Home / Pernikahan / Gairah Liar Atasanku / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Gairah Liar Atasanku : Chapter 111 - Chapter 120

360 Chapters

Kedatangan Renata

Entah mengapa akhir-akhir ini Renata memiliki firasat yang nggak enak, dia berusaha mengabaikan firasat aneh yang mengusiknya namun tidak bisa. "Ada apa ya?" gumam Renata. Renata nampak berpikir keras hingga akhirnya dia memutuskan untuk menyusul Dion selain rindu yang menggebu, dia juga merasa khawatir dengan sang suami yang kini jauh disana. Renata rencananya ingin keluar pulau selama tiga hari mengingat dia tidak bisa lama-lama meninggalkan baby Aron. Berhubung pesawatnya berangkat pagi Renata pun ingin memberikan surprise kepada Dion dengan datang ke kantornya, tentu setelah Renata mendapatkan alamat perusahaan Dion dari Andika. "Kamu yakin akan berangkat sendiri," kata Andika yang sedikit mengkhawatirkan Renata. "Iya Mas, memangnya kamu mau menemaniku," sahut Renata dengan tertawa. "Pengen-pengen saja asalkan nanti setelah tiba di sana kamu antar aku kembali ke mari," tukas adiknya dengan tertawa. "Sama aja bohong," ujar Renata. Andika meminta Renata untuk segera masuk ka
Read more

Anita Shock

Selepas kepulangan Dion dan Renata Anita merasa sangat kesal dia mengira kalau Dion dan Renata akan bertengkar setelah dia membuat salah paham dengan mendekatkan diri kepada Dion. Saat resepsionis menghubungi tadi, Anita berpura-pura menunjukan berkas kepada Dion, dia berakting agar bisa dekat-dekat dengan Dion supaya saat Renata masuk bisa melihat kedekatan mereka dan timbul lah salah paham. "Aku kira dengan aku membuatnya cemburu dia dan Pak Dion akan bertengkar tapi keluar ruangan malah bermesraan," gumam Anita dengan meremas kertas yang ada di atas mejanya. Darah di dadanya mulai bergejolak, perasaan aneh telah membuatnya melakukan hal hal yang tidak baik padahal Anita adalah wanita yang cerdas dan smart. Tidak bisa mengolah rasa kagum kepada sesosok Dion kini merubahnya menjadi seseorang yang memiliki keinginan jahat, rasa memiliki pada tempat yang salah benar-benar membuat Anita ingin memiliki seseorang yang telah menjadi milik orang lain. Di sisi lain Renata dan Dion melep
Read more

Marah

Anita terduduk lemas di sofa dia merasa sangat merugi, selama dua hari ini dia ingin membuat Dion terkesan kepadanya dengan membersihkan rumah yang akan ditempati tapi ternyata Dion malah menempati rumah itu dengan keluarga kecilnya."Tahu seperti ini lebih baik aku menyuruh orang," batin Anita.Ekspekatasi Anita benar-benar berantakan, padahal dia sudah merencanakan segala sesuatunya untuk menggait Dion.Melihat Anita yang tiba-tiba terduduk di sofa membuat Dion merasa heran lalu dia bertanya kepada Anita."Kamu kenapa?""Saya tiba-tiba pusing Pak, nungkin karena kelelahan," jawab Anita dengan berbohong.Dion meminta Anita untuk istirahat sejenak dia yang tidak ingin merepotkan, meminta Anita agar menyuruh orang saja untuk membersihkan rumah yang akan ditempatinya."Terlambat pak Dion, semua sudah bersih," batin Anita dengan kesal."Saya rasa tidak perlu Pak, karena semua sudah bersih," sahut Anita.Dion berterima kasih kepada Anita karena sudah rela membersihkan rumah yang akan dia
Read more

