Semua Bab Istri Ganas Sekte Iblis: Bab 71 - Bab 80

160 Bab

71 - Musnah dalam Semalam

Wang Qifeng memandang Zhang Yulan disertai senyum menawannya dan berkata, “Yulan, kita harus membasmi lawan kita sampai ke akar-akarnya. Untuk apa? Agar tidak ada masalah di kemudian hari.”“Tapi, anak-anak ….” Zhang Yulan masih memiliki hati welas asih. Kalaupun membantai yang dewasa, itu tak masalah, tapi jika anak-anak? Dia mendadak saja teringat dengan nasibnya sendiri di kala masa kecil dulu yang tragis.Pria Wang berhenti sebentar di udara untuk bicara, menjelaskan pada wanita kesayangannya, “Jika kita biarkan anak-anak lolos, mereka nantinya hidup penuh dengan dendam dan kepahitan, Yulan. Oleh karena itu, bukankah lebih baik mereka ikut bergabung dengan orang tua mereka di akherat? Itu lebih baik untuk mereka daripada menjadi yatim piatu dan terlunta-lunta di dunia yang kejam ini.”Zhang Yulan terdiam mendengar penjelasan dari Wang Qifeng. Ada sepercik kesetujuan di hatinya mengenai apa yang baru disampaikan pria itu padanya mengenai pembantaian sampai ke akar-akarnya.“Yulan,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-12
Baca selengkapnya

72 - Berpindah Kota

Kota Xiangshou tidak terlalu jauh dari kota Shuangji. Kedua kota itu juga tidak terhalang hutan lebat nan berbahaya. Hanya ada gurun pasir biasa yang cukup ramai dilalui banyak orang.Meski begitu, ketika malam hari kedua orang itu menyusuri gurun, tetap saja situasinya agak sepi, dan mereka memilih jalur paling sepi agar bisa leluasa terbang cepat mencapai kota.Keadaan di dalam kota Xiangshou tidak jauh berbeda dengan kota Shuangji. Ada banyak bangunan megah dan tinggi, pasarnya pun sangat hidup dari pagi hingga pagi lagi.Selain itu, kota Xiangshou terkenal dengan hiburannya, sama seperti kota Shuangji, hanya tidak semegah di Shuangji.Kota Xiangshou lebih menitikberatkan pada kuliner. Ada banyak restoran dan berbagai tempat makan tersebar di penjuru kota sampai ke pinggiran. Kuliner di kota tersebut sangat ternama di kerajaan Yun karena enak.Jika di kota Shuangji, ada banyak rumah prostitusi berkedok restoran atau kedai teh, maka di kota Xiangshou tidak demikian.“Yulan, kota Xia
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-12
Baca selengkapnya

73 - Judi Batu Giok

“Ayo aku tunjukkan saja!” Wang Qifeng bersemangat mengajak wanita kesayangan dia ke suatu tempat.Berdasarkan kelincahan Wang Qifeng menyusuri jalanan di kota yang padat dan ramai, Zhang Yulan semakin yakin bahwa pria Wang memang sudah terbiasa dengan kota tersebut.Namun, dia memilih untuk diam dan ikut saja ke mana Wang Qifeng membawanya pergi, hingga langkah mereka terhenti di depan sebuah bangunan yang cukup besar dengan ornamen serba hitam dan kelabu seakan melambangkan warna bebatuan.Beberapa batu berukuran cukup besar diletakkan di beberapa sudut ruangan ketika Zhang Yulan memasukinya. Mata indah besar dia menatap sekeliling. Ada banyak orang di sana dan masing-masing sibuk memilih batu.Kemudian, keduanya tiba di depan hamparan lantai yang di atasnya ada begitu banyak batu beraneka ragam ukuran dan bentuk.“Yulan, kita bisa memilih batu di bagian ini, membayarnya, dan kemudian bisa minta pelayan untuk membelahnya di tempat ini agar mengetahui apakah di dalamnya ada batu giok.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-13
Baca selengkapnya

74 - Untung Besar?

