Semua Bab MENJADI ISTRI KEPONAKAN MAMAKU: Bab 91 - Bab 100

151 Bab

Curhat Nakal

Amanda membaca pesan dari Lesty bahwa bulan depan dia akan pulang kampung karena Dion akan melamarnya. Dia bahagia sekali mendengarnya. Mudah-mudahan bulan depan Wisnu belum ada rencana membawanya ke Jakarta.Sebenarnya dia juga sudah harus menyiapkan penelitiannya untuk tugas akhir bulan depan. Kalau ditunda-tunda nanti malah ribet sendiri kalau keduluan dia hamil. Eh, baru juga semalam mereguk indahnya surga dunia, sudah mikir hamil saja.Tiba-tiba Amanda menghubungi sahabatnya itu dan ingin curhat. Tadinya ragu dan hendak membatalkan panggilan, namun telat karena Lesty sudah menerima panggilannya.“Iya sahabatku yang sudah merasakan surga dunia,” goda Lesty saat mengangkat telpon Amanda.“Apaan sih kamu, Les!” tukas Amanda“Gimana, gimana, Say? Bagi-bagi dong pengalaman pecah daranya, aku kan juga harus cari pengalaman, nih?” Lesty terus mencandai.“Jangan bilang siapa-siapa ya, Lest. Aku baru semalam nih ML.” Amanda kurang bersemangat“Lhoo, nungguin apa baru semalam ML-nya? Diman
Baca selengkapnya

Sarapan Bersama

Amanda membantu Wisnu merapikan dasinya sebelum suaminya itu berangkat ke Surabaya. Melihat pria-nya sangat tampan dengan kemeja yang melekat pas di tubuhnya yang tinggi tegap itu membuatnya jadi sebal jika teringat pria ini sangat menarik hati banyak wanita. Amanda tidak heran jika seorang Annisa juga pasti tergila-gila padanya.“Kenapa tampak sebal? Tidak ikhlas ya bantuin suaminya?” Wisnu melihat wajah muram itu.“Habis, aku ditinggal mlulu. Pengen ikut gak boleh,” rajuk Amanda seperti anak kecil yang ditinggal ayahnya.“Aku cuma takut kamu bosan, lagian nanti sore aku juga udah pulang. Seperti ngantor biasa.”Kegiatan di kantor hari ini sangat sensitif. Yaitu terkait masalah proyek dan juga pergantian direktur perusahaan. Apalagi hal ini melibatkan kasus Dirja. Dia takut tidak bisa subjektif jika ada Amanda di sana.“Padahal kemarin bilangnya sudah selesai, lho!” protes Amanda.Wisnu terdiam. Tadinya dia ingin menunda menyelesaikan hal ini untuk menyempatkan diri berbulan madu. Ta
Baca selengkapnya

Pesan Misterius

Felix masuk dan bertemu dengan orang-orang di rumah Amanda. karena memang mereka belum selesai sarapan, akhirnya Felix pun diminta untuk ikut sarapan juga.“Jadi ini temannya Amanda yang membawakan apple pie waktu itu?” tanya Purwa menyalaminya.“Iya, Pak. Maaf sekali sudah menganggu,” ucap Felix dengan sopan.“Santai Felix, kau ikutlah sarapan,” Marina ikutan menyahut. Dia lupa-lupa ingat tentang Felix. Tapi dia tahu kalau pria ini dulu teman Amanda. “Felix sekarang ini dokter muda, lho, Ma. Di rumah sakit tempat Mama kontrol kemarin?” sahut Amanda. “Aku ketemu Felix di sana saat menjemput Mama.”“Benarkah itu? Alhamdulillah, Felix! Setahap lagi kau akan melanjutkan jadi dokter spesialis. Amanda ini, skripsi juga belum tuntas,” ujar Moana sekaligus menyindir Amanda.“Mama, ah!” Amanda cemberut mendengar sindiran Moana. Udah tahu masih skripsi tapi sudah disuruh nikah juga.“Terima kasih, Tante. Mudah-mudahan Amanda juga bisa menyelesaikan tugas akhirnya dengan baik,” ujar Felix.Sa
Baca selengkapnya

