Semua Bab DI BALIK MENGHILANGNYA ISTRIKU: Bab 61 - Bab 70

121 Bab

Bermain Harta Karun

"Apa aku harus pindah tidur disebelahmu?" ucapnya genit."Apa?" Aku terkejut, lantas membalikkan badan."Aku harus tidur disini, Mas.. disana bocor!" Elena langsung berbaring disebelahku lalu menarik selimut sehingga kami satu selimut berdua. Ranjang ini juga lumayan sempit karena ukurannya yang hanya empat kaki. Pas-pasan sekali untuk saling berbaring tanpa bisa berguling ke kanan atau ke kiri."Bocor apanya?" Aku masih setengah duduk melihat tingkah istriku.Dia tidak menggubris, matanya langsung terpejam."Aku harus tidur seperti ini, agar lebih nyaman..." Elena terus bergerak lalu memelukku, dia menjadikan lenganku sebagai bantalnya."Tapi ini single bed," ucapku."Bahkan lebih luas dari yang ku kira," sahutnya sambil terpejam dan terus memelukku erat.Aku hanya bisa terdiam. Sama sekali tak berkutik. Kupandangai wajah Elena.Katanya cinta membutakan orang, apakah pernikahan ini membuat matanya terbuka lagi? Apakah ini arti dari pernikahan? Seharusnya aku mempercayaimu, Elena.Ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-27
Baca selengkapnya

Minum Anggur Beracun

"Ini kan anggur merah yang kita minum saat kamu melamarku, dan membuat janji dengan setetes dari anggurnya, iya kan?" Elena tertawa kecil, mungkin merasa bangga telah menemukan benda yang dia anggap harta karun ini.Seketika tubuhku yang tadi menegang menjadi lemas, lega. Aku pun ikut tersenyum kecut. Syukurlah, berarti dia memang tidak mengingat hal lain selain itu. Dan memang ingatannya hanya saat setahun menikah saja."Ayo kita minum sekarang..." ucapku pelan, dengan seringaian yang terbut dari bibirku.Elena mengangguk senang. Padahal aku berniat untuk melenyapkannya dengan anggur ini.Kami kembali ke meja makan. Kubuka tutup botol anggur itu dengan perasaan kalut. Antara ingin melenyapkan Elena atau melindunginya.Namun tetap kutuangkan anggur itu ke dua gelas. Tentu aku akan pura-pura ikut meminumnya."Kamu ingat, sampai mau memisahkan kita..." aku mengungkap kembali kata-kata saat Elena membuat janji dengan anggur ini, ketika kamj berkencan dan aku melamarnya saat itu."Cinta A
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-28
Baca selengkapnya

Tentang Tetangga

POV AuthorSaat ingin mengantarkan makanan ke tetangga, Andre si suami muda milik Melisa mendengar pertengkaran antara Elena, Bastian dan Denis.Pria berkaos putih itu merondok sambil berjongkok bersembunyi dibalik pohon dan mendengarkan semuanya, termasuk masalah uang 10 Miliar.Andre bertahan dalam persembunyiannya sampai akhirnya kedua pasangan itu masuk ke dalam rumah dan Denis pergi dari garasi tempat mereka berdebat.Beberapa saat kemudian, Andre pun memencet bel rumah Elena untuk mengantarkan makanan yang sejak tadi dia pegang.Disana dia memperhatikan semua orang, ternyata keluarganya sedang berkumpul merayakan kepulangan Elena dari rumah sakit setelah kejadian penculikan itu. Tak lama, Andre pulang dan menemui istrinya yang sedang melamun, berdiri di depan jendela lantai dua sambil memperhatikan rumah sebelah yang terlihat pasangan suami istri dan keluarganya itu sangat bahagia merayakan kepulangan Elena."Apa mereka mau menerima makanannya?" tanya Melisa, sambil bersedekap
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-29
Baca selengkapnya

