Semua Bab Ular Di Farji Istriku: Bab 31 - Bab 40

41 Bab

Bab 31

Selamat membaca!*****Malam berganti pagi, aku dan istriku sudah di rumah Pak Wan, kami janji akan berangkat ke kediaman Ustaz Yusuf hari ini, membawa putrinya berobat.Aku dan Ratna berangkat menggendarai sepeda motor, Pak Wan dengan mobil membawa anak istrinya, beliau rela merental mobil, sedangkan para warga akan menyusul belakangan dijemput pak lurah dengan mobilnya. Hanya mereka tidak ikut kami, melainkan menjenguk Ustaz Amir.Setelah menempuh hampir dua jam perjalanan, kami tiba di kediaman Ustaz Yusuf, langsung kuajak mereka masuk, kali ini kami juga disambut oleh seorang santriwan di pintu gerbang.Setelah kami diantar, pemuda itu langsung pergi, aku mengetuk pintu sembari menyuarakan salam, tak lama pintu pun terbuka, Ustaz Yusuf tetap ramah menyambut tamunya."Untuk apa kita ke sini, Yah?" Tiba-tiba pertanyaan Sinta membuat semua orang melihat padanya."Jalan-jalan, Sayang, enak loh di sini, sejuk, ya 'kan?" Bu Hamida tak memberitahu secara gamblang apa tujuan kami pada put
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-14
Baca selengkapnya

Bab 32

Selamat membaca!*****Sepekan berlalu, semua sudah kembali seperti semula, putri Pak Wan yang sudah kembali seperti sedia kala, pun Ustaz Amir, beliau sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya.Aku dan para petinggi desa sudah berembuk, semua mencurigai Raya sebagai dalang kerusuhan yang menimpa akhir-akhir ini.Namun, aku menyarankan agar tak asal ringkus, kami harus menyusun strategi yang akan membuat Raya tak bisa berkutik."Kita tidak boleh gegabah, kita harus menangkap basah perempuan iblis itu!" cetus Pak Wan penuh amarah. Ikut andil, aku juga menceritakan semua yang kualami pada mereka, kecuali tentang ular di farji istriku, aku tak mau membuka aibnya.Malam ini, tepatnya malam Rabu dini hari, semua berkumpul di samping rumahku, kami berbisik, saling bicara dalam gelap, menyusun rencana meringkus Raya yang aku yakini sedang memuja jin peliharaannya di dalam sana.Sebelum bertindak, aku terlebih dahulu mengamankan Ratna istriku di rumah pak lurah, aku sudah cukup kapok dengan peng
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-14
Baca selengkapnya

Bab 33

Selamat membaca!*****"Diamlah, Raya! Jika kamu tidak bisa diajak bicara, kami terpaksa melaporkanmu pada pihak berwajib." "Tidak ada yang bisa menyentuhku!""Keparat kau wanita iblis!"Plak! Plak!Aku terbelalak kaget melihat Pak Wan tanpa ragu menampar wanita itu, bukan satu kali melainkan kedua sisi pipi kanan dan rahang kirinya sekaligus."Arrgh! Bajingan! Beraninya kau menyentuhku!" teriaknya tak terima kena pukul Pak Wan. "Diam! Atau aku akan melenyapkanmu!" seru pria kepala empat itu dengan amarah menggelegar. Pak Lurah coba menenangkannya, pun para warga yang lain juga turut mengalihkan beliau dari Raya yang terus menyahut.Aku tercengang melihat wanita itu, dia semakin menggila, karena kehabisan cara, kami mengancam akan memasungnya di balai itu hingga dia mau mengaku. Sayang sekali, dia tak gentar sedikit pun, hanya senyum sinis yang senantiasa tersungging di bibirnya.Tak mau menunggu lebih lama lagi, kami benar-benar melakukannya, dua orang warga mengambil pasung, lan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-14
Baca selengkapnya