Zhang Yulan tidak mengira Wang Qifeng akan langsung setuju begitu saja saat ada yang menawarkan harga 500 batu roh untuk gioknya. Yah, itu memang merupakan uang yang sangat banyak, apalagi pria Wang berulang kali mengatakan dia masih miskin.Teringat keluhan pria Wang tentang miskin, membuat Zhang Yulan ingin menebas pria itu saja. Miskin? Dia jauh lebih miskin!Setelah terjadi persetujuan dengan penawar tadi, senyum Wang Qifeng terurai lebar setelah menerima batu roh yang dibayarkan padanya. Dia lekas masukkan itu ke cincin spasialnya dan hendak berjalan lagi ke arah kumpulan batu untuk memilih berikutnya.Zhang Yulan ikut saja. Namun, dia tak bisa membendung keheranannya dan bertanya, “Hei, apakah kau yakin kau tidak rugi menjual giok itu seharga 500 batu roh? Kudengar bisik-bisik orang di dekatku mengatakan itu bisa mencapai 700 batu roh kalau memang giok asli berkualitas tinggi.”Wang Qifeng memutar sedikit badannya agar bisa berhadapan dengan Zhang Yulan dan berkata, “Itu kalau a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-13
Baca selengkapnya

75 - Bertaruh dengan Ahlinya

Mata tuan Yan melotot ganas ke Wang Qifeng, menganggap pemuda itu sungguh bernyali sudah kurang ajar padanya. Siapa yang berani meragukan dia yang merupakan penaksir batu paling terkenal di Xiangshou?Dikarenakan terlena oleh reputasinya, tuan Yan tentu saja tidak ingin dikalahkan orang lain, terlebih dari seorang junior dan yang paling utama, di bidang yang sudah puluhan tahun dia geluti.Namun, Wang Qifeng terlihat sangat santai dan tenang bagaikan dia sudah mengintip rahasia langit yang menuliskan bahwa dia akan memenangkan pertaruhan.Kemudian, batu mulai dipotong sedikit demi sedikit oleh petugas. Hingga kemudian, muncul warna samar kehijauan pada potongan yang semakin dalam.Orang-orang berteriak melihat itu.“Wah! Giok! Itu pasti warna giok! Pemuda itu kalah taruhan!”“Bukankah sudah aku bilang, tak ada yang bisa mengalahkan tuan Yan jika itu mengenai judi batu?”“Pemuda itu terlalu cepat seratus tahun untuk mengalahkan tuan Yan dalam urusan batu.”Ketika banyak orang mulai mer
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-15
Baca selengkapnya

76 - Senior yang Tak Ingin Mengalah pada Junior

Mata ganas tuan Yan menyorot tajam ke Wang Qifeng seakan ingin mencabik-cabik pemuda itu. “Kau, bocah kemarin sore, berani mempermalukan aku, seorang senior!”Ucapan tuan Yan ditanggapi kekehan tawa dari Wang Qifeng. Lalu, dia menyahut, “Ha ha, Tuan, Anda sungguh konyol. Apakah aku salah jika bertaruh denganmu? Memangnya kau ingin aku bagaimana? Mengakui aku kalah ketika di dalam batu memang tidak ada giok hanya karena kamu seorang senior?”Wajah tuan Yan merah padam menahan amarah ketika mendengar sindiran keras Wang Qifeng. Dia tidak bisa berkata-kata lebih banyak dan menggantinya dengan seruan, “Bunuh dia!” kepada anak buahnya.Belasan orang yang berada di alam Kondensasi Qi segera menerjang maju ke Wang Qifeng dan Zhang Yulan. Mereka tidak peduli melakukan penyerangan di tengah jalan di siang bolong seperti itu.Yah, pemandangan semacam itu sudah tidak asing ditemui di kota besar sebuah kerajaan karena akan ada banyak orang bertikai dengan berbagai permasalahan pelik masing-masing
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-15
Baca selengkapnya

77 - Wanita Zhang Terpukau

Tidak butuh waktu lama bagi Zhang Yulan untuk menumpas empat orang yang tersisa dari anak buah tuan Yan. Setelah itu, dia cukup mengibaskan pedang Youzu dia ke tanah untuk meniadakan bercak darah yang ada di tubuh pedang sebelum dia menyimpan ke cincin spasialnya. Selalu seperti itu.Hei Tian bergerak riang di tangan Zhang Yulan seolah minta dielus sembari dipuji.Memahami manjanya ular itu padanya, Zhang Yulan menghela napas tak berdaya dan mengusap-usap kepala Hei Tian, atau mungkin dahinya, sambil berkata, “Hei Tian anak hebat, menakjubkan. Tapi, lain kali, jangan sembarangan keluar begitu, mengerti?”Hei Tian seperti paham akan ucapan Zhang Yulan dan terdiam sembari menunjukkan raut sedih. Dengan gerakan lunglai, ular kecil itu masuk ke lengan baju Zhang Yulan.Melihat itu, Wang Qifeng tidak menahan senyumnya dan mendekat ke wanita kesayangannya. “Ayo kita berbelanja sedikit di kota ini, Yulan!”“Jangan katakan kau ingin menghamburkan uang percuma lagi,” sinis Zhang Yulan disertai
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-18
Baca selengkapnya

78 - Apa Mereka Sebenarnya Perampok?

