putih bercorak merah muda yang kini dia kenakan, mungkin ini untuk pertama kalinya Leary mengenakan
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more

BAB 6: Keluarga Benvolio

Seorang pria berjubah hitam berjalan di sebuah lorong rumah, pria itu berpenampilan rapi dengan pembawaan yang tenang, rambutnya hitam legam, memiliki sepasang mata yang tajam, setiap garis tulang di wajahnya terpahat sempurna di tunjang dengan tubuh yang tinggi tegap. Di belakang pria itu terdapat dua orang pengikutinya, keduanya berpakaian seperti seorang eksekutif, namun siapa sangka di balik pakaian indah dan penampilan menarik mereka, mereka adalah sekelompok mafia yang sangat terkenal berkuasa di London hingga wilayah kota Bristol. Chaning Benvolio, dia adalah sang peminpin kelompok itu. Segala sesuatu yang berhubungan dengan perdagangan pasar gelap, obat-obatan terlarang, jasa pembunuhan dan pencarian orang, dia yang menangani semuanya. Chaning adalah pria berdarah dingin di balik sikap tenang dan elegantnya, dia tidak pernah ragu untuk menyingkirkan siapapun yang menghalangi jalannya. Dalam bertransaksi, Chaning menghargai kejujuran dan loyalitas, namun dia tidak akan perna
last updateLast Updated : 2023-05-27
Read more

BAB 7: Sisi Egois

“Kau kenapa Ellis?” Petri bersedekap memperhatikan Ellis yang sejak tadi duduk berdiam diri sambil merenung terlihat sedih, biasanya Ellis akan berceloteh tidak berhenti berbicara, bahkan jika itu sebuah pembicaraan omong kosong. Ellis menautkan kedua tangannya dan tertunduk. “Aku takut,” jawab Ellis dengan napas tersenggal. Petri bergeser mendekat, dia meraih wajah Ellis dan mengangkatnya. Ellis menangis dengan bibir gemetar membentuk lengkungan ke bawah. Ellis adalah gadis yang lemah dan juga berhati lembut, dia sangat mudah tersenyum dan juga sangat mudah menangis bila merasa sedih. Jika Ellis gelisah sejak tadi, itu artinya masalah yang dia hadapi lebih berat. “Ada apa? Apa yang kau takutkan?” Petri bertanya sambil mengusap air mata Ellis. “Aku bukan anak kandung ayah dan bukan adik kandung Kakak. Sekarang adik Kakak yang sebenarnya sudah kembali, aku pasti akan di lupakan,” Ellis terisak menceritakan kekhawatirannya. “Ellis, apa tadi kau tidak dengar apa yang sudah aku kata
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more

BAB 8: Sekolah Baru Ferez

“Mulai sekarang kau harus menahan dirimu dan bersikaplah dengan baik karena kau sedang berada dalam lingkungan sekolah, mengontrol diri itu sangat penting,” nasihat Chaning yang kini duduk di samping Ferez. “Aku tahu,” jawab Ferez singkat. Chaning melihat ke sisi, memperhatikan jalanan yang di lewatinya, di belakangnya ada sebuah mobil yang selalu mengikutinya untuk pengawalan seperti biasa. “Untuk satu minggu ini aku akan menunggumu di sekitar sekolah, saat pulang kau datang ke taman, aku akan menunggu di sana.” “Tidak perlu.” “Suka tidak suka, ini harus di lakukan,” tegas Chaning tidak mau di bantah, Chaning harus memastikan sendiri jika Ferez melewati harinya dengan baik dan tidak membuat masalah lagi. Ferez langsung bersedekap dan mendengus kesal karena tidak nyaman di perhatikan Chaning. “Kau tidak membawa senjata tajam kan?” Tanya Chaning lagi karena kini mereka sudah berada di depan sekolah baru Ferez, Chaning harus memastikan bahwa puteranya sudah benar-benar bersih dan
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

BAB 9: Sebuah Izin

Darrel terduduk di tempat kerjanya tengah membaca satu persatu surat yang di terima, kesibukan selalu harus dia hadapi setiap harinya tanpa henti. Darrel tidak beristirahat meski terkadang kini dia sering sakit karena usianya. Petri masih sangat muda, Darrel harus menunggunya tumbuh dewasa, setidaknya sepuluh tahun lagi agar Petri bisa menerima semua tanggung jawab pekerjaannya. Suara ketukan di pintu terdengar beberapa kali, Darrel mengangkat wajahnya dan melihat ke arah pintu. “Masuk,” perintahnya dengan suara yang sedikit serak karena lelah. Pintu di depan Darrel terbuka perlahan, pria itu langsung melihat kehadiran Leary yang kini membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan kerjanya. Dengan sesak Darrel menarik napasnya dalam-dalam. Lagi dan lagi Darrel harus melihat wajah Leary yang terus menerus berada di sekitarnya selama satu minggu ini. Leary terlalu mirip dengan Olivia, bahkan meski Leary memiliki warna mata yang sama seperti Darrel, namun tatapan cerah penuh ketulusan dan
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more

BAB 10: Permusuhan

“Nona, Anda terlihat sangat begitu senang,” komentar Burka sedikit menggoda, sejak Leary masuk ke dalam rumah beberapa hari yang lalu, ini untuk pertama kalinya Burka melihat Leary tersenyum begitu lebar, wajah cantiknya dengan kulit seperti porselen itu kini bersemu bahagia. “Aku memang sedang sangat senang Burka, sekarang tuan Darrel mengizinkanku memanggilnya ayah, sepertinya tuan Darrel sedikit menyukaiku,” cerita Leary dengan menggebu penuh dengan kebahagiaan. Burka yang semula tersenyum langsung merenung penuh penilaian, Burka tidak mengerti jika ternyata hal sekecil dan sesederhana ini begitu membuat Leary sangat bahagia. Betapa polos dan sederhananya Leary *** Ferez duduk di bangku kayu dengan sebuah buku di tangannya, angin sejuk dan suara dedaunan yang bergerak di sekitarnya membuat Ferez merasa tenang. Membaca buku ternyata lebih baik daripada harus menghabiskan waktunya dengan orang-orang aneh di sekitarnya. Beberapa hari menjalani kehidupan di sekolah barunya membua
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more

