Semua Bab Gairah Liar Atasanku : Bab 341 - Bab 350

360 Bab

Ghibah Para Istri

Di suatu malam Aaron dan Arini datang ke rumah Arion, mereka yang habis jalan-jalan mampir untuk memberikan hadiah kepada Aurora. "Repot sekali Kak," kata Arion. "Enggak sama sekali untuk keponakan tercinta," sahut Aron. Sebenarnya Aron dan Arini habis dari mall untuk membelikan keperluan Arsen, kebetulan mereka melihat baju-baju cantik sehingga mereka teringat akan Aurora. Lama tidak mengobrol santai seperti membuat mereka lupa dengan waktu, untung besok hari libur jadi meskipun pulang malam mereka bisa bangun siang. "Bagaimana kalau Arsen dan Aurora kita jodohkan dari sekarang." Semua terperangah dengan ide Aron, baru saja tiga bulan main dijodohkan. "kamu ini apa-apaan sih Kak, anak masih bayi sudah dijodohkan," protes Arion. Aurora begitu cantik jadi Aron sangat sayang jika kecantikan keponakannya oleh orang lain. "Ini tuh nggak zamannya Siti Nurbaya Mas yang main jodoh-jodohan, jamannya sudah modern. Biarlah mereka dewasa jika memang ada benih-benih cinta diantara mereka
Baca selengkapnya

Aneh!

Hubungan Arini dan Kania kini semakin dekat, Arini dan Kania yang hanya seorang ibu rumah tangga, lebih sering bertemu dibanding dengan Dania yang merupakan mahasiswi. Kania yang tidak boleh bekerja merasa bosan di rumah sehingga dia sering datang ke rumah Arini untuk bertanya terkait kehamilan. Arini menjelaskan semua pada Kania, dan untuk masa-masa mendekati kelahiran disarankan sering berhubungan badan karena bisa mempercepat proses pembukaan. "Kamu dulu melahirkan secara normal apa sesar?" tanya Kania. "Sesar Kania," jawab Arini. Awalnya Kania juga ingin melahirkan secara sesar tapi setelah mendapatkan cerita Arini dia berubah pikiran. "Pilihlah cara yang berbaik menurut kamu Kania, baik sesar maupun normal memiliki resiko sendiri-sendiri." Kania mengangguk, tak terasa hari semakin larut, dia memutuskan untuk pulang karena Jimmy sebentar lagi akan datang. Malam itu di kediaman Andika, Dania nampak kesal pada sang bayi karena sedari tadi dia tidak mau disusui padahal kata b
Baca selengkapnya

Ada Apa Dengan Aurora

Dania menghela nafas, kelihatannya berbicara dengan Arion tidak menghasilkan apa-apa, mungkin dia adalah seorang ayah jadi tidak peka. 'Kelihatannya aku yang harus bertindak sendiri' Dania diam-diam mengawasi baby sitternya, tapi karena dia harus kuliah maka dia meminta Rea untuk mengawasi Amira. Sama seperti Arion Rea juga tidak begitu menggubris ucapan Dania tapi dia juga menemukan kejanggalan, setiap Dania menangis dia segera membawa bayi kecil itu masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu. Sore harinya setelah Dania pulang dari kampus, Rea menceritakan semua yang dia lihat dan mereka berdua yakin jika ada yang tidak beres dengan baby sitternya. "Apa kita pecat saja dia." Tanpa babibu lagi Rea menyarankan pemecatan Amira. Dania yang masih memiliki perasaan menenangkan mama mertuanya, rasanya kurang baik jika memecat orang tanpa adanya bukti kesalahan. Malam ini Dania membawa Aurora tidur bersamanya, bayi mungil nan cantik itu menangis karena mungkin haus atau lapar namun lagi-l
Baca selengkapnya

