Amanda mengetuk kamar Moana sebelum masuk. Moana masih duduk termenung di tempat tidur. Dia bahkan belum menggenakan jilbabnya. Amanda jadi mencemaskannya. Dia duduk di samping Moana.“Ma, kalau Mama kurang enak badan, aku akan sampaikan pada Mas Wisnu. Kita bisa undur pertemuannya kok!”“Tidak, aku tidak apa-apa,” ujar Moana bangkit mengambil jilbab segiempat dan menggenakannya. Tanganya terlihat sedikit bergetar.“Sini, Ma. Aku pakaikan” Amanda menghampiri Mamanya dan membantunya menggenakan jilbab. Dia berusaha mengalihkan pikiran Moana yang tegang. “Mas Wisnu bilang, seharusnya aku seperti Mama, pakai hijab biar tidak mengumbar aurot.”Moana menatap wajah cantik putrinya itu, dia kemudian mengangguk membenarkan. “Iya, Suamimu benar,” hanya itu katanya.“Ma?” Amanda menatap Moana yang risau itu lalu memeluknya. “Aku akan bersama Mama terus, kalau ada yang membuat Mamaku sedih dia harus berhadapan denganku. Tidak peduli siapapun itu.”“Eh, kau ini! Mama tidak apa-apa, Mama hanya sed
Baca selengkapnya