Tiba saatnya makan siang, Bude Siti bingung, aku akan makan lauk apa, Bude kedalam memintakan sayur ayam kampung. "Halah, makan sama ayam potong ngapa, manja!" Suara Yu Yati terdengar. "Ti, aku yang masak disini, Rini itu anakku. Kalau kamu pelit, semuanya tak suruh pulang sekarang juga. Dia itu saudaramu juga, berubah lah baik sama dia," Bude menasihati Yu Yati. Aku merasa tak enak ati, mendengar keributan di dalam sana. "Mbak, nggak makan ayam potong, ya? Ini, makan kue lambang sari aja," tawar seorang ibu kepadaku, wajahnya nampak sedih menatapku. "Makasih, Mbak, saya belum lapar, masih kenyang," tolakku halus. Ibu itu lalu pergi keluar.Rasa laparku mendadak kenyang mendengar kalimat Yu Yati. "Rin, makan ya, Yayu bening in bayam sama tak gorengin tempe. Tenang aja ini Yayu bawain dari rumah, spesial buat adiku tersayang, Yayu suapin, deh," ucap Yu Santi lembut kepadaku. Di tangannya sepiring nasi beserta sayur bening bayam dan tempe goreng. Yu Santi begitu perhatian kepadak
Read more