“Aku mau belajar banyak, Kak. Ditengah beratnya masalah yang kuhadapi saat ini, aku bukannya semakin mendekatkan diri sama Allah, malah semakin menjauh,” ucapku menyesal.“Ya udah..” ucap Kak Dea.***Sebelum ikut Kak Dea ke pengajian, aku bersama Kak Dea mampir ke rumah Ibu dulu untuk berganti pakaian, meminjam gamis dan hijab milik Ibu.“Murti pergi dulu ya, Bu.” Aku berpamitan pada Ibu sambil mencium tangannya.Kak Dea juga melakukan hal yang sama.Sampai di suatu balai, sudah banyak jama’ah yang datang, mulai dari remaja sampai Ibu-ibu. Aku measa gugup, ini kali pertamaku mengikuti kajian agama.“Mur, kok gugup, kayak kamu aja yang mau ngisi ceramah?” kekeh Kak Dea.“Baru pertama kali ikut perkumpulan yang rame orang begini, Kak,” jawabku.“Ini rame karna ustadznya ganteng, biasanya juga sedikit yang datang,” Kak Dea tertawa kecil.Aku ikut tersenyum, mengikuti langkah wanita bergamis biru di depanku itu.Kami duduk di paling depan, aku merasa tak nyaman, Kak Dea mungkin menyadari
Baca selengkapnya