Bab 34

Selamat membaca!*****Aku bekerja di kota sudah bertahun-tahun, hidup mandiri tanpa membebani orang tua, aku ingin menunjang kehidupan ibu, memberinya banyak uang dengan pekerjaan yang halal.Namun, seiring berjalannya waktu, baru aku sadar betapa kerasnya hidup di kota besar, pekerjaanku sebagai penjaga toko roti ternyata tak cukup, alih-alih menunjang hidup ibu, untuk kebutuhanku sendiri pun kadang tak terpenuhi.Hingga suatu hari, aku ditawari pekerjaan sebagai office girl di sebuah perusahaan, walau ijazahku hanya tamatan SMA, tapi temanku yang punya posisi tinggi di kantor itu mengatakan akan mengurusnya untukku.Aku sangat senang dan langsung menerimanya, tetapi lama-lama dia mulai menawarkan uang tambahan padaku, dengan syarat aku harus menuruti permintaannya.Di sanalah hidupku yang tadinya bebas mulai dibelit belenggu, aku dikenalkan dengan seorang wanita berpenampilan aneh, betapa takutnya aku saat pertama kali dibawa ke tempat terkutuk yang hingga kini kusesali."Kau mau u
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-14
Baca selengkapnya

Bab 35

Selamat membaca!*****Aku melancarkan aksiku lewat guna-guna pada makanan, semangka hijau nan ranum, aku jampi-jampi dengan mantra yang sudah kupelajari pada Gayatri, hal serupa yang kulakukan saat menyantet istri bos di kota.Pucuk dicinta ulam pun tiba, aku berhasil membuat Ratna menerima bahkan memakannya hingga habis. Dasar perempuan bodoh! Tidak tahu saja dia kalau sedang melangkah ke dalam lubang besar yang akan menyedot habis tubuhnya, hahaha.Begitulah pada hari-hari berikutnya aku terus melancarkan teror menakutkan pada mereka. Aku tertawa puas saat mendapati Angga membawa istrinya berobat pada Kusno, dukun tua bangka yang tak perlu diragukan lagi akal bulusnya dalam menipu demi keuntungan sendiri.Kuakui ilmu hitamnya terhitung kuat, tapi sayangnya pasangan bebal itu tak tahu tujuan Kusno, tidak ada dukun penganut ilmu sesat dan bersekutu dengan jin yang murni ingin menolong dengan menyembuhkan orang.Tua bangka itu ingin meraup uang dari mereka, kubiarkan saja sambil mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-14
Baca selengkapnya

Bab 36

Selamat membaca!*****Akhirnya semua masalah terselesaikan, semua kembali aman dengan insafnya Raya, aku sangat bersyukur akan hal itu. Bagaimana pun Raya adalah seorang manusia yang tak luput dari kesalahan dan dosa, sudah tugas kami memaafkannya.Aku bisa tidur nyenyak malam ini, merengkuh istriku dalam pelukan, mulai sekarang kami berdua akan terus bersama, jika tak ada halangan apapun aku akan kembali bekerja minggu depan, Ratna juga akan kubawa serta.Untuk saat ini aku masih trauma meninggalkannya seorang diri tanpa pengawasan, lagi pula aku sudah menghubungi Yanto, memintanya mencarikan rumah sewa untuk kami tinggali, lebih nyaman dan aman.Malam merangkak kian larut, aku mencoba memejamkan kelopak indera penglihatan yang sudah terasa berat. Namun hanya beberapa saat aku hendak dibuai mimpi, kedua mata ini seperti dibuka paksa, melotot dengan tajamnya.Aku lirik Ratna yang masih pulas, lalu beralih pada jam dinding, baru pukul dua dini hari, kuputuskan kembali berbaring, menc
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-14
Baca selengkapnya

Bab 37

Selamat membaca!*****Dua rumah korban yang terjamah serbuk dibawa langsung ke Ustaz Amir, pria sepuh itu dengan senang hati meracik obat seperti yang diberikan pada Ratna, aku dan istriku menolong membalurkan di kaki mereka.Setelahnya para korban disuruh pulang untuk istirahat, tak lupa Ustaz Amir mengimbau agar sandal mereka dibakar saja."Semakin banyak saja kejadian buruk di desa kita, Nak Angga, seolah tak ada habisnya," ucap Ustaz Amir geleng-geleng kepala, kami sedang berjalan menuju balai desa saat ini."Benar, Ustaz. Tapi aneh sekali, semua kejadian seperti berkaitan, dan serbuk itu, bukankah dulu Raya yang menaburnya di sandal Ratna? Saya jadi mencurigainya, Ustaz." Aku menimpali ucapannya."Kamu benar, tapi bagaimana pun kita tidak boleh asal menuduh, bagaimana pun kita sudah memberi Raya hukuman diusir dari desa, semoga ini bukan perbuatannya." Aku tak lagi menjawab, hanya anggukan sekilas membenarkan ucapan beliau, meski hati ini merasa begitu yakin memang dialah pelak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-14
Baca selengkapnya

