Pagi menjelang, matahari menyembul dari ufuk timur dengan cahaya kemerahan, menghangatkan seluruh pelosok desa. Aku dan Ratna baru saja selesai sarapan, istriku itu tengah sibuk membereskan piring di meja kami."Coba liat kakinya, Dek!" seruku, dia sedikit menyingkap gamis yang dikenakannya ke atas, netraku memindai punggung kakinya, syukurlah, sudah kembali seperti sedia kala, hanya meninggalkan sedikit bekas, dia pun tak lagi mengeluh sakit dan gatal.Setelah berberes, Ratna bersiap, pun aku. Berdua kami keluar dari rumah, tak lupa memastikan tak ada pakaian satu pun tertinggal di luar. Kami ingat betul dan tidak mau ambil risiko atas nasihat Ustaz Amir.Saat menunggu Ratna membukakan pagar, aku melihat Raya entah pulang dari mana, kedua tangannya diperban, aku sempat melihat walaupun langsung dia sembunyikan di belakang tubuhnya."Mau ke mana, Mas Angga, Mbak Ratna?" tanya dia dengan nada suara terkesan dimanis-maniskan."Mau ke kota," sahutku singkat."Loh! Ada keperluan apa ya, M
Last Updated : 2023-02-14 Read more