Misteri Kematian Denis

Setelah perdebatan semalam, pasangan suami istri kontrak itu tidak banyak bicara lagi. Namun pagi ini, Andre menemukan istrinya itu tengah menggigil seperti sedang tidak sehat, duduk di ruang tengah menonton TV. Memakai selimut sambil memakan bubur hangat.Klik! Andre mematikan TV yang menayangkan berita tentang kematian Denis yang terjadi pagi ini."Kenapa kamu matikan TV-nya?" tanya Melisa."Buat orang kesal, aku malas menonton berita begitu pagi-pagi begini," jawab Andre berkilah.Dia sudah mengetahui gerak gerik istrinya itu. Semalam, di dalam paper bag yang Melisa bawa, dia melihat sekilas setelan mantel panjang, topi dan kacamata serba hitam. Dia bisa melihatnya karena Melisa meletakannya diatas nakas luar kamarnya. Mungkin lupa membawa masuk saat berdebat dengan Andre semalam."Maaf, aku telat memberikan gajimu. Bisakah kamu menunggunya sebentar lagi?" ucap Melisa gugup."Sudahlah jangan dibahas! Aku mengerti!" jawab Andre, datar namun tenang.Setelah perbincangan singkat itu,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-01
Baca selengkapnya

Perampokan Di Rumah Elena-Bastian

"Kamu kan, yang membunuh Denis?" Andre langsung menuduh Jessica tanpa basa basi.Jessica terhenyak, dia hanya bisa diam saat dituduh tiba-tiba. Memang, sebelum kematian Denis, dia sempat menyusup ke apartemennya. Tapi, dia tidak menemukan Denis, karena dia sengaja menunggu pria itu keluar dari apartemennya. Jadi, bukan dia pelakunya.Namun, ada satu orang yang dia curigai. Seorang pria yang juga masuk ke dalam apartemen Denis. Saat itu, dia bersembunyi di dalam lemari, jadi tidak tahu siapa pria yang masuk setelah dirinya. Apakah itu Denis, dia juga tak bisa memastikan."Apakah kamu juga berpikir bahwa dia bunuh diri?" tanya Andre lagi."Maksudmu apa? Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan? Jangan bertele-tele!" ucap Jessica kesal."Aku melihat semuanya.." kata Andre sambil menyeringai licik.Jessica menelan salivanya. Namun dia berusaha untuk tetap tenang."Saat Elena dan Bastian bertengkar di garasi, kamu mengikuti Denis karena berpikir uang 10 miliar itu ada padanya, kan? Dan saat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-02
Baca selengkapnya

Investigasi Kriminal

"Pak Toni.. berhentilah!" kata Detektif Rian, mengeluh."Apa?" Pak Toni mengernyit, matanya menatap tajam juniornya itu."Selalu mencurigai orang lain, bukankah itu keterlaluan? Lagi pula mereka itu pasangan suami istri dan sebuah keluarga," detektif Rian berujar, seolah membela."Justru itu, sebuah keluarga... aku lebih mencurigainya.." *** Pagi harinya, kedua detektif tersebut mendatangi Melisa selaku orang yang melaporkan kejadian."Bisakah anda menceritakan dengan jelas masalah perampokan yang anda laporkan pada polisi semalam?" Pak Toni langsung saja bertanya, saat Melisa keluar dari rumahnya."Semua yang kulaporkan itu sudah semuanya, tidak ada yang kukurangi atau kutambahi. Aku hanya mendengar suara bertengkar lalu suara dentuman. Itu saja. Aku ketakutan dan langsung menelepon polisi." Melisa menjawab dengan tenang.Pak Toni mengangguk, "apakah anda melihat sendiri pria itu keluar dari rumah Elena?" "Ya, tapi aku tidak melihat kemana dia pergi," jawab Melisa.Setelah itu in
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-03
Baca selengkapnya

Kisah Pelik

"Siapa bilang aku tidak tertarik?" Jessica sedikit berteriak menepis pemikiran Andre.Andre membalik badan, senyum mengembang dari bibirnya. Kemudian dia menceritakan sesuatu pada saat dirinya bersama Melisa pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Elena yang menjadi korban perampokan malam itu.Andre melihat Elena berbicara dengan seorang pria tampan. Tubuhnya tinggi tegap, usianya mungkin sepuluh tahun diatas Elena. "Saat itu aku pura-pura ingin ke toilet agar istriku tidak curiga, karena aku sempat melihat Elena berbincang dengan seseorang sambil tersenyum ramah. Aku merasa, dia hanya pura-pura amnesia," ujar Andre."Memangnya siapa pria itu?" tanya Jessica, keningnya berkerut heran.Andre mengulas senyuman licik. Dia lalu menjelaskan apa yang dia ketahui tentang gerak gerik Elena yang sudah dia selidiki sendiri. Pria itu pemilik bar yang pernah Elena kunjungi tengah malam saat Elena baru keluar dari rumah sakit pasca kasus penculikan."Jadi maksudmu, ternyata ada pihak lain yang memb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-04
Baca selengkapnya