Rencana Anita

Renata langsung membalikkan badannya dan berlari menjauh dari Dion, hatinya benar-benar sakit melihat Dion dan Anita. Tak ingin istrinya salah paham Dion langsung mengejar Renata."Sayang tunggu," teriak Dion.Karena Renata tidak mau berhenti maka Dion memperlebar langkah kakinya hingga akhirnya dia bisa menangkap tubuh Renata."Sayang tunggu," kata Dion lalu memeluk istrinya.Renata meronta berusaha melepas pelukan suaminya namun Dion semakin erat memeluknya."Baru tadi lho Mas kamu bilang nggak akan macam-macam tapi buktinya apa, dengan mata kepalaku sendiri kamu merangkulnya," kata Renata.Dion melepas pelukannya lalu menatap Renata dengan lekat, dia sungguh tidak menyangka kalau sang istri menyimpulkan seperti itu."Sayang aku tak seburuk itu, semua ada alasannya jadi tidak mungkin aku merangkul Anita tanpa sebab," jelas Dion.Dengan panjang kali lebar Dion berusaha menjelaskan kepada Renata, jika apa yang dilihatnya nggak seperti yang dikira."Kenapa cara menolongnya seperti itu?
Read more

Senjata Makan Tuan

Renata berusaha menyingkirkan pikiran negatifnya, mungkin Dion meminta OB untuk membuatkannya teh. Tak ingin berlama-lama di kantor dia memutuskan untuk keluar namun saat melintas di sebuah ruangan dia mendapati Anita ngomong sendiri sambil memegangi sebuah obat.Sontak Renata membolakan matanya, segera dia kembali ke ruangan Dion untuk membuang teh yang tersaji di meja kerja suaminya.Saat masuk ke ruangan Dion, Renata sudah mendapati Dion meminum teh tersebut sontak Renata berteriak dan segera mengambil cangkir teh tersebut."Jangan diminum mas," kata Renata."Kenapa?" Tanya Dion."Ada sesuatu di dalam teh kamu mas," jawab Renata.Dion nampak ambigu dengan jawaban Renata tapi Renata juga tidak menjelaskan secara detail apa maksudnya."Sayang kamu kok kesini?" tanya Dion."Iya mas, aku tadi mengantar berkas kamu yang tertinggal," jawab Renata.Renata menatap suaminya yang mulai mengusap tengkuknya, obat yang dimasukkan Anita mulai bereaksi. Tatapan Dion berubah menjadi tatapan ingi
Read more

Diluar Ekspektasi

Dion hanya tersenyum licik melihat Anita yang mulai kepanasan, entah apa yang Dion pikirkan. Dion meminta supir agar mencari hotel terdekat, dia tentu tidak bisa membawa Anita bertemu klien dalam keadaan yang seperti ini. Sesampainya di hotel, Anita tersenyum senang dia mengira Dion ingin menyembuhkan dirinya namun apa yang dilakukan Dion benar-benar diluar dugaan Anita setelah booking hotel Dion meminta supir agar membawa Anita ke kamar bila perlu supirlah yang mendinginkan tubuh Anita. Anita tentu merengek kepada Dion agar tidak meninggalkan dirinya tapi bertemu kliennya jauh lebih penting daripada Anita. "Kamu sendiri yang cari gara-gara dengan memasukkan obat ke dalam minumanku jadi terima lah segala konsekuensinya," kata Dion. "Lagipula bertemu klien jauh lebih penting daripada menemanimu," sambungnya. Dion menepuk pipi Anita dengan keras agar Anita sadar akan perbuatannya. "Sudah bawa dia ke kamar, terserah mau kamu layani atau dimasukkan ke bak mandi atau kamu masukkan ke
Read more

Kembali Ke Ibukota

Waktu berlalu dengan cepat, Oussama dan Vera telah kembali ke tanah air, mereka yang telah mendengar kabar mengenai Anita sangat menyesalkan hal tersebut, sehingga Oussama memutuskan untuk mencari asisten pria yang mana bisa membantunya tanpa kedatangan Dion.Setelah kepulangan Oussama, Dion dan keluarga kecilnya kembali ke ibukota, setelah dari Bandara Dion dan keluarga kecilnya langsung menuju kediaman papanya, selama sebulan di luar pulau Dion sangat merindukan papa tercintanya begitu pula sang papa yang sangat merindukan Dion beserta keluarga kecilnya terlebih cucunya baby Aron."Selamat datang kembali jagoan opa," kata Pak Ferdi sembari menggendong cucu semata wayangnya.Andika dan Rea juga sangat senang akhrinya Dion kembali ke ibu kota setelah sekian hari mereka hanya berkomunikasi lewat telpon."Astaga aku kangen sekali dengan adikku yang jelek ini," kata Dion yang membuat Andika kesal."Baru sampai sudah cari gara-gara maunya apa coba," sahut Andika."Sudah sudah kalian ini,
Read more

