"Kak istri kamu ini ingin menendang perutku, bolehkah aku menghukumnya?" tanya Andika."Istrimu juga mau menabok kepalaku, menjambak rambutku dan ingin mencubit tanganku, kurasa aku juga harus menghukumnya," sahut Dion.Renata dan Rea saling tatap, mereka sungguh tidak bermaksud menganiaya para suami, apa yang dikatakan hanyalah bentuk empati sesama istri karena kelakuan suami di masa lalu."Mas Dika, mas Dion maafkan kami," kata Renata sambil tersenyum manis."Kamu pikir dengan senyuman palsu itu kekesalan hati kami akan hilang," sahut Andika.Renata menghela nafas, kelihatannya Andika dan Dion tidak akan melepaskan mereka begitu saja jadi mereka hanya bisa pasrah."Baiklah, baiklah biar mas Andika yang menghukum aku kak Dion, Kak Dion fokus saja dengan hukuman Kak Renata," kata Rea.Dion segera mengajak istrinya ke kamar karena kamar adalah tempat eksekusi Renata mengingat hukuman yang akan didapatkan Renata sudah pasti hukuman ranjang."Tau hukuman yang akan kamu dapatkan sayang,"
Baca selengkapnya