BAB 11: Aku tidak Melakukannya

“Bonekaku robek!” Leary mengerjap bingung karena dia ingat betul tidak merobeknya apalagi boneka mahal Ellis mustahil mudah robek karena terbuat dari bahan bagus. “Tadi saya mengambil dengan hati-hati, tidak merobeknya, saya berani bersumpah,” jawab Leary mulai panik. “Itu boneka baru yang dibeli satu minggu lalu, tidak mungkin robek jika kau mengambilnya hati-hati, tadi boneka itu baik-baik saja,” ucap Ellis lagi terdengar memojokan. “Ada apa ini?” suara Petri terdengar, dia datang karena mendengarkan teriakan dan tangisan Ellis. Melihat kedatangan Petri, Ellis langsung tertunduk dan kembali menunjukan boneka yang masih di pegang oleh Leary. “Leary merobek bonekaku,” ungkap Ellis dengan tatapan terintimidasi seakan dia takut dengan Leary. Wajah Leary memucat, gadis kecil itu terpaku kaget karena Ellis menuduhnya begitu saja, padahal Leary hanya berniat membantu Ellis agar berhenti menangis. Pandangan Petri langsung tertuju pada boneka yang Leary pegang, boneka itu basah dan ro
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more

BAB 12: Mereka Pergi

Waktu jam makan makan malam sudah tiba, Leary sudah keluar, namun anak itu terlihat bimbang dan takut untuk bergabung makan malam bersama. Meski Leary tidak merasa salah atas kejadian tadi siang, namun dia tidak dapat menyembunyikan rasa takutnya dari Petri yang dengan begitu mudahnya menamparnya. Seumur hidup untuk pertama kalinya Leary mendapatkan tamparan, bahkan bibi Willis yang selama ini sering Leary anggap jahat, tidak pernah sekalipun dia memukul dan mencubit Leary. Dengan bimbang Leary berjalan melewati lorong, tempat kamar Leary berada sangat jauh dan memiliki bangunan yang berbeda dari kamar Petri maupun Ellis. Meski mereka tinggal di satu tanah dan perumahan, nyatanya Leary tinggal di bangunan terpisah, lebih tepatnya tinggal di belakang rumah utama yang di tempati Darrel, Ellis dan juga Petri. Leary melihat ke sekitar dan menyadari bahwa para pekerja tidak terlihat, begitu pula dengan Burka yang sudah pergi dan akan kembali besok. Begitu sudah berada di depan pintu ru
last updateLast Updated : 2023-06-01
Read more

BAB 13: Keluar

Menghabiskan satu roti isi membuat Leary merasa sangat puas, ketidak ada’anya para pelayan dan pekerja lainnya membuat Leary merasa bebas berlari berkeliaran di sekitar rumah yang luas, memperhatikan setiap bunga dan tanaman lainnya yang tumbuh terawat terlihat indah di bawah cahaya lampu-lampu taman yang menyala. Dengan langkah lebar Leary berlari melewati jalanan setapak yang terlihat sudah cukup lama tidak terpakai. Jalanan setapak itu akhirnya mengantarkan Leary pada ujung sisi halaman rumah. Kepala Leary mendongkak, melihat pagar rumput yang berdiri menjulang, sementara di sisinya ada pintu pagar kayu yang sudah tua. Rasa penasaran membuat Leary memutuskan menarik pintu kayu itu. Leary tercekat kaget, matanya terbelalak, seketika Leary menutup mulutnya. Bola mata Leary berbinar melihat sungai Thames yang langsung terlihat dan hanya terhalang satu rumah. Rupanya, belakang rumah keluarga McCwin lansung berhadapan dengan sungai Thames. Leary menelan salivanya dengan kesulitan,
last updateLast Updated : 2023-06-02
Read more

BAB 14: Pertemuan Leary dan Ferez

Napas Leary tersenggal-senggal karena takut, kakinya terus bergerak berlari hingga membuat dia tidak sadar bahwa satu sepatunya terlepas. Dari kejauhan Leary melihat seseorang yang berjalan kearanya, semakin Leary bergerak cepat berlari, dapat Leary lihat orang itu masih muda sepertinya. Begitu sudah berada di jangkauannya, refleks Leary langsung menangkap tangan anak pria itu dan menariknya dengan keras. Ferez tersentak kaget karena seorang gadis kecil tiba-tiba saja menarik tangannya dan mengajaknya berlari. Anehya Ferez ikut berlari karena genggaman kuat Leary di tangannya terus menariknya. Leary melihat ke belakang, pandangannya bertemu dengan Ferez yang kebingungan dengan tindakannya. “Jangan ke sana, di sana ada orang-orang jahat, ayo berlari, nanti mereka melukaimu,” ajak Leary hampir dengan teriakan. “Tunggu dulu, tapi ak,” Ferez tidak dapat melanjutkan ucapannya karena tiba-tiba Leary mendorongnya ke sudut tembok dan memeluknya dengan erat, tubuh kecil rapuhnya gemetar h
last updateLast Updated : 2023-06-02
Read more
PREV
1
...
7891011
...
20
DMCA.com Protection Status