"Bener, aku nggak apa-apa," Ardi yang masih duduk tenang di kursinya, dia menatap para wanita itu di hadapannya."Kamu yakin, Ardi? Siapa tahu masih belum naik obatnya!" ujar Bu Hilda tidak percaya, dia melempar delikan tajam ke arah Arumi.Ardi menghela nafas gusar dan meletakkan alat makannya, dia sudah cukup pusing dengan persiapan resepsi pernikahannya dengan Aurel, apalagi wanita itu punya banyak sekali daftar keinginan yang harus dipenuhi agar pestanya lebih mewah. Dan tentu saja itu bukan nominal yang murah."Kalian maunya apa? Aku sakit perut juga gitu?" tukasnya senada dengan ucapan Aurel sebelumnya.Bu Hilda tidak menjawab, dia lalu mendelik ke arah Arumi untuk dijadikan sasaran kemarahannya."Kamu sengaja kasih racun sama kami, 'kan? Hayo ngaku!" bentaknya murka.Arumi menggeleng keras, "Nggak, Bu! Kalau makanannya aku kasih racun, masa Mas Ardi nggak kenapa-napa? Lagipula aku sama Dinda juga makan makanan yang sama, kami ngambil sisa kuahnya tadi," sergah Arumi dengan suar
Read more