Bab 38

Selamat membaca!*****Satu bulan kemudian ...."Bang! Perlengkapannya sudah semua 'kan?" tanya Ratna padaku, aku mengangguk mengiyakan, lusa kami berencana pindah, rumah ini akan segera menemukan pemilik baru.Kami menjualnya untuk tambahan uang membeli rumah baru, tentu yang lebih dekat dengan tempat kerjaku. Namun sebelum pergi kami akan mengunjungi pak lurah, Ustaz Amir untuk minta izin.Sebagai manusia normal, keluarga kecil kami akan terus berjalan, aku butuh pekerjaan untuk menunjang hidup, jalan satu-satunya adalah pindah, tinggal bersama di tempat baru dan bertemu orang-orang baru, aku bisa menjaga Ratna sekaligus bekerja.Dan di sinilah kami, duduk berhadapan, berbincang dengan keluarga pak lurah, beliau tampak tak rela saat aku mengutarakan tujuan kedatangan kami."Apa tidak bisa tinggal di sini saja, Nak Angga? Kami bakalan kehilangan sekali, Nak Angga adalah salah satu perangkat desa yang paling dibutuhkan, lihat desa kita sekarang berkat saran-saran baik dari Nak Angga,"
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-14
Baca selengkapnya

Bab 39

Selamat membaca!*****"Aku tidak bisa menyimpulkannya, Mbak Ratna." Arini menunduk dalam, membuatku geram setengah mati."Katakan saja yang sebenarnya!" tuntutku tak sabar, rasanya darah sudah mendidih hingga ke ubun-ubun, Ratna menyentuh tanganku, dia menatapku seakan lewat sorot matanya dia meminta aku tetap tenang.Aku menghela napas berat, bangkit memijit tengkorak yang terasa mau pecah, aku sangat dendam dengan Raya dan siapa saja yang terlibat di dalam rencananya menjahati istriku, itu bertambah parah saat dia dengan tega mengkhianati maafku dan seluruh warga desa."Bicaralah, Arini, katakan yang sanggup kau katakan, Insha Allah kami siap mendengar dan menerimanya." Aku mendengar suara Ratna, lalu berbalik kembali duduk di samping istriku itu.Kemudian, Arini mulai menceritakan semuanya."Malam itu, keluargaku dilanda musibah, ibuku adalah seorang penderita kanker stadium lanjut, operasinya membutuhkan biaya besar, aku bingung dimana akan mendapatkan uang itu karena kami tergol
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-14
Baca selengkapnya

Bab 40

Selamat membaca!*****"Sekarang katakan! Ke mana kamu mengajak kami?""Sa—saya ... tolong ikut saya, menemui Raya, di—dia sekarat."Kami begitu terkejut mendengar pernyataan perempuan itu. Setelah sekian lama menghilang ... Raya? Kenapa dia tiba-tiba saja membiarkan kami mengetahui keberadaannya?Perempuan itu bangkit berdiri, menatap kami dengan cucuran air mata."Kamu siapa?" tanya Ratna yang sejak tadi diam."Saya temannya," sahut dia sembari mengusap pelan air mata."Di mana Raya sekarang?" Ratna bertanya lagi."Di rumahku.""Baiklah, kami mau ikut, tapi tak akan lama," ucapku setelah mendapat persetujuan pak lurah dan Ratna, kami menunda perjalanan, akan naik bus untuk keberangkatan selanjutnya.———Bertiga kami mengikuti mobil perempuan itu, kami dibawa ke sebuah rumah yang cukup terpencil dan jauh dari keramaian, begitu tiba kami mendapati dua orang lelaki berbadan sangar berjaga di depan.Baru hendak mengurungkan niat, perempuan itu langsung menjelaskan bahwa dua lelaki itu a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status