Mengaku

Awal mendapatkan aduan dari sang istri Arion merasa kalau apa yang dilakukan Amira dan sesuatu yang wajar. Menurutnya baby sitter adalah ibu kedua bagi seorang bayi sehingga wajar saja kalau bayi lebih dekat dengan pengasuhnya. Namun melihat sendiri sikap sang buah hatinya akhirnya membuat ayah muda ini curiga sehingga dia memutuskan untuk memasang CCTV di kamar buah hatinya tercinta. Setelah urusan pentingnya selesai, Arion meminta izin kepada Aron untuk pulang cepat karena ada urusan di rumah yang harus segera dia selesaikan. "Kamu kan CEO nya sekarang, ngapain ijin sama aku," sahut Aron. "Hanya formalitas saja, tetap kamu yang memimpin kak," timpal Arion. Meskipun dia CEO-nya tapi tetap Aron lah yang menjadi pemimpin karena selamanya sang kakak yang pantas menjadi pimpinan perusahaan. Sesampainya di rumah Arion buru-buru ke ruang kerjanya, dia melihat rekaman CCTV di kamar sang buah hati. Soalnya semua terlihat normal namun ketika Aurora menangis terlihat baby sitter tersebu
Baca selengkapnya

Jatuh ke Kolam

"Iya Pak." jawab Dania singkat. Dia tidak ingin drama dengan Rektor, mengingat sang Rektor dari awal tidak menyukainya. Meskipun benci namun Rektor sadar jika memang Dania adalah seorang mahasiswa berprestasi, pengetahuannya di atas rata-rata mahasiswa lainnya. "Aku memang tidak pernah menyukaimu tapi aku sadar dan tahu kalau kamu adalah seorang mahasiswa yang sangat berprestasi oleh karena itu akan memberimu sebuah kenang-kenangan." Rektor tersebut mengeluarkan sebuah pulpen dari dalam laci. "Pulpen ini adalah pemberian dari rektorku terdahulu ketika aku menjadi lulusan terbaik dan kini aku memberikannya padamu." Dania terdiam, dia merasa jika tidak pantas menerima pulpen berharga tersebut. "Terimalah Dania." Pak Rektor meminta Dania untuk menerima bulpen darinya. "Tapi.... Saya tidak pantas menerima bulpen ini Pak, mengingat saya berhenti kuliah," sahut Dania. "Selama aku mengajar dan menjadi Rektor di kampus ini aku belum pernah berjumpa dengan mahasiswa sepertimu, jadi kam
Baca selengkapnya

Ngidam Mangga Masak Pohon

Hari berganti demi hari, usia kandungan Kania kini sudah semakin besar. Sore itu tiba-tiba dia ingin makan mangga, tapi bukan mangga yang dijual di supermarket melainkan mangga yang masak pohon yang ada bekas gigitan kalong. "Dimana mencarinya mangga yang seperti itu." Jimmy merasa frutasi dengan keinginan istrinya. "Ya nggak tau mas pokoknya aku pengen banget makan mangga itu," sahut Kania. Jimmy sangat frustasi dengan keinginan Kania, tapi meskipun begitu dia tetap berusaha menuruti kemauan istrinya. Lagi-lagi asisten lah yang akan memenuhi semua keinginan atasannya, benar saja Jimmy menghubungi Raka untuk mencarikan mangga yang masak di pohon. Mendapatkan mandat seperti itu membuat Raka frustasi juga, bagaimana tidak, mana ada mangga yang masak pohon ketika tidak musimnya apalagi yang sudah dimakan hewan malam yang bernama kalong. Keburu malam Raka berputar-putar mengelilingi kota, bahkan sampai ke pinggiran kota namun tidak ada satu pohon mangga pun yang berbuah. "Bagaimana
Baca selengkapnya

Sakit

Arion berpikir keras, dia sendiri juga tidak tahu bagaimana buah hati mereka bisa tertular penyakit tersebut. "Entah Sayang." Keadaan Aurora yang dibilang cukup serius membuat Dokter harus melakukan pemeriksaan secara intensif oleh karenanya Aurora harus dirawat. Bayi itu nampak lemas di atas brankar, Dania dan Arion tak tega melihat keadaan anak mereka. "Dok, kami tidak bisa menemukan pembuluh darahnya," teriak suster. Dokter segera melihat keadaan bayi kecil lemah itu, tak yakin dengan diagnosis sebelumnya Dokter melakukan pemeriksaan kembali. Fakta baru ditemukan, ternyata Aurora mengalami dehidrasi, mungkin akibat sakit yang dideritanya. "Cari terus, kita harus segera memberikan cairan infus." Berkali-kali tangan bayi kecil tersebut disuntik, untuk menemukan pembuluh darah yang tidak kelihatan sama sekali. Rea dan Andika yang baru datang segera masuk ke ruang gawat darurat untuk melihat keadaan cucunya. "Apa kata Dokter Arion?" Raut wajahnya menggambarkan jelas rasa khawat
Baca selengkapnya

