“Dia temanku, Ayah jangan mencoba-coba mengganggunya atau Ayah akan tahu akibatnya,” ancam Ferez dengan serius. Kekagetan di wajah Chaning berubah, pria itu menyeringai geli begitu tahu benang merahnya seperti apa. “Jangan menuduhku, aku juga mengenal bocah ini.” “Benar itu Leary?” tanya Ferez. Leary yang sejak tadi diam menengadahkan kepalanya, melihat Chaning dan Ferez bergantian dengan mata berbinar langsung mengangguk dan tersenyum. “Bagaimana bisa?” Ferez tidk percaya. “Paman baik, ma-maksudku, Chaning, dia memberikan aku Ice cream dan uang. Kami berteman,” jawab Leary. Ferez mendengus tidak percaya, ayahnya yang anti perempuan tiba-tiba saja dekat dengan Leary. Ini mustahil terjadi. Ferez mengalihkan perhatiannya pada Leary begitu merasakan tarikan kecil tangan Leary pada ujung pakaiannya. “Ferez tidak sibuk?” “Ada apa?” “Ikut denganku, bantu aku.” Leary melompat turun dari kursi, sekilas dia melihat Chaning. “Paman baik, terima kasih atas minumannya. Sampai jumpa,” pam
Last Updated : 2023-06-14 Read more