Melahirkan

Waktu berlalu dengan cepat tak terasa usia kehamilan Rea sudah menginjak sembilan bulan yang artinya sebentar lagi Rea akan segera melahirkan. Mengetahui istrinya akan segera melahirkan membuat Andika nampak overprotektif dia harus menjadi suami siaga untuk istrinya. "Mas hari kelahiran bayi kita seminggu lagi," kata Rea. "Lebih baik kamu melahirkan secara sesar saja sayang daripada harus mengalami sakitnya orang melahirkan secara normal," saran Andika. Rea nampak tersenyum meskipun melahirkan secara normal terasa sakit tapi dia ingin melahirkan secara normal karena katanya wanita itu tidak akan sempurna sebelum melahirkan secara normal. "Operasi caesar juga sama sakitnya Mas tapi aku tetap memilih melahirkan secara normal," kata Rea dengan mantap. Meskipun Andika menyayangkan pilihan Rea namun dia tetap mendukung apapun yang dipilih istrinya melahirkan secara sesar maupun normal sama saja yang terpenting istri dan anaknya dalam keadaan baik-baik saja. Tak sampai satu minggu Rea
Read more

Baby Arion

Andika menitikkan air mata saat suster mendekatkan bayi mungilnya, tak terasa kini dia telah menjadi seorang ayah yang mana tanggung jawabnya akan semakin besar."Selamat Pak, anak anda lahir dengan sehat dan tampan sekali," kata suster.Andika menggendong bayinya kemudian dia membisikkan sesuatu di telinga anaknya."Sayang lihatlah anak kita, tampan seperti aku," kata Andika sambil mendekatkan bayinya ke Rea yang masih lemas di bed.Rea nampak mengelus pipi bayinya yang menangis, dia sungguh bahagia karena kini dia telah menjadi seorang ibu."Mas aku kini telah menjadi seorang ibu," kata Rea.Andika mengangguk lalu mengecup kening istrinya, dia sangat berterima kasih karena Rea telah memberikannya seorang anak yang sehat dan juga tampan.Setelah dari ruangan persalinan, kini Rea dipindah ke ruang perawatan, pak Ferdi sangat senang karena beliau memiliki dua jagoan."Papa sangat senang karena kalian telah memberikan papa jagoan lagi," kata Pak Ferdi.Tak berselang lama, Dion dan Renat
Read more

Kedatangan Baby Sitter

Tiga hari telah berlalu, keadaan Rea sudah membaik sehingga dia sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter.Rea kini merasakan apa yang dikatakan Renata, memang awal memiliki bayi cukup membuat stres, bagaimana tidak hari pertama Rea keluar dari rumah sakit, dia sendiri yang mengurus baby Arion bergantian dengan Andika sebelum baby sitter mereka datang.Baru saja tidur, Baby Arion sudah menangis tentu hal ini membuat Rea sangat lelah dan mengantuk."Mas, dia kenapa selalu menangis? kenapa nggak tidur seperti kita yang bangun di pagi hari?" tanya Rea.Andika tertawa mendengar pertanyaan dari Rea, namanya saja bayi pasti lapar, pasti pipis dan pup sehingga dia menangis."Sabar ya sayang, namanya juga bayi jadi sebentar-bentar pasti nangis," jawab Andika mencoba menenangkan istrinya.Untung Andika sangat sabar, meski dia keesokan harinya harus bekerja dan kuliah namun Andika tetap ikut bangun ketika anaknya menangis.Rea sungguh tersentuh dengan sikap dewasa Andika sehingga membuatnya tidak
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
36
DMCA.com Protection Status