Hati Zhang Yulan berdebar-debar ketika dia berjalan menuju ke formasi pengangkut yang dipilih Wang Qifeng. Ini pertama kali baginya menggunakan hal semacam itu.Di sektenya dulu, dia jarang keluar dan hanya fokus meningkatkan kultivasi saja sehingga dia tidak mengetahui seperti apa dunia luar yang hiruk-pikuk dan penuh warna-warni kehidupan. Dia hanya keluar beberapa bulan sekali saja, itu pun hanya ke pasar didampingi pelayan khususnya.Mengingat itu, perasaannya mengharu-biru ketika teringat akan pelayan setianya yang mati untuk melindungi dia, Yao Mingyi.Di hatinya, Zhang Yulan berujar, ‘Mingyi, tunggu aku lebih kuat dan akan aku balaskan semua orang yang sudah menyakitimu, terutama Yao … Xiu … Wen!’ Dia menekankan nama sang rival yang telah terpatri dengan aura hitam di kalbunya.Kaki jenjang ramping Zhang Yulan menapaki lingkaran yang memiliki aksara kuno di bagian tepinya. Ada Wang Qifeng berdiri di sampingnya. Saat ini, mereka hanya berdua saja ditemani seorang petugas di form
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-18
Baca selengkapnya

79 - Iba Mengalahkan Logika

Zhang Yulan dan Wang Qifeng keluar dari kios itu untuk ke kios lainnya yang juga menjual peralatan ajaib semacam artefak penyimpanan.Lantai itu memang terkhususkan menjual barang-barang ajaib semacam artefak, ini dijelaskan oleh Wang Qifeng sambil berjalan santai.“Yulan, sekedar informasi saja untukmu, gedung ini memiliki 8 lantai. Lantai kesatu untuk penjualan kitab kultivasi, lantai kedua menjual pil alkimia dan ramuan sejenisnya, lantai ketiga menjual kertas mantra dan formasi, lantai keempat menjual senjata, lantai kelima menjual artefak penyimpanan, lantai keenam menjual armor dan pakaian pertahanan. Semua barang tadi hanya di level rendah, karena level tinggi biasanya dijadikan aset untuk acara pelelangan.” Wang Qifeng menjelaskan dengan santai seolah dia sedang melagukan kalimatnya.Zhang Yulan di sisinya menoleh singkat, cukup kagum dengan wawasan pria Wang meski tidak akan mungkin dia ungkapkan agar pria itu tidak menjadi besar kepala.Ketika wanita Zhang hendak mengatakan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-20
Baca selengkapnya

80 - Pembuktian

Wang Qifeng menyeringai nakal dan berkata, “Yulan, kalau kau tidak percaya, kita bisa bersembunyi di sekitar dan menunggu adegan yang membuktikan ucapanku.”Karena ingin membuktikan ucapan pria Wang yang baginya sangat aneh dan tak masuk akal, Zhang Yulan setuju dengan ide itu dan bersembunyi di suatu sudut yang tidak mudah terlihat dari kios pak tua tadi.Setelah menunggu beberapa puluh menit, mata kepala Zhang Yulan sendiri melihat pelayan dari kios besar itu berjalan menuju ke kios si bapak tua.“Yulan, aktifkan energi qi kamu secara penuh untuk melihat dan mendengar.” Wang Qifeng di sebelahnya memberikan saran.“Tsk! Tak perlu kau ingatkan pun aku sudah paham akan hal itu!” desis Zhang Yulan disertai raut wajah ketus. Padahal, dia sama sekali lupa jika tidak diingatkan Wang Qifeng. Mana mungkin dia sudi mengakuinya?Mengabaikan Wang Qifeng, Zhang Yulan menyalurkan energi qi dia ke mata dan telinga.“Tuan Di, hari ini penjualan cukup ramai. Kami bisa menghasilkan sebanyak ini.” Pel
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
16
DMCA.com Protection Status