Masa Lalu

Amanda masih penasaran saat peneror itu masih mengirim beberapa foto, lalu ada pesan teks yang menyertainya.[Ini tidak seberapa, kau akan terkejut jika tahu lebih banyak tentang pria-mu itu] ada emot tertawa dan menangis.Dada Amanda sesak dan secara otomatis air matanya keluar. Walau tahu itu masa lalunya tapi mengapa dia secemburu ini. Dia ingat cerita Moana bahwa masa lalu Purwa juga pernah membuat mereka bertengkar hingga membuatnya pergi, pada akhirnya mereka menyesalinya.Amanda jadi bingung bagaimana harus bersikap. Bijakkah jika harus membenci masa lalu seseorang yang bahkan saat itu dia belum hadir di sana? Tentu saja itu tidak adil karena biar bagaimanapun itu hanyalah masa lalu. Saat ini bukankah Wisnu adalah pria yang baik? Dia bahkan tidak mengkonsumsi alkohol seperti para big bos lainnya. Amanda tahu hal itu.Hanya yang menjadi ganjalan di hati Amanda adalah, mengapa masa lalu itu harus terkuak saat hubungan mereka baru saja berlayar di kehidupan pernikahan. Apakah mema
Baca selengkapnya

Paralayang

“Sayang, bangun!” Bisik Wisnu lembut di telinga Amanda.Amanda terusik dan kemudian terbangun melihat wajah yang rupawan itu begitu dekat dengan wajahnya. Lalu ciuman hangat dari wajah rupawan itu mendarat di bibirnya.Amanda menatap pria ini dan teringat hal-hal buruk yang disaksikannya dari pesan misterius itu. hatinya kembali mencelos. Bahkan gelora kenikmatan yang mereka rengkuh semalam tidak bisa menghapus jejak bayangan itu.“Kita sholat dulu, habis ini kita jalan-jalan, ya?”Menatap punggung yang memimpin sholatnya sekali lagi membuatnya terjebak di ruang perasaan yang rumit. Pria yang di dalam video dan foto itu, benarkah pria yang sama dengan di hadapannya ini.“Abim tadi bilang, paspormu sudah beres. Besok kalau kamu mau, kita bisa langsung berangkat ke Eropa”“Iya, terserah Mas Wisnu saja” ujar Amanda melipat mukenanya dan berlalu menyiapkan diri karena Wisnu bilang ingin mengajaknya jalan-jalan di sekitar.‘Ck! Pasti gara-gara pesan itu Amanda jadi dingin begini’Mereka me
Baca selengkapnya

Siapa Wanita Itu?

Wisnu memeluk Amanda dan mencium kepalanya meski Amanda berusaha menolaknya. Dia berusaha dengan tenang menghadapi Amanda yang tampak merajuk itu. Dari tempat mereka berada, bisa terlihat pemandangan yang menawan serta paralayang paralayang yang berkelebat seperti layang-layang.Seorang pramusaji datang membawakan minuman dan cemilan untuk mereka. Sambil sedikit berbasa-basi menyapa dua pasangan itu.“Pemandangan dari sini akan terlihat lebih romantis dan indah di malam hari. Ada promo paket menginap untuk hari ini dan besok. Kami juga memberikan bonus makan malam gratis yang akan kami siapkan langsung ke tempat ini. Jadi jika berkenan silahkan menghubungi resepsionis di nomor yang ada pada brosur,” ucap pramusaji itu. Setidaknya menjeda kebekuan di antara dua insan yang sejak tadi hanya saling diam itu.“Terima kasih atas penawarannya, aku akan menanyakannya dulu pada istriku,” ujar Wisnu pada pramusaji itu.“Sama-sama, Pak. Selamat menikmati!” Kemudian berlalu turun meninggalkan pas
Baca selengkapnya

Tiba-tiba Datang

Marina masih merasa tidak enak dengan ucapannya yang menyinggung perasaan Moana kemarin. Karena itu dia berinisiatif untuk meminta maaf agar hubungan mereka tidak kaku. Dilihatnya Moana sedang menyiram bunga di samping rumah. Dia memperhatikannya sambil duduk di bangku kayu menunggu Moana menyelesaikan kegiatannya.“Ada apa, Na?” tanya Moana tanpa mengalihkan fokusnya.“Tidak enak saja sama, Kakak! Aku minta maaf, ya?”Moana meletakan alat semprotnya, mencuci tangan lalu menghampiri adiknya itu.“Tidak ada yang perlu dimaafkan. Aku hanya tidak suka harus membicarakan tentang masalah itu. Bisa melihat Amanda menikah saja sudah bersyukur sekali. Tidak tahu apa akan diberikan umur panjang untuk melihatnya melahirkan cucu-cucuku?”Marina tercenung. Dia kemudian mengenggam jemari kakaknya.“Kenapa pesimis begitu, sih, Kak? Bukankah kakak setiap hari semakin membaik?”“Aku tahu itu, tapi aku selalu dihadapkan pada sebuah ketakutan-ketakutan tentang hari di mana aku harus meninggalkan semuan
Baca selengkapnya