Aku Ingat! (POV Elena)

POV ElenaTiba-tiba aku mengingat semuanya. Awal kejadian dimana aku bisa mengalami lupa ingatan. Makan malam yang gagal, surat cerai yang diberikan Bastian padaku, uang 10 miliar yang dibawanya pergi, dan sakit di punggung belakangku akibat sengatan listrik."Sayang, ada apa? Apakah kamu mengingat sesuatu lagi?" Bastian mendekat dengan wajah cemas.Aku justru semakin mundur, ternyata dia dalang semua ini. Kenapa dia tidak lari saja, kenapa masih bersamaku? Bukankah uang 10 miliar itu sudah ditangannya?"Elena.. kamu baik-baik aja?" Bastian merangkulku lalu membawaku duduk.Aku masih terdiam. Bingung harus mengatakan bahwa aku ingat semuanya atau tetap pura-pura lupa ingatan saja."Sebentar ya, aku selesaikan dulu masaknya," ucapnya sambil mengelus bahuku.***Beberapa saat kemudian, suamiku telah selesai menyiapkan makanan ke atas meja. Dia terus tersenyum, aku pun terpaksa membalasnya dengan senyuman."Sayang.. makan lah! Semuanya akan baik-baik saja. Aku tidak tau sudah berapa lama
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-05
Baca selengkapnya

Masih Pura-pura

“Kemana perginya uang itu?” Aku bergerak kesana kemari mondar mandir mencari uang yang aslinya sambil terus mengingat. Perlahan aku menaiki tangga menuju kamar, memperhatikan sekitar.Aku teringat saat perampok itu membekapku dari belakang, dan aku terjatuh hingga kepalaku terbentur cukup keras. Setelah itu aku tidak sadarkan diri, lalu mengalami amnesia. Jadi, apakah uang itu sudah diambil oleh perampoknya?Kepalaku mendadak berdenyut. Ku sudahi saja untuk berusaha mengingat dimana keberadaan uang itu. Sekarang waktunya bersih-bersih rumah. Aku sudah tidak tahan melihat kondisi rumah yang berantakan dan jorok. Mumpung suamiku pergi bekerja. Nanti saat dia pulang, aku akan membuat rumah ini berantakan lagi.Gila! Aku tak percaya bahwa aku bisa sejorok ini. semua ini aku yang melakukannya hanya demi agar suamiku terus bersamaku dan bersikap manis seperti tadi. Aku memegang bibirku disela menyapu. Teringat dengan kecupan tipis dari Bastian saat akan berangkat kerja tadi. Benar-benar sep
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-06
Baca selengkapnya

Berkat Amnesia, Aku Bahagia

“Kamu disini?”Aku menoleh ke tangga, suamiku itu sedang duduk disana. Dia terkesiap saat kepergok sedang memperhatikanku."Ah, aku melihat kamu sangat bahagia hari ini. Jadi aku tidak mau mengganggu. Apa yang kamu lakukan disini?" Bastian berdiri dan bergerak mendekatiku."Aku terpikir tentang kopi," jawabku."Kamu mengingat sesuatu?" Bastian kembali bertanya."Karyawan itu yang memberitahuku. Mereka bilang aku harus ke bawah sini," jawabku lagi."Lalu bagaimana rasanya melihat tempat ini untuk pertama kalinya?" Bastian sudah berdiri di hadapanku.Aku tersenyum manis sambil memperhatikan sekeliling tempat itu."Layak sebagai tempat favoritmu. Kamu dan kopi memang sangat istimewa. Terlihat dari cara kamu menyimpan kopi-kopi ini dengan cara sendiri-sendiri. Tidak ditumpuk menjadi satu," pujiku."Kamu tidak terlalu tertarik dengan kopi ya? Itu sama artinya saat kita sedang jatuh cinta." Suamiku berkias."Benar, aku bahkan lebih menyukaimu dari pada kopi. Maka dari itu aku mengajukan dir
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status