Kritikan Penampilan

Satu tahun telah berlalu, Aurora tumbuh menjadi balita yang sangat cantik, di usianya yang menginjak satu setengah dia sudah bisa menguasai beberapa kata, dia juga sudah bisa menyusun tiga kata setiap berbicara.Arsen tak kalah dengan Aurora, di usianya yang hampir menginjak tiga tahun dia sudah bisa membaca, yang tak kalah penting adalah ketampanannya sang Papa yang menjadi miliknya.Arsen begitu menyayangi Aurora adik sepupunya, tak sering dia tidak mau pulang apabila diajak berkunjung di rumah Aurora.Dania full menjaga Aurora, dia benar-benar tidak menggunakan jasa pengasuh, kesusahan menjaga anak dia tanggung sendiri tanpa melibatkan siapa pun."Kalau kamu capek, kamu bisa menggunakan jasa baby sitter sayang, aku tidak tega melihat kamu mengurus anak kita sendirian." Arion mulai khawatir dengan keadaan Dania yang semakin kurus."Nggak papa Mas, dia kan anak aku sudah jadi kewajibanku untuk merawatnya, lagipula aku masih trauma dengan pengasuh." Senyuman manis dia keluarkan untuk
Baca selengkapnya

Bingung

"Aku perhatikan dari tadi kamu terus saja melamun ada apa tanya?" tanya Aron yang membuat Arion tersentak kaget. Arion menggelengkan kepala lalu dia pura-pura membaca berkas dibawakan oleh Aron. "Terbalik," kata Aron serambi membenarkan berkas yang dibaca terbalik oleh sang adik. Ariel meletakkan berkasnya kemudian ia beranjak dari kursi kebesarannya. "Ceritalah Arion, aku tahu kamu tidak baik-baik saja," minta Aron. Arion nampak menghela nafas dalam-dalam, dia mengalikan pandangannya kepada sang kakak. "Aku bingung kak dengan Dania, aku paham dia menjaga anak kami seorang diri tanpa bantuan pengasuh maupun Mama tapi dia benar-benar tidak menjaga penampilannya, setiap hari dia selalu lusuh dan bau. Aron nampak mengernyitkan alis dia merasa tidak paham dengan apa yang disampaikan oleh Arion adiknya. "Menjaga penampilan bagaimana?" tanya Aron. "Ya setiap hari penampilannya selalu lusuh dan banyak keringat yang menyebankan bau, kalau aku sendiri yang melihatnya ataupun yang menc
Baca selengkapnya

Kerja Sama Diputuskan

"Aku sudah bicara dengannya Mas." Arini melaporkan semua pada sang suami. "Lalu bagaimana sayang?" tanya Aron. Arini tampak menghela nafas dalam-dalam, "Cara berpikiran orang kelas menengah ke bawah dan ke atas itu beda Mas, alasan Dania hanya sayang saja." Meskipun telah menjadi kaya ada beberapa orang yang tidak bisa melupakan asal mereka, termasuk Dania yang merasa sayang membuang pakaiannya yang masih dianggap bagus. "Kenapa sih harus sayang, bukankah dia bisa beli yang baru." Aron kesal dengan jawaban Dania, padahal dia bisa beli baju yang baru. "Bukan masalah bisa beli atau tidak Mas! semua karena kebiasaan," jelas Arini. Aron dapat mengernyitkan alisnya. Memangnya kebiasaan apa yang membuat orang sayang membuang pakaian yang sudah tidak bagus lagi. "Aku pernah berada di posisi seperti itu ketika aku tidak memiliki uang untuk membeli pakaian yang bagus, jadi aku bisa memahami Dania," ungkap Arini. Aron yang tidak pernah berada di posisi seperti itu hanya bisa diam, dia ti
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
313233343536
DMCA.com Protection Status