“Siap, saya tidak tahu, Yang Mulia. Mungkin ajakan Brigjen J untuk memberikan surprise hanyalah alibi agar beliau bisa melancarkan aksinya untuk melecehkanku,” jawab Danny, berusaha tenang.“Sial!” geram George. “Mau sampai kapan kau terus berbohong, Danny?” “Senjata siapa yang kau gunakan untuk menembak?” “Siap, senjata saya sendiri, Yang Mulia. Namun setelah saya menemukan senjata milik beliau, saya menukarnya.”“Apa kau memang selalu membawa senjata kemana pun kau pergi?” “Siap, kadang-kadang, Yang mulia. Saat itu saya hanya khawatir di perjalanan karena hari sudah terlalu larut.”Hakim mengangguk, mendengar pernyataan Danny walau hal itu masih tak dapat diterima oleh George.Keterbatasan bukti CCTV membuat George kesulitan untuk membuktikan bahwa pernyataan Danny palsu atau benar adanya. Pasalnya, CCTV yang dimiliki George hanya dapat menampilkan gambar, tanpa adanya suara. Jadi baik dia beserta pihak pengadilan tak dapat mengetahui dengan pasti apa yang dibicarakan oleh Danny
Read more