Gagal Bulan Madu

Amanda termenung menatap bunga-bunga yang sudah mulai bermekaran. Aroma harumnya tercium menyegarkan indra penciumanannya. Batinnya masih meraba-raba akankah dia hanya disibukan dengan urusan seperti ini? Hari ini percaya besoknya dihancurkan lagi.Bisa jadi semua ini karena Amanda yang terlalu merasa memiliki seorang Wisnu. Amanda merasa saat ini adalah istri sah-nya, sehingga akan cemburu jika ada wanita lain yang dekat dengan suaminya. Merasa mungkin mereka bisa merebut Wisnu darinya.Ah, ini childish sekali!Wisnu bukan barang yang hanya bisa dia simpan saja dan tidak ada yang boleh mengaguminya. Dia tidak boleh seperti ini terus. Dia harus merubah sikapnya menjadi lebih dewasa. Hingga pada akhirnya Amanda mengambil satu keputusan.“Kok, begitu?” Moana dan Marina terkejut mendengar ucapan Amanda.“Bukannya kalian sudah akan berangkat besok? Kenapa dibatalkan?” Marina penasaran.“Mama dan Tante tahu sendiri, kan. Ada masalah besar di perusahaan, Mas Wisnu sangat sibuk. Lagi pula,
Baca selengkapnya

Tak Mau Berbagi**

Amanda terbangun dan butuh beberapa saat untuk mengingat di mana dia sekarang? Semalam mereka baru sampai Jakarta di pukul 02.00 dini hari. Karena apartemen Wisnu lebih dekat jaraknya dari bandara, maka diputuskan mereka menginap di apartemen dulu. Dia meraba-raba tempat di sampingnya. Kosong? Di mana Wisnu? “Mencariku?” sapa Wisnu muncul lalu membuka tirai blackout. Amanda menyipitkan kedua matanya lantaran cahaya langsung menyerbu masuk saat tirai itu dibuka. Di nakas sudah ada secangkir air mineral. Sepertinya memang disediakan untuknya. Siapa lagi kalau bukan pria ini. Dia memang sangat perhatian, termasuk hal-hal kecil ini. Amanda jadi suka luluh dengan perhatiannya itu. Meski terkadang dia sebal sendiri karena tidak banyak tahu tentang bagaimana Wisnu sebelum bertemu dengannya, hingga membuat Amanda jadi terus salah paham atas dirinya. Modal percaya saja tidak cukup untuk menghindarkan dirinya dari pikiran-pikiran buruk. Amanda mengambilnya lalu meneguk hampir habis. T
Baca selengkapnya

Pesan Dari Ardi

Amanda dan Wisnu menyempatkan diri mengunjungi rumah mereka dan menyapa beberapa ART di sana. Titik dan Damar begitu bahagia melihat Amanda menginjakan kaki kembali ke rumah tuan mereka. Terlebih kedatangannya kali ini bukan sebagai perawat Purwa lagi, tapi sebagai Nyonya Wisnu Hendra Dinata.“Duh, Bu Amanda tambah cantik saja!” Damar pangkling dengan Amanda. Matanya berkaca-kaca lantaran pasangan impiannya ternyata beneran menikah. Seandainya waktu itu dia mengajak taruhan pada Ujang dan Titik, pasti kali ini Damar sudah punya banyak uang.“Kok nangis, Damar? Gak suka saya datang?” Amanda mencandai Damar yang perasaannya halus itu.“Oh, Enggak, Bu! Ini tangisan bahagia saya!” sahut Damar cepat-cepat menghapus air matanya. Sementara Titik hanya nyengir saja melihat Damar secengeng itu.Amanda jadi terkekeh sekaligus terharu karena disambut dengan penuh emosional oleh mereka.“Mbak Amanda mau saya buatkan apa?” Titik bertanya“Oh, saya jadi rindu masak bareng Bik Titik, kita masak sama
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
16
DMCA.com Protection Status